Pada masa reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi aneka macam tantangan.
Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada bahaya pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas.
Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia ketika ini mencakup aneka macam macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan sebagainya.
Kebebasan tersebut di satu sisi sanggup memacu kreativitas masyarakat, tapi disisi lain juga bisa mendatangkan dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri.
Banyak hal negatif yang timbul sebagai akhir penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, menyerupai munculnya pergaulan bebas, contoh komunikasi yang tidak beretika sanggup memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya.
Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di kurun reformasi yaitu menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa ketika ini yaitu yang ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah, tawuran antarpelajar, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menuntaskan permasalahan dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut telah banyak
menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seakan-akan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Kemudian, selain dua tantangan tersebut, ketika ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar, serta berpacunya pembangunan bangsa-bangsa.
Dunia ketika ini sedang terus dalam gerak mencari tata korelasi baru, baik di lapangan politik, ekonomi maupun pertahanan keamanan.
Walaupun bangsa-bangsa di dunia makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama dengan yang lain, namun persaingan antar kekuatan-kekuatan besar dunia dan perebutan imbas masih berkecamuk.
Salah satu cara untuk menanamkan imbas kepada negara lain yaitu melalui penyusupan ideologi, baik secara eksklusif maupun tidak langsung.
Kewaspadaan dan kesiapan harus kita tingkatkan untuk menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Hal ini lebih penting artinya, alasannya sebagian besar bangsa kita termasuk masyakat berkembang. Masyarakat yang kita citacitakan belum terwujud secara nyata, belum bisa menunjukkan kehidupan yang lebih baik sesuai keinginan bersama.
Keadaan ini sadar atau tidak sadar, terbuka kemungkinan bangsa kita akan berpaling dari Pancasila dan mencoba membangun masa depannya dengan diilhami oleh suatu pandangan hidup atau dasar negara yang lain.
Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada bahaya pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas.
Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia ketika ini mencakup aneka macam macam bentuk mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi dan sebagainya.
Kebebasan tersebut di satu sisi sanggup memacu kreativitas masyarakat, tapi disisi lain juga bisa mendatangkan dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri.
Banyak hal negatif yang timbul sebagai akhir penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, menyerupai munculnya pergaulan bebas, contoh komunikasi yang tidak beretika sanggup memicu terjadinya perpecahan, dan sebagainya.
Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di kurun reformasi yaitu menurunnya rasa persatuan dan kesatuan diantara sesama warga bangsa ketika ini yaitu yang ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah, tawuran antarpelajar, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menuntaskan permasalahan dan sebagainya. Peristiwa-peristiwa tersebut telah banyak
menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat, seakan-akan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Kemudian, selain dua tantangan tersebut, ketika ini bangsa Indonesia dihadapkan pada perkembangan dunia yang sangat cepat dan mendasar, serta berpacunya pembangunan bangsa-bangsa.
Dunia ketika ini sedang terus dalam gerak mencari tata korelasi baru, baik di lapangan politik, ekonomi maupun pertahanan keamanan.
Walaupun bangsa-bangsa di dunia makin menyadari bahwa mereka saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama dengan yang lain, namun persaingan antar kekuatan-kekuatan besar dunia dan perebutan imbas masih berkecamuk.
Salah satu cara untuk menanamkan imbas kepada negara lain yaitu melalui penyusupan ideologi, baik secara eksklusif maupun tidak langsung.
Kewaspadaan dan kesiapan harus kita tingkatkan untuk menanggulangi penyusupan ideologi lain yang tidak sesuai dengan Pancasila.
Hal ini lebih penting artinya, alasannya sebagian besar bangsa kita termasuk masyakat berkembang. Masyarakat yang kita citacitakan belum terwujud secara nyata, belum bisa menunjukkan kehidupan yang lebih baik sesuai keinginan bersama.
Keadaan ini sadar atau tidak sadar, terbuka kemungkinan bangsa kita akan berpaling dari Pancasila dan mencoba membangun masa depannya dengan diilhami oleh suatu pandangan hidup atau dasar negara yang lain.
0 Komentar untuk "Bagaimana Penerapan Pancasila Pada Masa Reformasi?"