Pemerintah hendak mengoptimalkan budget sebesar Rp 53 miliyar buat pencairan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa).
Dengan terdapatnya bonus dana sebesar itu, hingga rencananya Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) yang disalurkan terhadap warga diperpanjang hingga Desember 2020.
Demikian wacana tersebut di informasikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Wilayah Tertinggal serta Transmigrasi( PDTT), Abdul Halim Iskandar
Demikian wacana tersebut di informasikan oleh Menteri Desa, Pembangunan Wilayah Tertinggal serta Transmigrasi( PDTT), Abdul Halim Iskandar
Abdul Halim menuturkan, di tengah pandemi virus corona ataupun Covid- 19, budget dana desa memanglah dialihkan jadi Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) bagaikan upaya perlindungan sosial.
Mendes Abdul Halim menuturkan, lantaran simpulan dari pandemi Covid- 19 belum tentu, sehingga menghasilkan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) diperpanjang hingga Desember 2020.
Mendes Abdul Halim menerangkan, budget bonus sebesar Rp 53 miliyar itu nantinya hendak digunakan buat membantu sebagian desa yang tak punya tidak mengecewakan duit lantaran keterbatasan.
" Jika Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) disalurkan hingga Desember, terdapat sebagian desa yang duitnya enggak lumayan," kata Abdul Halim dalam pertemuan pers, Selasa( 4/ 8).
Bagi Mendes Abdul Halim, terdapat sebanyak 550 desa di 33 provinsi yang tak punya budget tidak mengecewakan buat bonus dana desa. Perihal itu terjalin jawaban dana desa yang cair lebih dini dari umumnya.
Oleh lantaran itu, kelemahan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) hendak didanai oleh pemerintah. Akumulasi budget ini sudah dibicarakan bareng Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bagi Abdul Halim, pemerintah sudah setuju.
" Diharapkan sanggup bonus dana nilainya Rp 53 miliyar sudah kita diskusikan di rapat tingkatan menteri," ucapnya.
Mendes Abdul Halim mengatakan, di sekarang ini penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa)termin I bulan permulaan sudah menggapai 99 persen ataupun tersalurkan ke 73. 610 desa dari 74. 672 desa yang berpotensi bagaikan penerima.
Angka tersebut setara dengan Rp 4, 73 triliun dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 7, 9 juta, di mana 31 persen ataupun sebanyak 2, 6 juta KPM ialah perempuan kepala keluarga (PEKKA)
" Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) ini sudah menggapai 99 persen ataupun setara dengan 73. 610 desa yang sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa). Maksudnya, tinggal 1 persen lagi," kata Mendes Abdul Halim.
Bersumber pada profesi, KPM terdiri atas petani serta buruh tani sebanyak 6, 9 juta KPM, nelayan serta buruh nelayan sebanyak 315. 028 KPM, buruh pabrik sebanyak 156. 310 KPM, guru sebanyak 62. 090, dan orang jualan serta UMKM sebanyak 394. 345 KPM.
Sepanjang ini, total dana yang sudah tersalurkan buat Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) Termin I ataupun Termin II sebesar Rp12, 97 triliun.
Buat Termin II gres bulan permulaan mulai cair sebesar Rp 73, 61 miliyar. Pada Termin III hendak mulai cari di bulan Oktober 2020.
Sumber: kompas.tv
Mendes Abdul Halim menuturkan, lantaran simpulan dari pandemi Covid- 19 belum tentu, sehingga menghasilkan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) diperpanjang hingga Desember 2020.
Mendes Abdul Halim menerangkan, budget bonus sebesar Rp 53 miliyar itu nantinya hendak digunakan buat membantu sebagian desa yang tak punya tidak mengecewakan duit lantaran keterbatasan.
" Jika Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) disalurkan hingga Desember, terdapat sebagian desa yang duitnya enggak lumayan," kata Abdul Halim dalam pertemuan pers, Selasa( 4/ 8).
Bagi Mendes Abdul Halim, terdapat sebanyak 550 desa di 33 provinsi yang tak punya budget tidak mengecewakan buat bonus dana desa. Perihal itu terjalin jawaban dana desa yang cair lebih dini dari umumnya.
Oleh lantaran itu, kelemahan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) hendak didanai oleh pemerintah. Akumulasi budget ini sudah dibicarakan bareng Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Bagi Abdul Halim, pemerintah sudah setuju.
" Diharapkan sanggup bonus dana nilainya Rp 53 miliyar sudah kita diskusikan di rapat tingkatan menteri," ucapnya.
Mendes Abdul Halim mengatakan, di sekarang ini penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa)termin I bulan permulaan sudah menggapai 99 persen ataupun tersalurkan ke 73. 610 desa dari 74. 672 desa yang berpotensi bagaikan penerima.
Angka tersebut setara dengan Rp 4, 73 triliun dengan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 7, 9 juta, di mana 31 persen ataupun sebanyak 2, 6 juta KPM ialah perempuan kepala keluarga (PEKKA)
" Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) ini sudah menggapai 99 persen ataupun setara dengan 73. 610 desa yang sudah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa). Maksudnya, tinggal 1 persen lagi," kata Mendes Abdul Halim.
Bersumber pada profesi, KPM terdiri atas petani serta buruh tani sebanyak 6, 9 juta KPM, nelayan serta buruh nelayan sebanyak 315. 028 KPM, buruh pabrik sebanyak 156. 310 KPM, guru sebanyak 62. 090, dan orang jualan serta UMKM sebanyak 394. 345 KPM.
Sepanjang ini, total dana yang sudah tersalurkan buat Bantuan Langsung Tunai (BLT-dana desa) Termin I ataupun Termin II sebesar Rp12, 97 triliun.
Buat Termin II gres bulan permulaan mulai cair sebesar Rp 73, 61 miliyar. Pada Termin III hendak mulai cari di bulan Oktober 2020.
Sumber: kompas.tv
0 Komentar untuk "Tambah Budget Rp 53 Miliyar, Pemerintah Hendak Beri Blt Sampai Desember"