Minggu ini saya melaksanakan sebuah eksperimen pertanian. Eksperimen ini berupa aneka macam macam perlakuan media tanam terhadap kondisi pertumbuhan benih cabai.
Adapun tujuan dari eksperimen ini yaitu untuk mengetahui efek media tanam terhadap kondisi pertumbuhan tumbuhan cabai.
EXPERIMEN 1
Eksperimen 1 dilakukan dengan memakai media tanah liat dicampur kulit padi (dedak). Adapun komposisinya yaitu 3 belahan tanah : 1 belahan dedak.
Ternyata sesudah dibentuk beberapa hari, kondisi suhu tanah pada media ini menjadi sangat panas dan kering (sulit menyerap air). Akibatnya perkecambahan benih cabe sulit. Dari 30 benih cabe yang ditaruh di dalam media, ternyata hanya tumbuh 3-6 tumbuhan saja.
Kesimpulan : Penelitian 1 Gagal
EXPERIMEN 2
Eksperimen ke-2 dilakukan dengan memakai media yang sama, yaitu tanah liat dan dedak (kulit padi). Namun kali ini komposisinya berbeda, yaitu 85% tanah liat dan 15% dedak. Komposisi ini kemudian dicampur air dan dibentuk semacam adonan.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata media tanah bermetamorfosis sangat keras menyerupai kerikil ketika mengering. Kondisi ini lebih parah dari sebelumnya, lantaran tidak ada satu pun benih cabe yang sanggup tumbuh.
Kesimpulang : Penelitian 2 Gagal
EXPERIMEN 3
Eksperimen ke tiga dilakukan sedikit berbeda dari penelitian sebelumnya. Kali ini saya menghilangkan unsur dedak dan diganti dengan pupuk organik buatan pemerintah. Adapun komposisinya yaitu 10% materi organik dan 90% tanah liat.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pupuk organik sanggup memperbaiki struktur tanah. Tanah liat yang tadinya sangat keras menyerupai kerikil ketika mengering, sekarang bermetamorfosis sedikit remah dan gampang hancur apabila ditekan-tekan. Selain itu, suhu dalam tanah juga menjadi lebih rendah dibandingkan dengan media sebelumnya.
Pada media ini, benih sanggup tumbuh dengan normal dan berwarna hijau, akan tetapi jumlah pertumbuhannya masih sedikit.
Kesimpulan : Penelitian 3 cukup berhasil
EXPERIMEN 4
Pada penelitian yang ke-empat, komposisi untuk materi organik diperbesar sedangkan komposisi untuk tanah liat diperkecil. Perbandingannya yaitu 2 belahan materi organik dan 3 belahan tanah liat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih sanggup tumbuh dengan normal dan dalam jumlah yang banyak. Namun sayangnya warna daun terlihat pucat menyerupai kekurangan nutrisi dan unsur hara dalam tanah.
Kesimpulan : Mendekati berhasil
EXPERIMEN 5
Pada tahapan experimen yang kelima, media yang saya gunakan yakni tanah bekas daerah pembuangan sampah. Tanah ini sudah terkontaminasi aneka macam macam limbah rumah tangga menyerupai sayur bacin dan kantong plastik yang dibakar sampai menjadi arang.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe sanggup tumbuh dengan sangat manis dan berwarna hijau renta serta banyak menghasilkan buah. Namun sayangnya media ini sanggup berhasil apabila dilakukan penanaman ketika trend penghujan. Ketika trend kemarau maka tumbuhan akan gampang layu lantaran kekurangan air yang disebabkan daya resap tanah terlalu cepat.
Kesimpulan : Ujicoba berhasil hanya ketika trend hujan.
EXPERIMEN 6
Experimen ke-6 dilakukan dengan memakai media tanah liat dicampur pupuk organik sebanyak 30%. Media tanam kemudian diberi atas plastik yang didesain untuk melindungi tumbuhan dari curah hujan yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tumbuhan kurang manis lantaran suhu di bawah atap ini terlalu tinggi. Selain itu, lebar atap yang terlalu kecil menciptakan curah hujan sanggup merusak media tanam. Dan yang lebih parah lagi, tumbuhan sangat gampang terjangkit virus kuning sehingga berakibat gagal panen.
Kesimpulan : Penelitian 6 gagal total.
EXPERIMEN 7
Pada tahan eksperimen ini, media tumbuh tidak lagi memakai polybag melainkan eksklusif ditanam diatas tanah dengan pinjaman greenhouse.
Bahan greenhouse yang saya gunakan tolong-menolong tidak standar, yaitu berupa plastik sawah. Akibatnya sesudah 5 bulan pemakaian, greenhouse mulai hancur dan sobek-sobek. Namun tumbuhan cabaik tumbuh dengan cukup bagus.
Selain itu, kondisi di dalam greenhouse yang panas menciptakan tumbuhan cabe menjadi layu ketika memasuki pukup 11-14 siang. Hal ini kurang baik untuk tanaman.
Kesimpulan : Penelitian 7 kurang sukses.
EXPERIMEN 8
Pada tahap eksperimen ini, media tanam yang dipakai yakni lahan sawah yang sudah usang tergenang air (rawa tawar). Kondisi tanah bersifat asam dan bertekstur lempung berat.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe tumbuh dengan kondisi kurang bagus, sebagian besar berukuran kerdil namun banyak menghasilkan buah. Umur cabe sangat singkat yaitu 6 bulan lantaran sering tergenang air.
Kesimpulan: Gagal
EXPERIMEN 9
Pada percobaan ke-9, benih cabe ditanam di sekitar pohon pisang. Tanah yang dipakai bertekstur lempung dengan penambahan pupuk mutiara.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe sanggup tumbuh dengan normal ketika trend penghujan.
