Bagaimanakah Cara Mencegah Terjadinya Ledakan Penduduk?

Cara mencegah terjadinya ledakan penduduk yaitu sebagai berikut:

1. Menggalakkan acara transmigrasi
Salah satu acara mengatasi kepadatan penduduk tanpa menekan pertumbuhan penduduk yaitu dengan menggalakan acara transmigrasi. Transmigrasi merupakan acara penduduk dari wilayah yang banyak atau padat penduduknya ke wilayah yang masih jarang penduduknya.

Transmigrasi ini akan mendorong terjadinya pemerataan penduduk (baca: manfaat sensus penduduk). Jika penduduknya sudah merata maka maka hal ini akan mendorong terjadinya pemerataan pembangunan.

Program transmigrasi akan mengurangi kepadatan penduduk di tempat yang padat dan akan dialihkan ke wilayah-wilayah Indonesia yang penduduknya belum terlalu padat.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwasannya wilayah di Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk paling banyak, bahkan menjadi yang paling padat yaitu di Pulau Jawa. Bahkan Pulau Jawa juga dikenal sebagai salah satu pulau terpadat di dunia. Selama ini pemerintah Indonesia sudah melaksanakan acara transmigrasi besar- besaran ini.

Sasaran acara transmigrasi pemerintah yaitu orang- orang di Pulau Jawa. Mereka biasanya ditempatkan di wilayah timur Indonesia, menyerupai di Pulau Kalimantan (baca: pulau terbesar di dunia). Peserta transmigrasi akan disediakan tempat tinggal dan juga diberikan lahan supaya sanggup untuk ditanami.

Dengan demikian ada beberapa dampak konkret yang sanggup dirasakan, tidak hanya pemerataan penduduk saja, namun juga jumlah pengangguran di Pulau Jawa sanggup berkurang serta akan menciptakan lahan-lahan yang semula kosong menjadi lahan yang produktif.


2. Pemerataan lapangan kerja
Tidak dipungkiri bahwa kebanyakan alasan mengapa orang-orang suka berpindah tempat kerja yang banyak dikemukakan yaitu alasannya yaitu urusan pekerjaan. Memang benar, lapangan jumlah  kerja ketika ini masih timpang dimana hanya di daerah-daerah yang ramai menyerupai kota besar saja yang banyak.

Selain itu lapangan kerja ini juga biasanya ditemukan di daerah-daerah yang sudah banyak penduduknya, alasannya yaitu hal ini berarti tenaga kerja tidak langka sehingga produsen sanggup menekan honor pegawai.

Nah, di Indonesia sendiri, coba kita tengok kira-kira di Pulau Jawa dengan Pulau Sulawesi jumlah lowongan kerja banyak dimana? Pasti semua akan baiklah menjawab di Jawa. Hal ini alasannya yaitu tenaga kerja di Jawa lebih banyak dan lebih berkualitas.

Dengan melihat fenomena (baca: fenomena alam yang menakjubkan) yang demikian, idealnya pemerintah mulai melaksanakan acara pemerataan lapangan kerja.

Misalnya pabrik-pabrik kini dibangun di luar Pulau Jawa saja, pembukaan perkebunan atau lahan pertanian gres untuk diolah supaya orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan sanggup lebih produktif dalam mengolah lahan. Untuk merealisasikan hal ini gotong royong pemerintah Indonesia sudah melakukannya.

Salah satu bukti sanggup dilihat bahwa lowongan-lowongan kerja di instansi pemerintah rata-rata ketika ini ditempatkan di wilayah luar Pulau Jawa. Hal ini akan sangat mensugesti kepadatan penduduk, alasannya yaitu banyak yang akan pindah ke luar Pulau Jawa untuk bekerja.


3. Menekan pertumbuhan penduduk dengan acara Keluarga Berencana
Salah satu cara yang cukup efektif sebagai solusi untuk mengatasi kepadatan penduduk yaitu dengan mencanangkan acara keluarga berencana atau KB. Keluarga Berencana merupakan acara pemerintah bagi rakyat Indonesia untuk membatasi jumlah anak, dimana dalam satu keluarga cukup mempunyai 2 orang anak saja.

