Pkn Xii Belahan 3 Imbas Kemajuan Iptek Terhadap Nkri


Tidak sanggup pungkiri bahwa kemajuan iptek telah berhasil menanamkan nilai-nilai dalam kehidupan politik bangsa Indonesia yang selama ini dianggap tabu.

Kemajuan iptek, menjadikan nilai-nilai menyerupai keterbukaan, kebebasan dan demokrasi besar lengan berkuasa kuat terhadap pikiran maupun kemauan bangsa Indonesia.

Dengan adanya keterbukaan, dimungkinkan akan sanggup mencegah praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme sehingga sanggup dicapai pemerintahan yang higienis dan berwibawa.

Dengan adanya pemerintahan yang demokratis, sangat dimungkinkan akan meningkatnya kualitas dan kuantitas partisipasi politik rakyat dalam penentuan kebijakan publik oleh pemerintah.

Sementara itu dengan adanya kebebasan dalam arti kebebasan yang bertanggung jawab, maka setiap orang sanggup meningkatkan kualitas dirinya dengan kreativitas dalam kehidupannya tentu saja dalam hal-hal positif.

Dengan dilaksanakannya nilai-nilai tersebut, akan menjadi alat kontrol yang efektif dan efi sien terhadap keberlangsungan suatu pemerintahan, sehingga pada akhirnya akan tercipta pemerintahan yang bersih, jujur, adil, dan aspiratif

Pada ketika ini, di Indonesia makin banyak lahir partai politik, forum swadaya masyarakat dan organisasi lainnya.

Hal tersebut besar lengan berkuasa pada perwujudan supremasi hukum, jaminan hak asasi manusia, demokratisasi, proteksi lingkungan dan sebagainya.

  1. Makin meningkatnya investasi absurd atau penanaman modal absurd di negara kita. 
  2. Makin terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri 
  3. Mendorong para pengusaha untuk meningkatkan efi siensi dan menghilangkan biaya tinggi. 
  4. Meningkatkan kesempatan kerja dan devisa negara. 
  5. Meningkatkan kemakmuran masyarakat. 
  6. Menyediakan dana suplemen untuk pembangunan ekonomi

Kemajuan teknologi dan informasi yang ditandai dengan munculnya internet dan makin canggihnya alat-alat komunikasi secara pribadi telah mempermudah kita untuk memperoleh informasi dari belahan bumi lainnya, sehingga kita secara tidak pribadi telah melaksanakan proses tranformasi ilmu yang sangat bermanfaat bagi kita.

Selain itu juga, dengan adanya informasi tersebut kita bisa mencontoh atau mencar ilmu banyak dari tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola berpikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju untuk kemajuan dan kesejahteraan kita.

Misalnya kita bisa mencontoh etos kerja dan semangat kerja keras yang ditampilkan oleh orang lain untuk kita terapkan dalam kehidupan kita.

Pengaruh positif iptek dalam bidang hukum, pertahanan, dan keamanan yang sanggup kita ambil di antaranya:
  1. Makin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak asasi manusia. 
  2. Menguatnya regulasi aturan dan pembuatan peraturan perundangundangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak. 
  3. Makin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak aturan (polisi, jaksa dan hakim) yang lebih profesional, transparan, dan sanggup dipertanggungjawabkan. 
  4. Menguatnya supremasi sipil dengan mendudukan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara


Kemajuan iptek melalui globalisasi untuk sementara telah bisa meyakinkan sebagian masyarakat Indonesia bahwa liberalisme sanggup membawa insan ke arah kemajuan dan kemakmuran.

Hal ini akan memengaruhi pikiran mereka untuk berpaling dari ideologi Pancasila dan mencari alternatif ideologi lain menyerupai halnya liberalisme.

Nilai-nilai yang dibawa iptek menyerupai keterbukaan, kebebasan dan demokratisasi tidak menutup kemungkinan akan disalahartikan oleh masyarakat Indonesia.

Akibatnya, hal tersebut terjadi, akan menimbulkan terganggunya stabilitas politik nasional seiring dengan terjadinya tindakan-tindakan anarki sebagai reaksi terhadap sikap pemerintah yang berdasarkan mereka tidak terbuka, tidak memperlihatkan kebebasan dan tidak demokratis kepada rakyatnya.

Hal ini akan senantiasa terjadi kalau antara rakyat dan pemerintah belum menemukan kesamaan dalam memahami nilai-nilai yang dibawa iptek tersebut.

Pengaruh negatif lainnya dari kemajuan iptek yang mesti diwaspadai ialah munculnya gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme.

Para pelaku gerakan tersebut pada umumnya merupakan orang-orang yang terampil dalam memanfaatkan teknologi.

