Puasa berasal dari kata "saumu" yang artinya menahan diri dari segala sesuatu, seperti: menahan makan, minum, hawa nafsu, dan menahan dari bicara yang tidak bermanfaat.
Sedangkan arti puasa berdasarkan istilah ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu, sesuai dengan fiman Allah sebagai berikut:
Artinya:
"Makan dan minumlah hingga terperinci bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar..."(Q.S. al Baqarah/2:187)
Setiap orang yang percaya kepada Allah Swt diwajibkan untuk berpuasa di bulan bulan berkat sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kau biar kau bertakwa." (Q.S. al Baqarah/2:183)
Sedangkan arti puasa berdasarkan istilah ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat tertentu, sesuai dengan fiman Allah sebagai berikut:
Artinya:
"Makan dan minumlah hingga terperinci bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar..."(Q.S. al Baqarah/2:187)
Setiap orang yang percaya kepada Allah Swt diwajibkan untuk berpuasa di bulan bulan berkat sebagaimana firman Allah sebagai berikut:
Artinya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kau biar kau bertakwa." (Q.S. al Baqarah/2:183)
Puasa Ramadhan ialah puasa yang dilaksanakan di bulan Ramadhan yang merupakan rukun Islam keempat.
Puasa wajib ini dimulai diperintahkan pada tahun kedua hijrah, sesudah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah.
Hukumnya ialah fardu'ain. Oleh alasannya itu, jangan sekali-kali meninggalkan puasa Ramadhan tanpa adanya halangan yang dibenarkan berdasarkan syariat.
Apabila sedang berhalangan melaksanakan puasa Ramadhan, kita wajib menggantikannya pada hari yang lain.
Agar puasa kita menjadi lebih tepat dan bermakna, marilah kita pahami ketentuan-ketentuannya.
1. Syarat wajib puasa
Orang Islam berkewajiban untuk melaksanakan puasa apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berakal
b. balig
c. bisa berpuasa
2. Syarat sahnya puasa
Di samping syarat wajib ada syarat lain biar puasa kita menjadi sah, antara lain:
a. beragama Islam
b. mumayiz (dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik)
c. suci dari darah haid dan nifas
d. dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
3. Rukun puasa
Orang yang melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa antara lain yaitu:
a. Niat untuk berpuasa
Ketika hendak berpuasa di bulan Ramadhan, lakukan niat di dalam hati dengan ikhlas. Apabila diucapkan, maka niat puasa tersebut ialah sebagai berikut:
Artinya:
"Saya berniat puasa Ramadhan esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramdhan tahun ini alasannya menaati perintah Allah Ta'ala"
Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar.
Untuk menjaga biar niat puasa ini tidak terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini sesudah tamat salat tarawih.
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
Berpuasa merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah Swt untuk itu kita harus berhati-hati dalam melaksanakannya. Ada enam kasus yang bisa membatalkan puasa kita, yaitu:
a. Makan dan minum
Makan dan minum yang membatalkan puasa ialah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalau makan dan minum dilakukan dengan tidak sengaja alasannya lupa, hal ini tidak membatalkan puasa.
b. Muntah yang disengaja atau dibuat-buat.
Apabila muntahnya tidak disengaja, tidak membatalkan puasa
c. Berhubungan suami istri
Orang yang melaksanakan korelasi suami isteri pada siang hari di bulan Ramadhan sanggup membatalkan puasanya. Ia wajib mengganti puasa itu serta harus membayar kifarat (denda). Ada tiga macam kifaratnya, antara lain: memerdekakan hamba sahaya, kalaut tidak sanggup memerdekakan hamba sahaya maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, jikalau tidak berpengaruh puasa maka bederma dengan memperlihatkan masakan yang mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin dan tiap-tiap orang menerima 3/4 liter beras atau yang setara.
d. keluar darah haid atau nifas bagi perempuan
e. Gila atau sakit jiwa
f. Keluar cairan mani dengan sengaja
5. Hal-hal yang disunahkan dalam puasa
Puasa wajib ini dimulai diperintahkan pada tahun kedua hijrah, sesudah Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah.
Hukumnya ialah fardu'ain. Oleh alasannya itu, jangan sekali-kali meninggalkan puasa Ramadhan tanpa adanya halangan yang dibenarkan berdasarkan syariat.
Apabila sedang berhalangan melaksanakan puasa Ramadhan, kita wajib menggantikannya pada hari yang lain.
Agar puasa kita menjadi lebih tepat dan bermakna, marilah kita pahami ketentuan-ketentuannya.
1. Syarat wajib puasa
Orang Islam berkewajiban untuk melaksanakan puasa apabila memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berakal
b. balig
c. bisa berpuasa
2. Syarat sahnya puasa
Di samping syarat wajib ada syarat lain biar puasa kita menjadi sah, antara lain:
a. beragama Islam
b. mumayiz (dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik)
c. suci dari darah haid dan nifas
d. dalam waktu yang diperbolehkan untuk berpuasa
3. Rukun puasa
Orang yang melaksanakan puasa harus memenuhi rukun puasa antara lain yaitu:
a. Niat untuk berpuasa
Ketika hendak berpuasa di bulan Ramadhan, lakukan niat di dalam hati dengan ikhlas. Apabila diucapkan, maka niat puasa tersebut ialah sebagai berikut:
Artinya:
"Saya berniat puasa Ramadhan esok hari untuk menjalankan kewajiban di bulan Ramdhan tahun ini alasannya menaati perintah Allah Ta'ala"
Niat untuk melaksanakan puasa dilakukan pada malam hari sebelum memulai puasa dan selambat-lambatnya sebelum terbit fajar.
Untuk menjaga biar niat puasa ini tidak terlewatkan, kita boleh mengucapkan niat puasa ini sesudah tamat salat tarawih.
b. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Hal-hal yang membatalkan puasa
Berpuasa merupakan bentuk ibadah kita kepada Allah Swt untuk itu kita harus berhati-hati dalam melaksanakannya. Ada enam kasus yang bisa membatalkan puasa kita, yaitu:
a. Makan dan minum
Makan dan minum yang membatalkan puasa ialah apabila dilakukan dengan sengaja. Kalau makan dan minum dilakukan dengan tidak sengaja alasannya lupa, hal ini tidak membatalkan puasa.
b. Muntah yang disengaja atau dibuat-buat.
Apabila muntahnya tidak disengaja, tidak membatalkan puasa
c. Berhubungan suami istri
Orang yang melaksanakan korelasi suami isteri pada siang hari di bulan Ramadhan sanggup membatalkan puasanya. Ia wajib mengganti puasa itu serta harus membayar kifarat (denda). Ada tiga macam kifaratnya, antara lain: memerdekakan hamba sahaya, kalaut tidak sanggup memerdekakan hamba sahaya maka wajib berpuasa dua bulan berturut-turut, jikalau tidak berpengaruh puasa maka bederma dengan memperlihatkan masakan yang mengenyangkan kepada enam puluh fakir miskin dan tiap-tiap orang menerima 3/4 liter beras atau yang setara.
d. keluar darah haid atau nifas bagi perempuan
e. Gila atau sakit jiwa
f. Keluar cairan mani dengan sengaja
5. Hal-hal yang disunahkan dalam puasa
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
TULISANN
0 Komentar untuk "Pai Viii Kepingan 11 Ibadah Puasa Membentuk Langsung Yang Bertakwa"