Alhamdulillah, gegap gempita acara peluncuran buku Antologi Cerpen “Dermaga Patah Hati” karya 14 penulis yang tergabung dalam KPMS telah dilaksanakan (Kemarin, 7 Juli 2015).
Cerpen-cerpen yang ditulis oleh penulis Situbondo yang didominasi oleh para remaja ini cukup diancungi jempol. Pasalnya, mereka menunjukkan eksistensinya dalam dunia nyata. Tak sebatas maya. Lebih dari itu, mereka juga memberi tahu akan keadaan Situbondo yang dipotret melalui tulisan.
Turut hadir dalam acara tersebut, beberapa penulis. meski tidak semua bisa menghadiri. Yakni: ada Mas Sungging Raga (Cerpenis yang karyanya banyak dimuat di media massa nasional, seperti Kompas, Media Indonesia, Jawa Pos, dan lain-lain), Mas Ahmad Sufiatur R (Penulis Novel Kesatria Kuda Putih), Mas Imron (Penulis cerpen Sang Penakluk), Mbak Vinda Setya (Penulis cerpen Gadis Kecil dari Situbondo), dan Mbak Iffah Nailul (Penulis cerpen Guru Kami Bernama Jalanan).
Ternyata, kehadiran mereka di acara yang berlokasi di Perpustakaan dan Arsip Daerah Situbondo itu membuat inspirasi baru bagi para hadirin. Seperti penuturan Iffah yang katanya memperoleh ide setelah melihat anak jalanan, Vinda Setya yang merindukan sosok adiknya, lal Sungging Raga yang judul cerpennya dijadikan judul buku menggungkapkan jika dia memperoleh ide karena melihat remaja yang sering galau-galau. Dan Mas Sufi yang menceritakan tentang cerpen ini diadaptasi dari perjuangan Kiai As’ad yang kemudian di-novelkan. Sedang, Mas Imron sendiri yang juga ketua KPMS tidak berbagi kisah inspiratif menulisnya.
Dari penuturan beberapa kontributor ini ada satu hal yang bisa disimpulkan; bahwa tidak ada jalan lain untuk menulis kecuali menulis. Selain itu, soal ide. Bisa kita dapatkan dari mana saja. pokoknya tidak ada excuse! Tapi langsung cus!
Selain beberapa kontributor, ada ketua FPPS yang telah menjadi penerbit hadir memberi sambutan yakni Pak Jaelani. Tak tanggung-tanggung acara ini menggaet Situbondo TV. Pun, menurut beberapa hadirin sangat mengapresiasi acara tersebut.
Seperti Fajri, Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jember ini sangat memberi apresiasi tinggi. So, semoga KPMS bertambah jaya.
Acara ini sendiri diawali dengna pembukaan, kemudian doa oleh Pak Ujiono (Pegawai Perpusda), Sambutan-Sambutan, Pembacaan Puisi, Bedah buku KPMS, Diskusi Interaktif, penutup, dan buka bersama.
Acara ini juga mengenalkan tentang KPMS dan FPPS. Serta, buku terbaru KPMS yang akan sebentar lagi terbit yakni Ajari Aku, Bu (Gusti Trisno) dan Sujud di Bawah Hujan (Ahmad Sufiatur R.) Sebagai bentuk perkenalan karya tersebut, Ahmad Sufiatur pun membacakan salah satu puisinya serta puisi Gusti Trisno.
Jangan lupa, kalau udah terbit diorder ya. Heheh.
Sumber Foto: Facebook Mas Imron dan Mas Sufi.
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, follow twitter @gustitrisno dan G+ (+Gusti Trisno), ya? Apabila informasi ini bermanfaat bagi kamu. Bisa juga follow FP Blog Gusti Trisno biar dapat update info setiap hari. J
0 Komentar untuk "Kami Ada, Tak Sebatas Maya"