Guru Profesional

GURU PROFESIONAL


GURU DAN TANGGUNGJAWABNYA

Aktifitas proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru sebagai salah satu pemegang utama di dalam menggerakkan kemajuan dan perkembangan dunia pendidikan.


Tugas utama seseorang guru ialah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, oleh alasannya yaitu itulah tanggung jawab keberhasilan pendidikan berada di bahu guru. Guru sebagai juru mudi dari sebuah kapal, mau kemana arah dan haluan kapal dihadapkan, kalau juru mudinya cendekia dan terampil, maka kapal akan berlayar selamat ditujuan, gelombang dan ombak sebesar apapun sanggup dilaluinya dengan damai dan tanggungjawab. Oleh lantaran itu, untuk menjadi seorang juru mudi harus melalui pendidikan dan latihan khusus serta dengan mempunyai keahlian khusus.
Demikian pula halnya seorang guru, semoga proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkatkan, maka dibutuhkan guru yang memahami dan menghayati profesinya, dan tentunya guru yang mempunyai wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga membuat proses pembelajaran aktif, guru bisa membuat suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan. Untuk menjadi guru profesional juga memerlukan pendidikan dan pembinaan serta pendidikan khusus.
Perubahan kiprah guru yang tadinya sebagai penyampai pengetahuan dan pengalihan pengetahuan dan pengalih keterampilan, serta merupakan satu-satunya sumber belajar, berubah kiprah menjadi pembimbing, pembina, pengajar, dan pelatih. Dalam acara pembelajaran, guru akan bertindak sebagai fasilisator yang bersikap dekat dengan penuh tanggung jawab, serta memperlakukan penerima didik sebagai kawan dalam menggali dan mengolah isu menuju tujuan mencar ilmu mengajar yang telah direncanakan.
Beratnya tanggung jawab bagi guru mengakibatkan pekerjaan guru harus memerlukan keahlian khusus. Untuk itu pekerjaan guru tidak sanggup dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan, sehingga profesi guru paling gampang terkena pencemaran. Sekali guru berbuat salah maka akan berdampak terhadap dunia pendidikan, demikian pula sekali guru salah
mengajarkan ilmu kepada anak didiknya, maka akan berdampak dan berimbas kepada satu generasi.
Guru dalam melakukan kiprah profesinya dihadapkan pada banyak sekali pilihan, ibarat cara bertindak bagaimana yang paling tepat, materi mencar ilmu apa yang paling sesuai, metode penyajian bagaimana yang paling efektif, alat bantu apa yang paling cocok, langkah-langkah apa yang paling efisien, sumber mencar ilmu mana yang paling lengkap, system penilaian apa yang paling tepat, dan sebagainya.
Guru sebagai pelaksana kiprah otonom, guru diberikan keleluasaan untuk mengelola pembelajaran, apa yang harus dikerjakan oleh guru, dan guru harus sanggup memilih pilihannya dengan mempertimbangkan semua aspek yang relevan atau menunjang tercapainya
tujuan. Dalam hal ini guru bertindak sebagai pengambil keputusan. Guru sebagai pihak yang berkepentingan secara operasional dan mental harus dipersiapkan dan ditingkatkan profesionalnya, lantaran hanya dengan demikian kinerja mereka sanggup efektif, Apabila kinerja guru efektif maka tujuan pendidikan akan tercapai. Yang dimaksud dengan profesionalisme disini yaitu kemampuan dan keterampilan guru dalam merencanakan, melakukan pengajaran dan keterampilan guru merencanakan dan melakukan penilaian hasil mencar ilmu siswa.
Mengingat pentingnya profesionalisme guru dalam pencapaian tujuan pendidikan utamanya pada skala tingkat institusional, maka perlu adanya pembinaan dan profesionalisme guru, sehingga sanggup diperoleh hasil penelitian yang bisa dijadikan masukan dalam membuat dan melakukan kebijakan di bidang pendidikan terutama pada tingkat sekolah dasar hingga menengah baik negeri maupun swasta.
Sejalan dengan itu banyak sekali upaya telah dilakukan pemerintah dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru Upaya tersebut antara lain direalisasikan melalui banyak sekali macam pelatihan. Hasil penelitian yang mengkaji wacana profesionalisme guru ibarat dilakukan oleh Tomajahu (2002), menawarkan adanya perbedaan kemampuan kompetisi mengajar guru yang sering mengikuti pembinaan dengan yang jarang mendapat pelatihan, ada relasi pengalaman kerja guru dengan kompetensinya.
Motivasi lain yang mendorong perlunya dilakukan banyak sekali bentuk pendidikan dan pelatihan, lantaran isu diperoleh bahwa masih banyak daerah-daerah yang belum mengakibatkan pendidikan dan pembinaan terhadap guru sebagai sesuatu kebutuhan mendasar. Bahkan masih ada kita mendengar guru-guru yang belum pernah sekalipun mengikuti pendidikan dan pembinaan terutama guru-guru yang bertugas di tempat marjinal atau terpencil.
Perlu dilakukan studi atau kajian apakah ada relasi antara pembinaan dan profesionalisme guru dalam menjalankan kiprah dan tanggungjawabnya sebagai guru di depan, dan diluar kelas. Kalau ada hubungan, maka perlu terus digalakkan jadwal pendidikan dan pembinaan ini. Salah satu aspek untuk mengetahui citra peningkatan profesinalisme guru yaitu tercapainya kepuasan kerja guru yang ditandai dengan optimalisasi kerja para guru, gur mencicipi kegairahan, guru dituntut kesungguhan dan kebahagiaan dalam menjalankan kiprah dan tanggungjawab yang diembannya.

Related : Guru Profesional

0 Komentar untuk "Guru Profesional"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)