[Karya Bersama] Antologi Surat

1. Surat Untukmu Sahabat #3 (Penerbit Asrifa, 2014)

Judul Buku : Surat Untukmu Sahabat#3 

Penulis : Rere Zivago, M. Nurroziqi, Mukhdariah Madjid, dkk.

ISBN : 978-602-1363-20-1

Harga Buku : Rp. 45.000 ( Rp. 40.000 untuk tim penulis) Belum ongkir

Promo Pre-Order ( 31 Mei- 5 Juni 2014,

Cetak buku tanggal 6 Juni, pengiriman tanggal 16 juni 2014)

Harga selama Pre-Order : Rp. 42.000 (Rp. 37.000 untuk tim penulis) Belum ongkir Pemesanan via messeger fb. Asrifa dengan menuliskan : nama-alamat lengkap-no-hp-judul buku-jumlah buku

Tim Penulis : Nur Azikhin, Mar'atus Sholihah, Dyah Istiani, Gusti trisno, Tri Asriyana, Hana Fadillah, Khaerun Nisa, Dikky Sakti Pratama, Diah Dwi Ammarwati, Rahmi Mardatillah, Andara Nada Heesan, Lenni Ika Wahyudiasti, Maftuhah As Sa'diyah, Mukhdariah Madjid, Ukhti Khaira, Maimunawaro, M. Nurroziqi, Yulianti, Hanifah Khoiriyyah Huda, Rere Zivago, Evi Wahyu Lestari, Famella.J, Nurhasanah, Rela Sabtiana, Nurhasanah, Ummi Sakdiah, Nurul Hidayah Nur, Lutfi Nurul Isnaeni Rahmawati, dan Apriliana Rosidatul Islamiyah.

2. Surat Cinta Untuk Ibu (AE PUBLISHING, 2014)

IDR Rp.50.000,- Judul Buku Surat Cinta untuk Ibu part 2 Ukuran Buku 14x20cm Tebal viii + 222 halaman Penulis Moch Yahya, Raihanatun Nisa, dkk Stok 2 eks

Detail Buku:

Judul              : Surat Cinta untuk Ibu part 2

Pengarang      : Moch Yahya, Raihanatun Nisa, dkk

Ukuran           : 14 cm x 20 cm

Tebal              : viii + 222 halaman

Harga             : 50.000

PEMESANAN :

Ketik: IBU2# NAMA LENGKAP # ALAMAT LENGKAP # JUMLAH # NO TELP

Kirim ke : 085103414877 / 0341-2414877

SINOPSIS :

Tak Terbantahkan

Surabaya, 31 Oktober 2014

Untuk Pelita Hidupku yang kusebut ‘Ibu’

Jantung pun berdesir ketika terlintas namamu di telingaku. Jantung pun berdesir ketika terlintas namamu di telingaku. Seolah rembulan malam ini berbisik merdu, “Ibu ...”

            Sebuah nama yang selalu melekat pada tempurung otakku. Kekaguman yang tak pernah hilang sampai masa ini tergilas. Hingga bumi luluh-lantah ... engkau senantiasa ada.

            Sesungguhnya kusadari kesempurnaan hanya milik-Nya. Namun tak ada salahnya kuagungkan namamu di hatiku pula. Dari sebuah pengorbanan dan rasa sakit, kau kenalkan aku pada dunia, luka, mimpi, dan juga cinta. Pun kelasah yang tiada henti kau kulum selama sembilan bulan lamanya. Merumuskan arti sebuah kelana.

            Derak jarum jam bergeser, namun kasih sayangmu tiada lengser. Dan tak terbantahkan! Cintamu tak berujung kasihmu tak bertepi.

(Cuplikan Surat Anggi Putri)