Tidak jarang di antara mereka mempuyai keterampilan dalam merakit senjata, merakit bom dan sebagainya.

Hanya sayangnya, keterampilan mereka tersebut digunakan untuk mengganggu keamanan negara sehingga stabilitas negara menjadi terancam.

Kemajuan iptek memperlihatkan efek negatif terhadap kehidupan ekonomi menyerupai berikut ini:

1) Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar seiring dengan adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini menimbulkan makin terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional alasannya ialah kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.

2) Cepat atau lambat, perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan makin mudahnya orang absurd menanamkan modalnya di Indonesia, yang pada akhirnya mereka sanggup mendikte atau menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian, bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara investor

3) Akan timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai tanggapan dari adanya persaingan bebas. Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan yang menang. Yang menang akan dengan leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas.

4) Pemerintah hanya sebagai regulator pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.

5) Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi makin sulit berkembang dan perembesan tenaga kerja dengan pola padat karya makin ditinggalkan.

Kemajuan iptek sanggup melahirkan efek negatif bagi sikap masyarakat, menyerupai berikut ini:

  1. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barangbarang dari luar negeri. 
  2. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat insan suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya.
  3. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap menyerupai ini sanggup menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, contohnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya. 
  4. Bisa menimbulkan kesenjangan sosial yang semakin tajam antara yang kaya dan miskin. 
  5. Munculnya tanda-tanda westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya Barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, menyerupai menjiplak model pakaian yang biasa digunakan orang-orang barat yang sebetulnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku contohnya menggunakan rok mini, lelaki menggunakan anting-anting, dan sebagainya. 
  6. Makin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial. 
  7. Makin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dampak negatif yang timbul dari kemajuan iptek dalam aspek ini antara lain akan menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat yang sanggup mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Selain itu, kiprah masyarakat dalam menjaga keamanan, ketertiban dan kedaulatan negara semakin berkurang

Bagaimanapun juga, insan hidup di dunia ini tidak sanggup melepaskan diri dari kemajuan iptek. Dengan iptek, hidup insan akan dipermudah.

Agar tidak menimbulkan permasalahan dan dampak negatif, insan perlu mempunyai tanggung jawab etis di dalam berbagi dan menerapkan iptek.

Bagi bangsa Indonesia, di dalam berbagi dan menerapkan iptek perlu mengingat landasan idealnya, yaitu Pancasila dan landasan konstitusionalnya, yaitu Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945.

Dalam kaitannya dengan Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa, sebetulnya telah memperlihatkan peringatan kepada kita bahwa semua ilmu yang ada di dunia berasal dari Tuhan. Alam semesta ini ialah objek kajian ilmu pengetahuan.

Sebagai contoh, semenjak dahulu Tuhan telah membuat bahwa benda yang berat jenisnya kurang dari satu akan terapung di air.

Prinsip ini kemudian ditemukan oleh manusia. Tuhan Yang Maha Kuasa membuat alam semesta untuk kemaslahatan umat manusia.

Menyadari kenyataan ini, setiap insan Indonesia di dalam berbagi dan menerapkan iptek sudah selayaknya mengingat aliran dan perintah Tuhan.

Iptek harus dikembangkan dan diterapkan untuk kemaslahatan manusia, bukan untuk menyiksa dan mencelakakan manusia.

Sementara itu, Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 mengamanatkan bahwa tujuan nasional, antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Selain itu, bumi dan air, serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Untuk itu, upaya memanfaatkan, berbagi dan menguasai iptek diarahkan semoga senantiasa meningkatkan kecerdasan manusia, meningkatkan pertambahan nilai barang dan jasa, serta kesejahteraan masyarakat melalui pencepatan industrialisasi sebagai belahan dari pembangunan yang berkelanjutan dengan mengindahkan kondisi lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.

Dari amanat Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945 terperinci bahwa pengembangan dan pemanfaatan iptek untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan rakyat secara lahir maupun batin.

Itu semua harus mempertimbangkan kondisi lingkungan dan kondisi sosial masyarakat.

Ini artinya pengembangan dan pemanfaatan Iptek di Indonesia tidak bebas nilai, tetapi harus mempertimbangkan lingkungan dan nilai-nilai sosial kemasyarakatan dan agama yang ada di Indonesia.

Usaha pengembangan dan pemanfaatan iptek, setiap insan Indonesia harus mempunyai kearifan dan berpegang pada prinsip moral. Dengan demikian, pemanfaatan iptek dalam kegiatan pembangunan tidak akan merusak lingkungan hidup.

Akan tetapi, kalau iptek dimanfaatkan tanpa kearifan dan tidak dengan pertimbangan moral, kecenderungan untuk merusak lingkungan lebih besar.

