Gelombang protes warga desa terkait penyaluran Bansos dan BLT-DD bagaikan air bah yang secara serampangan masuk ke desa “menghantam” pemerintah desa dan/atau Kepala Desa. Kekecewaan warga desa di ekspresikan dengan aneka macam macam cara. Ada warga yang memprotes dengan cara – cara yang berkelas dan santun, tetapi tidak sedikit warga desa yang meluapkan kekecewaannya kepada Kepala Desa dengan cara yang terbilang ekstrim menyerupai melakukan demonstrasi massa dalam jumlah yang besar dan dilaksanakan di depan kantor desa dengan menggunakan sound syaistem, memperabukan ban bekas, agresi kekerasan kepada aparatur desa, pengrusakan kepraktisan lazim dan bahkan hingga dengan agresi pembakaran gedung kantor desa.
Dalam suasana dan keadaan sosial di desa yang tidak aman dan ditambah lagi dengan beban serta tanggungjawab yang begitu besar selaku seorang pemimpin di desa ditengah pandemi COVID-19 menyerupai kini ini, pastinya sungguh menghantam suasana kebatinan seorang Kepala Desa. Maka tak ayal, jikalau kita mendengar dari aneka macam media bahwa tidak sedikit Kepala Desa menggelar rapat terbuka dan dihadapan seluruh warganya, mereka secara tegas menyatakan perilaku mengundurkan diri dari jabatannya selaku Kepala Desa.
Ditengah hantaman gelombang protes warga desa yang demikian dasyat itu pastinya sungguh besar lengan berkuasa pada semangat dan militansi membangun desa dari seorang Kepala Desa. Pada posisi inilah konsistensi seorang Kepala Desa di uji, apakah tetap berjiwa besar dan terus melanjutkan proses pembangunan di desa demi kemaslahatan warga desa, ataukah terpaksa mesti menghentikan langkah pengabdiannya dengan mengambil jalan pintas mengudurkan diri dan meletakan jabatannya selaku Kepala Desa.
Tentunya kita tidak mengharapkan keadaan menyerupai itu terus terjadi di desa, lantaran insiden demi insiden semacam itu cuma akan menyisahkan kerugian yang besar kepada desa itu sendiri, lantaran secara otomatis proses pembangunan desa menjadi terhambat, rusaknya tatanana sosial di desa yang pada kesudahannya penduduk selaku peserta faedah utama dari buah pembangunan di desa akan kian tidak terlayani dengan baik.
Ayo bangkit, kita bergerak bareng – sama membangun desa guna merealisasikan cita – cita UU Desa. Segala bentuk kritikan dan protes warga desa mesti di pandang selaku cambuk emas biar kita tetap berikhtiar dan lebih memajukan mutu kinerja kita di masa – masa mendatang yang lebih baik lagi. Sebab tidak ada di dunia ini yang lebih berbahaya dibandingkan dengan ketidakpedulian yang tulus dan kebodohan yang sungguh – sungguh .
Pentingnya Proteksi Bagi Pendamping Profesional Saat Pandemi Covid 19.
Ayo bangkit, kita bergerak bareng – sama membangun desa guna merealisasikan cita – cita UU Desa. Segala bentuk kritikan dan protes warga desa mesti di pandang selaku cambuk emas biar kita tetap berikhtiar dan lebih memajukan mutu kinerja kita di masa – masa mendatang yang lebih baik lagi. Sebab tidak ada di dunia ini yang lebih berbahaya dibandingkan dengan ketidakpedulian yang tulus dan kebodohan yang sungguh – sungguh .
Pentingnya Proteksi Bagi Pendamping Profesional Saat Pandemi Covid 19.
0 Komentar untuk "Menguji Konsistensi Kepala Desa Di Tengah Covid-19"