Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif telah dikembangkan secara intensif melalui banyak sekali penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, membentuk kekerabatan positif, membuatkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui acara kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif terdapat saling ketergantungan konkret di antara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap  siswa memiliki kesempatan yang sama untuk sukses.

Aktivitas berguru berpusat pada siswa dalam bentuk diskusi, mengerjakan kiprah bersama, saling membantu dan  saling mendukung dalam memecahkan masalah. Melalui interaksi berguru yang efektif  siswa lebih termotivasi, percaya diri, bisa memakai taktik berpikir tingkat tinggi, serta bisa membangun kekerabatan interpersonal.

Model pembelajaran kooperatif  memungkinkan semua siswa sanggup menguasai bahan pada tingkat penguasaan yang relatif sama atau sejajar. Ada 4 macam model pembelajaran kooperatif yang dikemukakan oleh Arends (2001), yaitu; (1) Student Teams Achievement Division (STAD), (2) Group Investigation, (3) Jigsaw, dan (4) Structural Approach. Sedangkan dua pendekatan lain yang dirancang untuk kelas-kelas rendah adalah; (1) Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dipakai pada pembelajaran membaca dan menulis pada tingkatan 2-8 (setingkat Taman Kanak-kanak hingga SD), dan     Team Accelerated Instruction (TAI) dipakai pada  pembelajaran matematika untuk tingkat 3-6 (setingkat TK).

Related : Pembelajaran Kooperatif

0 Komentar untuk "Pembelajaran Kooperatif"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)