Nafsu insan paling besar yaitu memenuhi kebutuhan, bahkan lebih dari itu insan senantiasa mencari kepuasan yang tidak batasnya. Untuk itu manusia berupaya semaksimal mungkin dalam memenuhi setiap kebutuhan (dan keinginannya) dengan cara paling tradisional sampai paling kotemporer.
Cara paling tradisional adalah memanfaatkan alam, dalam hal ini yaitu sumber daya alam. Sumber daya yaitu penyedia paling setia dan patuh dalam memenuhi nafsu besar insan alasannya yaitu sumber daya alam memiliki kemampuan dalam menyediakan, dan menunjang kebutuhan manusia.
Cara paling tradisional adalah memanfaatkan alam, dalam hal ini yaitu sumber daya alam. Sumber daya yaitu penyedia paling setia dan patuh dalam memenuhi nafsu besar insan alasannya yaitu sumber daya alam memiliki kemampuan dalam menyediakan, dan menunjang kebutuhan manusia.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang dan membantu aktivitas manusia. Hagget (1983) mendefinisikan sumber daya sebagai sejumlah komponen material dari lingkungan, yang nmeliputi masa dan energy, benda biologis dan non biologis, dapat ditetapkan sebagai keseluruhan persediaan (total stock). Adapun sumber daya alam sanggup didefinisikan sebagai segala yang ada di bumi yang sanggup dimanfaatkan oleh insan untuk mencapai kesejahteraan. Sumber daya alam yaitu semua unsure tata lingkungan biofisik yang dengan nyata atau potensial sanggup memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya alam sanggup dikelompokkan dalam beberapa kategori:
- Berdasarkan kelestariannya dapat dibedakan menjadi sumber daya alam yang sanggup dilestarikan dan sumber daya alam yang tidak sanggup dilestarikan.
- Berdasarkan letaknya sanggup dibedakan sumber daya alam yang letaknya di darat dan sumber daya alam yang letaknya di perairan.
- Berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi sumber daya alam yang bersifat ekonomis dan sumber daya alam yang non ekonomis.
Masih ada kemungkina lain dalam megkatagorikan sumber daya alam, dan itu sah-sah saja, alasannya yaitu ilmu pengetahuan terus mengalami dinamika akhir proses komunikasi dan factor-faktor pendorong perubahan.Pada kondisi inilah, manusia melakukan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan hidupnya, maka interaksi intensif berlangsung. Manusia memang tidak sanggup dipisahkan dengan lingkungan sekitar. Lingkungan sanggup dibedakan menjadi tiga, yaitu:
- Lingkungan alamiah (natural), yaitu lingkungan yang masih menunjukkan sesuatu yang bersifat alami, menyerupai hutan, perairan sungai, danau, maupun kehidupan karang di laut.
- Lingkungan buatan (fisik), yaitu lingkungan yang muncul sebagai akhir perbuatan manusia, menyerupai tempat pemukiman, kompleks perkantoran, jembatan, dan jalan raya.
- Lingkungan manusia, yaitu hubungan timbale balik antar manusia yang menghasilkan rujukan kehidupan yang seimbang, dan dinamis.
Berbicara wacana lingkungan, maka tidak lengkap kalau kita meninggalkan lingkungan hidup. Lingkungan hidup adalah keadaan/kondisi yang melingkupi suatu mahluk hidup.
Keseluruhan keadaan yang meliputi suatu mahluk hidup atau sekumpulan mahluk hidup, terutama:
- Kombinasi dari berbagai kondisi fisik di luar mahluk hidup yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan kemampuan mahluk hidup untuk bertahan hidup.
- Gabungan dari kondisi sosial budayabudaya yang kuat pada keadaan suatu individu mahluk hidup atau suatu perkumpulan/komunitas mahluk hidup.
Lingkungan hidup bagi bangsa Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca, serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya. Ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Wawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Menurut UU Nomor 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Indonesia sendiri terikat dengan persetujuan internasional tentang lingkungan hidup.Indonesia termasuk dalam perjanjian: biodiversitas, perubahan iklim, desertifikasi, spesies yang terancam, sampah berbahaya, hukum laut, larangan ujicoba nuklir, perlindungan lapisan ozon, polusi kapal, perkayuan tropis 83, perkayuan tropis 94, dataran basah, perubahan iklim - protokol kyoto (UU 17/2004), pemberian kehidupan maritim (1958) dengan UU 19/1961.
Masalah lingkungan hidup di Indonesia setidaknya berwujud ancaman alam yang terdiri dari banjir, kemarau panjang, tsunami, gempa bumi, gunung berapi, kebakaran hutan, gunung lumpur, tanah longsor. Adapun problem lingkungan hidup konkret adalah:
- Penebangan hutan secara liar
- Polusi air dari limbah industri dan pertambangan
- Polusi udara
- Asap dan kabut dari kebakaran hutan
- Kebakaran hutan permanen
- Perambahan suaka alam/suaka margasatwa
- Perburuan liar
- Perdagangan dan pembasmian binatang liar yang dilindungi
- Penghancuran terumbu karang
- Pembuangan sampah B3/radioaktif
- Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan
- Semburan lumpur liar di Sidoarjo
Hubungan manusia dengan lingkungan semakin ekstensif. Dampaknya tentu sanggup dirasakan oleh hamper seluruh masyarakat. Mestinya perlu ada pengendalian. Sebab jika tidak ada pengendalian, dampaknya tentu semakin meluas. Dengan sifat serakahnya manusia terus memenuhi hasrat nafsunya, termasuk membabat hutan. Data dari greenomic (Kompas tanggal 7 Mei 2008 memperlihatkan data perubahan alih fungsi hutan hutan secara ilegal adalah: Riau: 143.000 Ha, NAD: 160.000 Ha, Kalbar: 286.000 Ha, Kalteng: 225.000 Ha.
Luas tersebut setara dengan 158 kali luas Singapura. Kerugian eksklusif dari alih fungsi hutan selama 10 tahun terakhir tersebut senilai Rp. 170, 2 triliun. Adapun kerugian tidak langsung senilai Rp. 320,6 triliun. Kerugian langsung dihitung dari: potensi sumber kayu, produksi kehutanan non kayu, dan keanekaragaman non hayati yang hilang. Kerugian tidak eksklusif dihitung dari : hilangnya sumber air, potensi longsor, dan petaka lain akhir alih fungsi hutan.
0 Komentar untuk "Pemanfaatan Dan Pelestarian Lingkungan Hidup"