Pendekatan ekologi/lingkungan merupakan pendekatan menurut interaksi yang terjadi pada lingkungan.
Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan korelasi kehidupan insan dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.
Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi yaitu teori wacana lingkungan.
Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan insan dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.
Adapun ekologi, khususnya ekologi insan berkenaan dengan interelasi antara insan dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara insan dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan mempunyai peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada.
Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan korelasi antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) sikap insan yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi mempunyai dua aspek, yaitu lingkungan sikap (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment).
Lingkungan sikap meliputi dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan.
Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan.
Dalam kesadaran lingkungan yang penting yaitu perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena meliputi dua aspek, yaitu relik fisik tindakan insan dan fenomena alam. Relic fisik tindakan insan meliputi penempatan urutan lingkungan dan insan sebagai biro perubahan lingkungan.
Fenomena lingkungan meliputi produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan.
Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut sanggup digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan sanggup dicontohkan sebagai berikut. Masalah yang terjadi yaitu banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan sanggup diawali dengan tindakan sebagai berikut.
Pendekatan ekologi dalam geografi berkenaan dengan korelasi kehidupan insan dengan lingkungan fisiknya.Interaksi tersebut membentuk sistem keruangan yang dikenal dengan Ekosistem.
Salah satu teori dalam pendekatan atau analisi ekologi yaitu teori wacana lingkungan.
Geografi berkenaan dengan interelasi antara kehidupan insan dan faktor fisik yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya.
Adapun ekologi, khususnya ekologi insan berkenaan dengan interelasi antara insan dan lingkungan yang membentuk sistem ekologi atau ekosistem.
Dalam analisis ekologi, kita mencoba menelaah interaksi antara insan dengan ketiga lingkungan tersebut pada suatu wilayah atau ruang tertentu.
Dalam geografi lingkungan, pendekatan kelingkungan mempunyai peranan penting untuk memahami fenomena geofer.
Dalam pendekatan ini penekanannya bukan lagi pada eksistensi ruang, namun pada keterkaitan antara fenomena geosfera tertentu dengan varaibel lingkungan yang ada.
Dalam pendekatan kelingkungan, kerangka analisisnya tidak mengkaitkan korelasi antara makluk hidup dengan lingkungan alam saja, tetapi harus pula dikaitkan dengan:
(1) fenomena yang didalamnya terliput fenomena alam beserta relik fisik tindakan manusia.
(2) sikap insan yang meliputi perkembangan ide-ide dan nilai-nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan.
Dalam sistematika Kirk ditunjukkan ruang lingkup lingkungan geografi sebagai berikut. Lingkungan geografi mempunyai dua aspek, yaitu lingkungan sikap (behavior environment) dan lingkungan fenomena (phenomena environment).
Lingkungan sikap meliputi dua aspek, yaitu pengembangan nilai dan gagasan, dan kesadaran lingkungan.
Ada dua aspek penting dalam pengembangan nilai dan gagasan geografi, yaitu lingkungan budaya gagasan-gagasan geografi, dan proses sosial ekonomi dan perubahan nilai-nilai lingkungan.
Dalam kesadaran lingkungan yang penting yaitu perubahan pengetahuan lingkungan alam manusianya.
Lingkungan fenomena meliputi dua aspek, yaitu relik fisik tindakan insan dan fenomena alam. Relic fisik tindakan insan meliputi penempatan urutan lingkungan dan insan sebagai biro perubahan lingkungan.
Fenomena lingkungan meliputi produk dan proses organik termasuk penduduk dan produk dan proses anorganik.
Studi mandalam mengenai interelasi antara fenomena-fenomena geosfer tertentu pada wilayah formal dengan variabel kelingkungan inilah yang kemudian diangap sebagai ciri khas pada pendekatan kelingkungan.
Keenam pertanyaan geografi tersebut selalu menyertai setiap bentuk analisis geografi. Sistematika tersebut sanggup digambarkan sebagai berikut.
Kerangka umum analisis pendekatan kelingkungan sanggup dicontohkan sebagai berikut. Masalah yang terjadi yaitu banjir dan tanah longsor di Ngroto Pujon Malang.
Untuk mempelajari banjir dengan pendekatan kelingkungan sanggup diawali dengan tindakan sebagai berikut.
- Mengidentifikasi kondisi fisik di lokasi daerah terjadinya banjir dan tanah longsor. Dalam identifikasi itu juga perlu dilakukan secara mendalam, termasuk mengidentifikasi jenis tanah, tropografi, tumbuhan, dan binatang yang hidup di lokasi itu.
- Mengidentifikasi gagasan, sikap dan sikap masyarakat setempat dalam mengelola alam di lokasi tersebut.
- Mengidentifikasi sistem budidaya yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan hidup (cara bertanam, irigasi, dan sebagainya).
- Menganalisis korelasi antara sistem budidaya dengan hasil dan imbas yang ditimbulkan.
- Mencari alternatif pemecahan atas permasalahan yang terjadi.
0 Komentar untuk "Apa Itu Pendekatan Kelingkungan?"