Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pemerintahan Desa Tahun 2019. Dalam potensi ini, Mendes Eko membuatkan pengalaman soal dana desa dan versi pembagunan pedesaan di Indonesia salah satunya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
Dihadapan ribuan perangkat desa dari banyak sekali seluruh Provinsi Indonesia, dirinya membanggakan penyaluran dana desa yang setiap tahunnya meningkat. Di mana sejak 2015-2018 pemerintah sudah mengalokasikan sebesar Rp 187 triliun.
Kemudian pada tahun 2018 ditambah menjadi Rp 70 triliun sehingga dalam lima tahun, pemerintah menggelontorkan dana desa sebesar Rp 257 triliun.
Meski alokasi dana desa setiap tahunnya mengalami peningkatan, Mendes Eko meminta para aparatur desa tidak berpaku pada dana desa saja. Sebab, salah satu upaya memperbaiki perekonomian di desa juga sanggup ditangani dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)).
"Mangkanya secepatnya dibangun Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)nya nanti kita bantu kita kasih pendampingan agar Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)-nya sanggup menciptakan uang, bila Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)-nya sanggup menciptakan duit sanggup memperbesar budget dana desa pembangunan desa juga sanggup ditambah siltapnya (penghasilan tetap)," kata Mendes Eko dalam sambutannya di Ecovention Ocean Park, Jakarta, Rabu (20/2).
Mendes Eko mengatakan, dari beberapa desa yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) terbukti kenaikan perekonomian di desa tersebut makin bertambah. Bahkan, dengan adanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tersebut juga pemasukan seorang Keuchiek Gampong sanggup meraih puluhan juta Rupiah.
"Sekarang sudah banyak desa-desa yang kepala desanya pendapatannya Rp 10 juta, ada yang Rp 5 juta, ada yang Rp 20 juta yang desa-desanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)nya sudah jadi," katanya
Oleh alasannya yakni itu, dirinya meminta mudah-mudahan seluruh aparatur desa sanggup secepatnya membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Dengan demikian, diperlukan sanggup meningkatan perekonomian utamanya di desa-desa yang masih tertinggal.
Meski alokasi dana desa setiap tahunnya mengalami peningkatan, Mendes Eko meminta para aparatur desa tidak berpaku pada dana desa saja. Sebab, salah satu upaya memperbaiki perekonomian di desa juga sanggup ditangani dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)).
"Mangkanya secepatnya dibangun Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)nya nanti kita bantu kita kasih pendampingan agar Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)-nya sanggup menciptakan uang, bila Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)-nya sanggup menciptakan duit sanggup memperbesar budget dana desa pembangunan desa juga sanggup ditambah siltapnya (penghasilan tetap)," kata Mendes Eko dalam sambutannya di Ecovention Ocean Park, Jakarta, Rabu (20/2).
Mendes Eko mengatakan, dari beberapa desa yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) terbukti kenaikan perekonomian di desa tersebut makin bertambah. Bahkan, dengan adanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) tersebut juga pemasukan seorang Keuchiek Gampong sanggup meraih puluhan juta Rupiah.
"Sekarang sudah banyak desa-desa yang kepala desanya pendapatannya Rp 10 juta, ada yang Rp 5 juta, ada yang Rp 20 juta yang desa-desanya Badan Usaha Milik Gampong (BUMG)nya sudah jadi," katanya
Oleh alasannya yakni itu, dirinya meminta mudah-mudahan seluruh aparatur desa sanggup secepatnya membentuk Badan Usaha Milik Gampong (BUMG). Dengan demikian, diperlukan sanggup meningkatan perekonomian utamanya di desa-desa yang masih tertinggal.
0 Komentar untuk "Menteri Desa Kisah Tubuh Jerih Payah Milik Gampong (Bumg) Sanggup Buat Keuchiek Gampong Berpendapatan Rp 20 Juta"