Sebagai contoh dinamit dan materi peledak dimanfaatkan untuk mencari dan menangkap ikan. Hal itu tentunya yang kesudahannya sanggup merusak habitat dan lingkungan.

Seseorang yang menggunakan materi peledak, terperinci semata-mata hanya demi laba pribadi, tidak didasari pertimbangan moral dan tanggapan baik buruknya dari tindakan itu. Contoh lain contohnya nuklir.

Energi ini sebetulnya besar sekali keuntungannya dalam pembangunan, termasuk untuk bidang kesehatan.

Akan tetapi, kalau nuklir jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab, dibuatlah senjata pemusnah, yang sangat mengancam hidup insan dan lingkungannnya.

Manusia di dalam berbagi dan menerapkan iptek sudah selayaknya disertai susila dan rasa tanggung jawab.

Etika dalam hal ini, menyangkut pengertian luas, baik susila keilmuan maupun susila sosial kemanusiaan atau susila moral.

Dari segi susila keilmuan, artinya di dalam berbagi iptek berdasarkan metode keilmuan dengan langkah-langkah yang sistematis dan bersifat objektif.

Manusia mempelajari tanda-tanda alam apa adanya dengan tujuan sanggup mengungkap belakang layar alam dan membuat peralatan untuk mengontrol tanda-tanda tersebut sesuai dengan aturan alam.

Sebuah ilmu sanggup saja bebas nilai, dalam arti tanpa pamrih dan tidak memihak.

Akan tetapi, dari segi aksiologis, penerapan dan pemanfaatan hasil ipek harus mengingat pada susila sosial kemanusiaan atau susila moral.

Disini, iptek tidak bebas nilai.

Di dalam memanfaatkan iptek, insan perlu mengingat nilai-nilai kemanusiaan, norma, bahkan mengingat nilai-nilai keagamaan.

Pada segi agama, etika, dan tujuan pengembangan iptek secara sistematis sanggup dibagi menjadi dua.

Pertama, untuk membantu insan dalam mendekatkan diri kepada Tuhan. Berbagai penelitian atau eksperimen yang dilakukan manusia, pada hakikatnya ialah memahami dan ingin mencari kebenaran ilmu dan hukum-hukum Tuhan di alam raya ini.

Orang yang makin paham wacana alam semesta ini tentu makin kagum dan yakin akan kebesaran dan kemahakuasaan Tuhan. Kedua, untuk membantu insan dalam menjalankan tugasnya untuk membangun alam semesta ciptaan Tuhan.

Dengan iptek, akan diciptakan banyak sekali perangkat yang sanggup mempermudah insan dalam menjalankan kegiatan kehidupannya di muka bumi ini.

Sementara itu, yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab, seseorang harus sadar bahwa iptek yang dipergunakan itu sanggup dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Di samping itu, rasa tanggung jawab juga mengandung arti bahwa dalam menerapkan iptek, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi semata-mata demi kemaslahatan orang banyak.

Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang selalu disertai dengan susila dan rasa tanggung jawab akan mendatangkan hikmah.

Selain itu, juga akan terhindar dari kerusakan lingkungan hidup. Pengembangan dan pemanfaatan iptek yang demikian harus disadari sebagai ibadah


Ada empat hal yang selalu dikedepankan pada ketika ini dalam bidang politik, yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan dan hak asasi manusia.

Keempat hal tersebut oleh negara-negara adikuasa (Amerika Serikat dan sekutunya) dijadikan standar atau teladan bagi negara-negara lainnya yang tergolong sebagai negara berkembang.

Acuan tersebut dibentuk berdasarkan kepentingan negara adikuasa tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan.

Apabila suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut, akan dianggap sebagai musuh bersama.

Selain itu, sering dianggap sebagai teroris dunia serta akan diberikan hukuman berupa embargo dalam segala hal yang menimbulkan timbulnya kesengsaraan menyerupai kelaparan, konfl ik, dan sebagainya.

Sebagai contoh, Indonesia pernah diembargo oleh Amerika Serikat, yaitu tidak memperlihatkan sparepart pesawat F-16 dan santunan militer lainnya, alasannya ialah pada waktu itu, Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak asasi manusia.

Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang tidak menjadi sekutu Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan meskipun melaksanakan pelanggaran.

Misalnya Israel yang banyak membunuh rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap direstui tindakannya tersebut oleh Amerika Serikat.

Di sisi lain, info demokratisasi yang kini menjadi teladan utama bagi keberadaan suatu negara sebetulnya secara tidak pribadi telah menutup mata kita terhadap mana yang benar dan yang salah. Segala sesuatu kejadian selalu dikaitkan dengan demokratisasi.