Dalam acara KB, ibu-ibu rumah tangga diberikan cara-cara khusus biar tidak hamil. Cara-cara yang dilakukan ini contohnya dengan mengonsumsi obat tertentu, pemakaian alat kontrasepsi, suntik atau jarum, dan lain sebagainya. Program Keluarga Berencana ini berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk sehingga jumlah penduduk di Indonesia tidak terlalu meledak.

Untuk sosialisasi acara Keluarga Berencana sudah dilakukan secara maksimal dan sanggup didapatkan sampai tingkat puskesmas. Program Keluarga Berencana telah dilakukan oleh sebagian warga Indonesia, namun masih ada pula sebagian dari warga negara Indonesia yang tidak mau menerapkan KB alasannya yaitu sebagian menganggap bahwa keluarga berencana haram.


4. Membuat Undang-Undang yang memutuskan usia minimal menikah
Beberapa tahun belakangan sebuah kasus yang marak terjadi di Indonesia yaitu wacana kerusakan moral anak- anak remaja. Banyak belum dewasa di usia sekolah yang hamil di luar nikah kemudian mereka akan dikeluarkan dari sekolah. Hal ini tidak hanya terjadi pada satu dua orang saja, namun hampir di setiap negara mengalami kasus menyerupai ini.

Tidak hanya berdampak pada masa depan para pelajar saja, namun dalam jangka panjang hal ini juga akan berdampak pada jumlah penduduk yang ada di Indonesia. Coba bayangkan anak seusia Sekolah Menengah Pertama segera mempunyai anak bayi.

Hal ini berarti usia muda akan menghasilkan usia muda. Jika banyak anak- anak usia sekolah banyak yang mempunyai bayi, maka apa yang terjadi dengan pertumbuhan penduduk Indonesia (baca: pegunungan di Indonesia)? Pasti akan meledak.

Tidak hanya terjadi pada hamil diluar nikah, namun terkadang masih kita temukan di beberapa tempat di Indonesia orang renta sengaja menikahkan anaknya di usia muda, terlebih anak- anak perempuan.

Maka dari itulah untuk mengatasi hal ini, pemerintah menciptakan Undang-undang yang membahas wacana hal ini. Undang-undang ini memutuskan usia minimal ijab kabul bagi seseorang. Hal ini sanggup menekan angka pertumbuhan penduduk dan mengatasi kepadatan penduduk.

5. Membatasi derma anak bagi PNS dan ABRI sampai anak kedua
Salah satu yang mengakibatkan orang tidak mempermasalahkan jumlah anak yaitu alasannya yaitu mendapat derma dari pemerintah maupun swasta.

Tunjangan itu didapatkan bersamaan dengan honor yang didapatkan setiap bulan. Oleh alasannya yaitu itulah banyak sekali cara dilakukan pemerintah untuk menekan pertumbuhan penduduk, salah satunya dengan membatasi derma anak hanya pada anak kedua saja.

Hal ini menyerupai acara Keluarga Berencana yang menganjurkan setiap keluarga mempunyai dua orang anak. Dengan membatasi derma anak, maka seseorang niscaya akan berfikir ulang untuk mempunyai banyak anak, mengingat biaya hidup sudah semakin mahal terlebih biaya pendidikan yang juga semakin mahal.

Namun acara ini sulit berlaku di daerah- tempat pedesaan, alasannya yaitu beberapa hal. Pertama alasannya yaitu di desa tidak banyak pegawai, dan kedua alasannya yaitu orang desa mempunyai anutan “Banyak anak banyak rejeki”. Namun di tempat perkotaan, hal ini sanggup membantu untuk mengurangi kepadatan penduduk.

6. Memberlakukan tarif tinggi bagi para imigran
Berbagai faktor sanggup mendukung Indonesia demi mengalami kepadatan penduduk, tidak hanya dari segi jumlah penduduk orisinil negara Indonesia saja, namun juga banyak penduduk asing. Sekarang mari kita lihat di lapangan.

Saat kita berjalan- jalan ke tempat wisata yang terkenal, apakah hanya wisatawan domestik atau dalam negeri saja yang akan kita dapati? Tentu tidak bukan? kita akan menemukan banyak sekali turis abnormal yang berasal dari banyak sekali negara (baca: negara terbesar di dunia).

