Diskusikan dengan teman dan beri klarifikasi apa yang dimaksud dengan peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi dalam IPS! a. Peristiwa yakni kejadian atau hal-hal yang pernah terjadi di atas muka bumi yang menyangkut kegiatan kehidupan insan di masyarakat tetapi masih perlu dibuktikan kebenarannya. Kata “Peristiwa” digunakan untuk membatasi pengertian tertentu terhadap isu-isu sosial. Peristiwa ada yang bersifat alamiah dan ada yang bersifat insaniah. Yang bersifat alamian ibarat gunung meletus, banjir, tsunami dan sebagainya yang terjadi secara alami. Sedangkan kejadian yang bersifat insaniah yakni kejadian yang dikaitkan dengan kegiatan umat insan ibarat pembangunan gedung atau jembatan, pemilu, krisis moneter dan sebagainya.
Sebelumnya LINK TUGAS PTK DI SINI
Sebelumnya LINK TUGAS PTK DI SINI
b. Fakta yakni kejadian yang telah diuji kebenarannya, merupakan realitas yang riil, bersifat benar dan juga merupakan kenyataan yang benar-benar nyata. Ada fakta yang berupa data semisal sensus penduduk dan hasil pemilu, dan ada juga fakta yang tampak sebagaimana keadaannya semisal kondisi suatu bangunan, cuaca, dan pasang surut air laut.
Fakta yakni segala sesuatu yang terjadi, sanggup diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada daerah dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta sosial yakni cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk tiba sempurna waktu, memakai seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah hukum dan mempunyai hukuman tertentu jikalau dilanggar. Dari pola tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
Fakta yakni segala sesuatu yang terjadi, sanggup diamati, diraba, dilihat, dirasa dan terjadi pada daerah dan waktu tertentu. Artinya fakta merupakan suatu bukti terjadinya sesuatu. Bila sesuatu tersebut menyangkut kehidupan masyarakat banyak dan bersifat sosial, maka fakta tersebut disebut sebagai fakta sosial.
Fakta sosial yakni cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk tiba sempurna waktu, memakai seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah hukum dan mempunyai hukuman tertentu jikalau dilanggar. Dari pola tersebut bisa dilihat adanya cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
c. Konsep yakni suatu istilah, pengungkapan yang abnormal yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa. Konsep itu bersifat abstrak, personal, dipelajari melalui pengalaman belajar, merupakan “kumpulan” dari benda-benda yang mempunyai karakteristik atau kualitas secara umum dan bukan hanya problem arti kata, sebab di dalam setiap konsep sendiri terdapat makna denotatif dan makna konotatif.
Bila beberapa fakta dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka balasannya disebut dengan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep yakni citra mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh penalaran untuk memahami hal-hal lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep yakni wangsit abnormal yang sanggup digunakan untuk mengadakan pembagian terstruktur mengenai atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep yakni satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang mempunyai konsep bisa mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun sanggup dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Kaprikornus pengertian konsep yakni generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga sanggup digunakan untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep yakni suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Contohnya “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu niscaya ada bapak, ibu, anak, saudara. Contoh konsep lain yakni korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan dari untuk kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan eksklusif atau kelompok.
Bila beberapa fakta dikumpulkan dan dilakukan penarikan kesimpulan, maka balasannya disebut dengan konsep. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 588), pengertian konsep yakni citra mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh penalaran untuk memahami hal-hal lain. Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep yakni wangsit abnormal yang sanggup digunakan untuk mengadakan pembagian terstruktur mengenai atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata. Menurut Bahri (2008:30) pengertian konsep yakni satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang mempunyai konsep bisa mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun sanggup dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). Kaprikornus pengertian konsep yakni generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga sanggup digunakan untuk menggambarkan barbagai fenomena yang sama.” Konsep yakni suatu abstraksi yang mewakili kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. Contohnya “keluarga”, maka dalam konsep keluarga itu niscaya ada bapak, ibu, anak, saudara. Contoh konsep lain yakni korupsi. Korupsi merupakan suatu tindakan penyimpangan dari untuk kepentingan umum dialihkan untuk kepentingan eksklusif atau kelompok.
d. Generalisasi berdasarkan Shuneke (1988) yakni abstraksi yang sangat terkait dengan konsep. Secara sederhana sanggup didefinisikan bahwa generalisasi menawarkan adanya kekerabatan di antara konsep dan berisi pernyataan yang bersifat umum, tidak terikat pada situasi khusus.
a. Ciri-ciri generalisasi
b. Fungsi generalisasi.
Daftar Pustaka:
Ischak.2004. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
https://edu.paperplane-tm.site/search?q=peristiwa-fakta-konsep-generalisasi
- Menunjukkan kekerabatan antara dua konsep atau lebih.
- Bersifat umum dan merupakan abstraksi yang menawarkan keseluruhan kelas dan bukan kepingan atau contoh.
- Adalah tingkat abstraksi yang lebih tinggi dari sekedar konsep.
- Berdasarkan pada proses dan dikembangkan atas dasar penalaran dan bukan hanya berdasarkan pengamatan semata.
- Berisi pernyataan-pernyataan yang sanggup dibuktikan kebenarannya dan validasi artinya diuji berdasarkan bukti-bukti yang niscaya dengan mengguna- kan sistem penalaran dan equity.
b. Fungsi generalisasi.
- Membantu dalam pemilihan materi pengajaran.
- Mengorganisasikan kegiatan berguru mengajar.
- Membantu dalam membangun pengertian (artikulasi) bahan-bahan pengajaran dalam kurikulum studi IPS.
Konsep dan generalisasi memegang peranan penting dalam mengajar IPS. Pada tingkat SD lebih ditekankan pada pemahaman konsep, dan pada tingkat sekolah menengah ke atas lebih ditekankan kepada generalisasi. Untuk membentuk konsep pada diri anak tidaklah mudah. Konsep sanggup dipelajari dengan efektif dengan mengemukakan sejumlah pola yang positif. Hasil penelitian telah menunjukan bahwa konsep efektif diajarkan jikalau sejumlah pola positif dikemukakan, sehingga sanggup dibuat karakteristik dari konsep yang di ajarkan, diikuti dengan pola negatif yang menggambarkan karakteristik yang membedakannya.
Jawaban-jawaban di atas yakni hasil dari Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS di SD yang merupakan Mata Kuliah Wajib bagi PGSD UT (Universitas Terbuka) Indonesia.
Oleh: Jupri Malino, S. Pd.Daftar Pustaka:
Ischak.2004. Pendidikan IPS di SD. Jakarta:Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
https://edu.paperplane-tm.site/search?q=peristiwa-fakta-konsep-generalisasi
0 Komentar untuk "Penjelasan Apa Yang Dimaksud Dengan Peristiwa, Fakta, Konsep, Dan Generalisasi Dalam Ips"