Akan tetapi, demokratisasi yang diusung ialah demokrasi yang dikehendaki oleh negara-negara adikuasa yang digunakan untuk menekan bahkan menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya.

Akibatnya, selalu terjadi konfl ik kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.

Permasalahan di atas sanggup ditaati oleh, Indonesia apabila menerapkan menganut paham demokrasi Pancasila.

Melalui paham inilah akan tercipta pemerintahan yang kuat, berdikari dan tahan uji serta bisa mengelola konfl ik kepentingan yang sanggup menghancurkan persatuan dan kesatuan apalagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pluralistik, sanggup memperteguh wawasan kebangsaannya melalui sebagian Bhinneka Tunggal Ika.

Bangsa Indonesia harus bisa memperlihatkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerjasama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing.

Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
  1. Mengembangkan demokratisasi dalam segala bidang. 
  2. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik. 
  3. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik semoga menjalankan fungsi dan peranannya secara baik dan benar. 
  4. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang higienis dan berwibawa. 
  5. Menegakkan supremasi hukum. 
  6. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.

Sebenarnya sebelum menyentuh bidang politik, kemajuan iptek lebih dahulu terjadi pada bidang ekonomi seiring dengan berkembangnya proses globalisasi ekonomi.

Sejak digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam Smith sekitar kala ke-15, telah melahirkan perusahaan-perusahaan multinasional yang melaksanakan kegiatan perdagangannya ke banyak sekali negara.

Mulai kala ke-20, paham liberal kembali banyak dianut oleh negara-negara di dunia terutama negara maju.

Hal ini membuat globalisasi ekonomi makin mempercepat ekspansi jangkauannya ke semua tingkatan negara mulai negara maju hingga negara berkembang menyerupai Indonesia.

Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju.

Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya.

Negaranegara berkembang semacam Indonesia lebih sering dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan keinginan-keinginan negara maju.

Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia menyerupai IMF (International Monetary Fund), Bank Dunia (World Bank) dan WTO (World Trade Organization) belum sepenuhnya memihak kepentingan negara-negara berkembang.

Dengan kata lain, negara-negara berkembang hanya mendapat sedikit manfaat.

Hal tersebut dikarenakan ketiga forum tersebut selama ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan negara-negara maju. Akibatnya, semua kebijakan selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju.

Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan efek negatif dari kemajuan iptek dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu kiranya segera diwujudkan hal-hal di bawah ini:
  1. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik untuk pasar dalam negeri sehingga memperkuat perekonomian rakyat. 
  2. Pertanian dijadikan prioritas utama alasannya ialah dominan penduduk Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. 
  3. Industri-industri haruslah menggunakan materi baku dari dalam negeri, sehingga tidak bergantung impor dari luar negeri. 
  4. Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak, haruslah bersifat murah dan terjangkau. 
  5. Tidak bergantung pada badanbadan multilateral menyerupai pada IMF, Bank Dunia, dan WTO. 
  6. Mempererat kolaborasi dengan sesama negara berkembang untuk tolong-menolong mengahadapi kepentingan negara-negara maju

Dalam bidang sosial budaya, kemajuan iptek telah membawa efek dalam sikap yang ditampilkan oleh setiap masyarakat.

Di antara efek tersebut ialah dalam hal gaya hidup, gaya pakaian, dasar ikatan hidup bermasyarakat, dan semakin mudahnya mendapat informasi dan ilmu pengetahuan.

Tiga hal yang disebutkan pertama, cenderung memperlihatkan efek yang negatif.

Oleh alasannya ialah itu, kita harus membentengi diri dengan nilai-nilai yang selama ini sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila.

Adapun efek yang disebutkan terakhir cenderung memperlihatkan laba bagi bangsa kita.

Oleh alasannya ialah itu, kita perlu mengadopsi hal tersebut dengan tidak mengabaikan nilai-nilai jati diri bangsa kita.

Kemajuan iptek salah satunya ditandai dengan adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Agar hal tersebut bersifat positif dan sanggup diserap ke dalam budaya kehidupan kita sehari-hari, maka kita perlu mengusahakan perubahan nilai dan prilaku, antara lain:
  1. Terbuka terhadap penemuan dan perubahan. 
  2. Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau. 
  3. Dapat memanfaatkan kegunaan iptek. 
  4. Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi. 
  5. Menggunakan potensi lingkungan secara sempurna untuk pembangunan berkelanjutan. 
  6. Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia

Related : Pkn Xii Belahan 3 Imbas Kemajuan Iptek Terhadap Nkri

0 Komentar untuk "Pkn Xii Belahan 3 Imbas Kemajuan Iptek Terhadap Nkri"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)