Para turis abnormal ini tidak hanya melaksanakan perjalanan satu hari (pulang pergi dalam satu hari) dari negaranya kemudian ke Indonesia dan kembali lagi ke negaranya. Para wisatawan tersebut akan menetap di Indonesia, meski hanya untuk sementara waktu. Nah, hal-hal semacam inilah yang menambah kepadatan penduduk Indonesia.

Kita menyebut kegiatan orang abnormal yang masuk ke Indonesia sebagai suatu kegiatan migrasi yang disebut dengan imigrasi. Pelaku dari imigrasi ini disebut dengan imigran. Biasanya ketika imigran masuk ke Indonesia, maka mereka akan mengurusi banyak sekali macam dokumen manajemen beserta dengan biayanya.

Nah, salah satu upaya mengurangi kepadatan penduduk dari segi warga negara abnormal yaitu kenaikan tarif biaya administrasi. Hal ini mungkin akan memperlihatkan dampak baik besar maupun tidak besar.

7. Menyebarluaskan pendidikan kependudukan ke banyak sekali jenjang pendidikan
Masalah kepadatan penduduk ini merupakan duduk kasus yang serius. Bukan hanya PR untuk pemerintah saja, namun juga untuk rakyat.

Seharusnya kesadaran akan dampak negatif dari kepadatan penduduk juga harus disadari oleh masyarakat alasannya yaitu masyarakatlah penyebab utama dari kepadatan penduduk. Mak dari itulah penting juga untuk memberi tahu masyarakat mengenai hal ini. salah satu caranya dengan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan ancaman kepadatan penduduk.

Apabila sosialisasi rutin dilakukan maka hal ini akan sangat membantu menyadarkan masyarakat, kemudian hal ini akan menjadi penekan dari angka pertumbuhan penduduk. Sehingga apabila masyarakatnya sendiri sudah sadar akan ancaman atau dampak dari kepadatan penduduk, masyarakat akan sanggup menahan diri untuk mempunyai lebih sedikit anak.

8. Mempermudah serta meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan
Pendidikan  juga sangat berperan dalam kaitannya pengendalian pertumbuhan penduduk. Hal ini terutama untuk para remaja yang ingin menikah di usia muda.

Pada zaman dahulu kita akan menemukan banyak remaja yang gres saja lulus dari sekolah tingkat SMP, kemudian tidak melanjutkan pendidikan Sekolah Menengan Atas dan eksklusif menikah. Hal ini sangat tidak baik alasannya yaitu menikah di usia yang sangat muda.

Maka dari itulah pemerintah mencoba untuk mengatasi hal ini, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan sehingga banyak siswa-siswi yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan. Dengan fokus dan ada cita-cita untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maka cita-cita untuk menikah di usia yang sangat muda sanggup ditunda.

Ketika fokus ke pendidikan dan adanya cita-cita melanjutkan pendidikan sampai ke pendidikan tinggi, maka sesudah lulus maka seseorang mempunyai usia yang sudah matang dan dewasa. Pada usia tersebut maka seseorang telah matang untuk melaksanakan pernikahan. Hal ini perlu digalakkan alasannya yaitu memperlihatkan dampak yang positif.

9. Meningkatkan wajib mencar ilmu pendidikan dasar bagi masyarakat
Masih dalam koridor pendidikan untuk memerangi kepadatan penduduk di Indonesia. Selain meningkatkan pelayanan dalam bidang pendidikan, salah satu cara yang sanggup ditempuh pemerintah yaitu dengan memutuskan acara wajib pendidikan dasar atau wajib belajar.

Bila zaman dahulu wajib mencar ilmu ditetapkan 6 tahun atau setara pendidikan dasar, maka lama-kelamaan naik menjadi wajib mencar ilmu 9 tahun atau setingkat pendidikan menengah pertama, bahkan yang paling gres lagi wajib mencar ilmu sudah mencapai 12 tahun, yakni setingkat SMA.

Ketika sudah mencapai usia ini maka lulus sekolah telah mempunyai usia yang cukup matang. Apabila ditambah beberapa tahun untuk bekerja, maka seseorang sudah siap menikah sehingga mempunyai keturunan tidak di usia yang sangat muda.

Related : Bagaimanakah Cara Mencegah Terjadinya Ledakan Penduduk?

0 Komentar untuk "Bagaimanakah Cara Mencegah Terjadinya Ledakan Penduduk?"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)