Adapun tujuan dari eksperimen ini yaitu untuk mengetahui efek media tanam terhadap kondisi pertumbuhan tumbuhan cabai.
EXPERIMEN 1
Eksperimen 1 dilakukan dengan memakai media tanah liat dicampur kulit padi (dedak). Adapun komposisinya yaitu 3 belahan tanah : 1 belahan dedak.
Ternyata sesudah dibentuk beberapa hari, kondisi suhu tanah pada media ini menjadi sangat panas dan kering (sulit menyerap air). Akibatnya perkecambahan benih cabe sulit. Dari 30 benih cabe yang ditaruh di dalam media, ternyata hanya tumbuh 3-6 tumbuhan saja.
Kesimpulan : Penelitian 1 Gagal
EXPERIMEN 2
Eksperimen ke-2 dilakukan dengan memakai media yang sama, yaitu tanah liat dan dedak (kulit padi). Namun kali ini komposisinya berbeda, yaitu 85% tanah liat dan 15% dedak. Komposisi ini kemudian dicampur air dan dibentuk semacam adonan.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata media tanah bermetamorfosis sangat keras menyerupai kerikil ketika mengering. Kondisi ini lebih parah dari sebelumnya, lantaran tidak ada satu pun benih cabe yang sanggup tumbuh.
Kesimpulang : Penelitian 2 Gagal
EXPERIMEN 3
Eksperimen ke tiga dilakukan sedikit berbeda dari penelitian sebelumnya. Kali ini saya menghilangkan unsur dedak dan diganti dengan pupuk organik buatan pemerintah. Adapun komposisinya yaitu 10% materi organik dan 90% tanah liat.
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata pupuk organik sanggup memperbaiki struktur tanah. Tanah liat yang tadinya sangat keras menyerupai kerikil ketika mengering, sekarang bermetamorfosis sedikit remah dan gampang hancur apabila ditekan-tekan. Selain itu, suhu dalam tanah juga menjadi lebih rendah dibandingkan dengan media sebelumnya.
Pada media ini, benih sanggup tumbuh dengan normal dan berwarna hijau, akan tetapi jumlah pertumbuhannya masih sedikit.
Kesimpulan : Penelitian 3 cukup berhasil
EXPERIMEN 4
Pada penelitian yang ke-empat, komposisi untuk materi organik diperbesar sedangkan komposisi untuk tanah liat diperkecil. Perbandingannya yaitu 2 belahan materi organik dan 3 belahan tanah liat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih sanggup tumbuh dengan normal dan dalam jumlah yang banyak. Namun sayangnya warna daun terlihat pucat menyerupai kekurangan nutrisi dan unsur hara dalam tanah.
Kesimpulan : Mendekati berhasil
EXPERIMEN 5
Pada tahapan experimen yang kelima, media yang saya gunakan yakni tanah bekas daerah pembuangan sampah. Tanah ini sudah terkontaminasi aneka macam macam limbah rumah tangga menyerupai sayur bacin dan kantong plastik yang dibakar sampai menjadi arang.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe sanggup tumbuh dengan sangat manis dan berwarna hijau renta serta banyak menghasilkan buah. Namun sayangnya media ini sanggup berhasil apabila dilakukan penanaman ketika trend penghujan. Ketika trend kemarau maka tumbuhan akan gampang layu lantaran kekurangan air yang disebabkan daya resap tanah terlalu cepat.
Kesimpulan : Ujicoba berhasil hanya ketika trend hujan.
EXPERIMEN 6
Experimen ke-6 dilakukan dengan memakai media tanah liat dicampur pupuk organik sebanyak 30%. Media tanam kemudian diberi atas plastik yang didesain untuk melindungi tumbuhan dari curah hujan yang tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan tumbuhan kurang manis lantaran suhu di bawah atap ini terlalu tinggi. Selain itu, lebar atap yang terlalu kecil menciptakan curah hujan sanggup merusak media tanam. Dan yang lebih parah lagi, tumbuhan sangat gampang terjangkit virus kuning sehingga berakibat gagal panen.
Kesimpulan : Penelitian 6 gagal total.
EXPERIMEN 7
Pada tahan eksperimen ini, media tumbuh tidak lagi memakai polybag melainkan eksklusif ditanam diatas tanah dengan pinjaman greenhouse.
Bahan greenhouse yang saya gunakan tolong-menolong tidak standar, yaitu berupa plastik sawah. Akibatnya sesudah 5 bulan pemakaian, greenhouse mulai hancur dan sobek-sobek. Namun tumbuhan cabaik tumbuh dengan cukup bagus.
Selain itu, kondisi di dalam greenhouse yang panas menciptakan tumbuhan cabe menjadi layu ketika memasuki pukup 11-14 siang. Hal ini kurang baik untuk tanaman.
Kesimpulan : Penelitian 7 kurang sukses.
EXPERIMEN 8
Pada tahap eksperimen ini, media tanam yang dipakai yakni lahan sawah yang sudah usang tergenang air (rawa tawar). Kondisi tanah bersifat asam dan bertekstur lempung berat.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe tumbuh dengan kondisi kurang bagus, sebagian besar berukuran kerdil namun banyak menghasilkan buah. Umur cabe sangat singkat yaitu 6 bulan lantaran sering tergenang air.
Kesimpulan: Gagal
EXPERIMEN 9
Pada percobaan ke-9, benih cabe ditanam di sekitar pohon pisang. Tanah yang dipakai bertekstur lempung dengan penambahan pupuk mutiara.
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan cabe sanggup tumbuh dengan normal ketika trend penghujan.
0 Komentar untuk "Uji Coba Aneka Macam Media Pertumbuhan Pada Tumbuhan Cabai"