Duta Masyarakat 25 Nov 2019. Program double track (DT) yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur berhubungan dengan ITS ternyata bisa menciptakan siswa-siswi SMA/MA bisa lebih percaya diri dikala lulus.
Mereka sudah mempunyai keterampilan khusus yang bisa dijadikan bekal untuk masa depannya. Masa depan yang indah sekarang terpampang nyata.
—
Riko Kananta, kelas XII IPA2 Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Plaosan Magetan, tak henti berterima kasih kepada tim DT dari ITS yang tiba untuk melaksanakan visitasi ke sekolahnya, Sabtu (23/11).
Dia tidak menyangka, beliau yang dari keluarga tidak mampu, sekarang bisa mempunyai citra akan masa depannya kelak. Diakuinya, bisa sekolah sampai jenjang Sekolah Menengan Atas sebuah keberuntungan baginya, apalagi ditambah keterampilan desain grafis yang didapatnya dari kegiatan DT.
“Terus terang, Sekolah Menengan Atas akan menjadi ijazah terakhir saya. Karena orang renta sudah tidak bisa membiayai sampai jenjang lebih tinggi lagi. Sejak ikut double track, saya bisa menekuni perjuangan desain grafis. Makara punya citra ke depan saya mau jadi apa. Sebelumnya tidak,” ujarnya.
Riko berbicara di depan kepala sekolahnya Aris Sudarmono, tim DT dari ITS dan Bupati Magetan Suprawoto.
Dikatakannya dengan bekal keterampilan desain grafis selama satu tahun, beliau dan teman-temannya sudah mendapatkan banyak orderan. Terutama pembuatan PIN. Orderan tiba sampai ribuan buah PIN. Bahkan Riko dan teman-temannya merasa kewalahan.
“Sejak kami sering ikut pameran, orderan selalu banyak. Kami kerjakan bersama lima orang sobat di sekolah sebab semua alat-alat ada di sekolah,” tukasnya.
Tidak hanya Riko yang sudah bisa menghasilkan uang walau belum lulus. Mawang Ajeng dari kelas XII juga mencicipi hal serupa. Ajeng yang menentukan keterampilan tata boga ini sudah mendapatkan order dari orang lain. Misalnya donat, brownies, makanan ringan manis kering, makanan ringan manis ulang tahun sampai salad buah.
“Saya menemukan jalan untuk berkarier di masa depan. Terima kasih,” ungkapnya.
Program DT ini menciptakan Riko dan kawan-kawannya bisa mempunyai keterampilan sesuai dengan minat. Riko ialah angkatan pertama kegiatan ini dengan menentukan keterampilan desain grafis. Sementara teman-teman lainnya menentukan tata boga dan rias wajah.
Program ini digagas Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan untuk mengurangi angka pengangguran lulusan SMA. Program ini diperunrukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengan Atas dan MA yang ada di kawasan terpencil.
Minimal 65 persen dari siswa yang ada tidak melanjutkan ke perguruan tinggi tinggi. Dan kegiatan itu diperuntukkan bagi 65 persen siswa yang tidak melanjutkan tersebut melalui seleksi yang dilakukan sekolah.
Program ini diikuti siswa di kelas XI selama satu tahun penuh. DT hanya berupa ekstra kurikuler yang digelar seminggu sekali. Itulah yang membedakan DT dengan Sekolah Menengah kejuruan yang semua semua kegiatan terstruktur di kurikulum bukan ekstra kurikuler.
Kepala SMAN 1 Plaosan, Aris Sudarmono mengungkapkan sekolahnya termasuk yang pinggiran. Dari 10 Sekolah Menengan Atas Negeri yang ada di Magetan, hanya Sekolah Menengan Atas Plaosan yang paling minim. Tak heran siswanya sedikit. Kelas X sampai XII hanya 11 rombel dengan 20 siswa setiap rombelnya.
“Di kelas XI yang tahun ini ikut double track hanya 60 siswa. Karena dari hasil seleksi yang lolos itu. Padahal, semuanya 80 siswa ingin ikut serta,” ungkapnya.
Dipercaya mengikuti kegiatan double track sangat membanggakan. Karena selama ini, lulusan Sekolah Menengan Atas Negeri 1 Plaosan banyak yang menggarap sawah dan menjadi pekerja serabutan. Dengan double track da bekal keterampilan untuk bisa bertahan hidup sesudah lulus,” tukasnya.
Bupati Magetan, Suprawoto meminta kegiatan DT ini bisa lebih diubahsuaikan dengan produk keunggulan kawasan setempat. Jika di Magetan ini dikenal sebagai pusat kulit, maka kegiatan DT juga bisa mengarah ke keterampilan untuk mengolah kulit menjadi barang jadi sehingga bisa menambah nilai jual.
“Desain grafis itu bagus. Bagaimana mendain tas dan dompet kulit dengan bagus. Sehingga tidak kalah dengan produk dari luar. Bahkan bisa dijual ke luar negeri,” katanya.
Karena itu, tahun depan Pemkab Magetan berhubungan dengan Kementerian Perindustrian akan menciptakan politeknik kulit. Untuk sementara akan ada kegiatan D1 Kulit. Selain nanti akan ada Poltek Perikanan Air Tawar.
“Semua gratis bagi siswa lulus Sekolah Menengan Atas sederajad di Magetan yang lolos seleksi. Ini kesempatan bagi kegiatan double track untuk fokus ke dua bidang itu. Agar keterampilan yang dimiliki pas Sekolah Menengan Atas bisa dilanjutkan ke D1 sehingga ilmunya bertambah untuk memulai usaha,” jelasnya. end/bersambung
Lanjutan (2)
https://duta.co/melihat-dari-dekat-program-double-track-untuk-sma-ma-di-jawa-timur-1
0 Komentar untuk "Duta - Melihat Dari Akrab Untuk Sma/Ma Di Jawa Timur (1)"