Asal Undangan Kehidupan Berdasarkan Teori Biologi

Banyak teori dan kepercayaan berkembang di masyarakat mengenai bagaimana kehidupan di bumi ini terbentuk. Para agamais percaya dengan teori penciptaan sedangkan sebagian saintis berusaha menandakan kepercayaan tersebut ke dalam sesuatu yang faktual melalui penelitian-penelitian ilmiah. Namun terlepas dari itu semua, perkembangan teori bagaimana asal muasal terjadinya kehidupan ini menarik untuk kita ketahui. Berikut ini 2 teori

Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Abiogenesis (Generatio Spontania)

Sebelum masa pencerahan kurun 17 (aufklarung), sebagian orang percaya bahwa kehidupan berawal dari benda mati. Anggapan ini sangat ekstrim dan terlalu dini bagi masa di kala teknologi masih belum banyak berkembang. Anggapan ini menyebutkan hal-hal yang substantif meski tanpa dasar dan tidak sanggup dijelaskan dengan nalar sehat, contohnya kecebong (buruy) yang berasal dari lumpur, bangkai yang merupakan asal kehidupan belatung, atau gandum yang sanggup pribadi bermetamorfosis tikus. Anggapan yang didukung pula oleh Aristoteles ini kemudian terbukti tidak benar sehabis banyak sekali penelitian ilmiah dilakukan untuk mengetahui asal undangan kehidupan.

Asal Usul Kehidupan Menurut Teori Biogenesis

Pasca aufklarung, pembuktian teori abiogenesis banyak dilakukan. Para jago berlomba-lomba menandakan kebenaran teori abiogenesis meski selalu menemui jalan buntu. Pembuktian itu dilakukan oleh sedikitnya 3 jago biologi masa itu yang diantaranya Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.

Francesco Redi (1626-1697) yang merupakan jago Biologi dari Italia, menandakan ketidakbenaran teori yang menyatakan kehidupan berasal dari benda mati. Pembuktian ini dilakukan dengan meletakan 3 kerat daging ke dalam 3 buah toples beling dengan perlakuan berbeda. Toples beling pertama diisi  sekerat daging, kemudian ditutup memakai epilog yang sangat rapat, toples ke dua ditutup memakai kain kasa, sedangkan toples ke dibiarkan tetap terbuka.
 Setelah beberapa hari, perbedaan dari ke tiga toples tersebut sangat tampak. Dalam toples pertama tidak terdapat lalat atau belatung, toples ke dua terdapat belatung pada jaring kain kasa, tapi tidak ada belatung atau lalat pada daging, sedangkan dalam toples ke tiga, lalat dan belatung mengerubuti daging yang membusuk. Dari percobaan ini, Redi menarik kesimpulan bahwa
belatung dan lalat mustahil sekonyong-konyong terbentuk dari daging yang membusuk saja, tetapi berasal dari telur lalat yang tertinggal pada daging dan kain kasa dikala lalat hinggap. Dengan percobaan itu pula Redi menyatakan bahwa telur  merupakan asal undangan kehidupan (comne vivum ex ovo).

Lazzaro Spallanzani (1729-1799) yang juga merupakan jago biologi dari Italia, menandakan ketidakbenaran teori abiogenesis dengan memakai air kaldu yang diisikan pada dua buah labu erlenmeyer. Labu pertama diisi air kaldu kemudian dibiarkan tetap terbuka, sedangkan labu kedua diisi air kaldu, kemudian ditutup dengan rapat. Setelah beberapa hari kemudian, air kaldu dalam labu pertama bermetamorfosis keruh dengan wangi tidak enak, sedangkan air kaldu pada labu ke dua tidak mengalami perubahan apapun. Dari percobaan tersebut, Spallanzani menarik kesimpulan bahwa mikroba pembusuk yang membusukan air kaldu dalam labu pertama bukanlah berasal dari air kaldu, melainkan dari mikroba yang sebelumnya terdapat di udara yang masuk ke dalam labu. Buktinya, kalau labu ditutup rapat pembusukan air kaldu tidak terjadi. Dengan percobaan itu pula Spallanzani  menyatakan bahwa asal undangan kehidupan dimulai dari telur (omne ovum ex vivum).

Louis Pasteur (1822-1895) yang merupakan jago biologi Perancis, menandakan ketidakbenaran teori abiogenesis melalui eksperimen dengan banyak sekali jenis jasad renik. Eksperimen dilakukan dengan meletakan air kaldu yang sudah dipanaskan ke dalam tabung leher bebek (leher yang meski corongnya terbuka tapi udara tidak sanggup masuk). Air kaldu tersebut didiamkan selama beberapa waktu namun kuman tidak sanggup membusukannya. Baru sehabis tabung dimiringkan sampai kaldu mencapai ujung corong, kuman pembusuk sanggup membusukan air kaldu. Dengan percobaan itu, Pasteur menyatakan bahwa asal undangan kehidupan dimulai dari kehidupan sebelumnya (omne vivum ex vivum).
 Dari hasil percobaan-percobaan yang dilakukan oleh Redi, Spallanzani, dan Pasteur itulah teori asal undangan kehidupan berasal dari kehidupan (biogenesis) mulai berkembang, seiring dengan itu pula teori abiogenesis pun mulai ditinggalkan. Lebih lanjut, perkembangan wacana teori asal undangan kehidupan juga diteliti melalui cabang ilmu alam lainnya ibarat kimia.

Related : Asal Undangan Kehidupan Berdasarkan Teori Biologi

0 Komentar untuk "Asal Undangan Kehidupan Berdasarkan Teori Biologi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)