Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan.
Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepatmerupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.
1) Alat penyebar pupuk butiran
Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktorprinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.
Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
Pada buku ini yang akan dijelaskan tentang cara mengoperasikannya adalah hanya alat penyiangan (kultivator) yang ditarik dengan traktor roda 2 dan roda 4 saja, sehingga untuk alat-alat penyiangan yang tidak menggunakan traktor tidak akan dibahas secara rinci pada buku ini.Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai bentuk bermcam-macam, dan tergolong peralatan mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya dengan tanaman yang diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu hasil sampingan pertanian yang banyak bermanfaat. Penyebaran yang seragam dan halus dapat dilakukan dengan alat penyebar pupuk.
Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanahpupuk diharapkan bercampur dengan tanah. Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua, tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan. Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take Off” (PTO) traktor.
Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi :
2) Alat penyebar pupuk cair dan gas
Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak dikenal. Penggunaan pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di Amerika pada tahun 1947. Pupuk cair dapat disebarkan dengan tanpatekanan, tekanan rendah dan tekanan tinggi (17,50 kg/cm^2). Pupuk cair dengan tekanan tinggi misalnya andhyrous ammonia, tekanan rendah misalnya aqua ammonia dan pupuk tanpa tekanan misalnya pupuk larutan urea.
Penempatan pupuk cair dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepatmerupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.
1) Alat penyebar pupuk butiran
Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapat beberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanya pembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dan tempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alat pemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktorprinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.
Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :
- Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia
- Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan
- Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor
Pada buku ini yang akan dijelaskan tentang cara mengoperasikannya adalah hanya alat penyiangan (kultivator) yang ditarik dengan traktor roda 2 dan roda 4 saja, sehingga untuk alat-alat penyiangan yang tidak menggunakan traktor tidak akan dibahas secara rinci pada buku ini.Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyai bentuk bermcam-macam, dan tergolong peralatan mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan, maka mesin dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
- Alat penyebar rabuk (pupuk kandang)
- Alat penyebar pupuk butiran
- Alat penyebar pupuk cair dan gas
Alat penyebar rabuk (pupuk kandang) |
Fungsi alat ini membawa pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah pertama. Dengan pengolahan tanahpupuk diharapkan bercampur dengan tanah. Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua, tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan. Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda bagian belakang melalui transmisi rantai atau ”Power Take Off” (PTO) traktor.
Alat penyebar pupuk dapat dibedakan menjadi :
- Drop Tipe Distributor : Alat ini biasnya digandengkan dengan traktor secara mounted, corong pemasukannya mempunyai satu set lubang pengeluaran pada bagian bawah. Lubang-lubang tersebut dikontrol malalui lubang penggerak. Kapasitas pengeluaran pupuk biasanya antara 454 sampai 908 kg dengan lebar pengeluaran antara 2,44 sampai 3,66 m. Sumbu pemasukan dikendalikan oleh roda, dan kecepatan sumbu dipengaruhi pengeluaran pupuk.
- Spin spreader : Alat ini mempunyai piringan untuk penyebaran pupuk. Pupuk diatur diatas piringan oleh rantai penahan melalui dasar corong pemasukan. Kecepatan pengeluaran pupuk tergantung dari kecepatan pemasukan pupuk, lebarpenyebaran dan kecepatan alat. Pola penyebaran dipengaruhi oleh perputaran piringan. Kapasitas corong pemasukan dapat mencapai 10 ton, dengan sebaran dapat mencapai 18,29 m.
2) Alat penyebar pupuk cair dan gas
Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak dikenal. Penggunaan pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di Amerika pada tahun 1947. Pupuk cair dapat disebarkan dengan tanpatekanan, tekanan rendah dan tekanan tinggi (17,50 kg/cm^2). Pupuk cair dengan tekanan tinggi misalnya andhyrous ammonia, tekanan rendah misalnya aqua ammonia dan pupuk tanpa tekanan misalnya pupuk larutan urea.
Pemberian pupuk cair pada permukaan tanah |
- Penempatan di bawah permukaan tanah : penempatan pupuk dibawah permukaan tanah memerlukan peralatan khusus.Yang harus diperhatikan dalam penggunaan pupuk ini adalah sifat yang tidakmenyenangkan dari zat tersebut antara lain adalah :a). Bersifat korosi terhadap tembaga, campuran tembaga dan campuranaluminium. b). Uap amonia kurang memberi warna, menyebabkan mati lemas, buta dan pada konsentrasi tinggi mudah terbakar. c). Tekanan naik dengan cepat karena perubahan suhu.
- Penempatan pada permukaan tanah : pada cara ini penyebaran pupuk dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa dengan sprayer. Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida.
- Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat disebarkan melalui air irigasi. Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin dilakukan bila tanaman memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk melalui air.
0 Komentar untuk "Pengertian Pemupukan, Alat Penyebar Pupuk Butiran Dan Alat Penyebar Pupuk Cair Dan Gas "