GampongRT - Selain pemberian dana yang kuat, perkembangan suatu desa sungguh diputuskan oleh mutu pemberdayaan masyarakatnya. Karena itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyebabkan pemberdayaan penduduk selaku salah satu poin kunci dalam mempercepat pembangunan desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, salah satu desain yang dijalankan untuk memperkuat akselerasi pemberdayaan penduduk desa yakni dengan membuatkan komunitas-komunitas penduduk desa-pedesaan yang aktif dan kreatif. Komunitas ini akan memiliku daya ungkit lebih mempunyai pengaruh dibanding cuma memberi training terhadap pegawanegeri desa. (Baca: Hombo Batu Persiapan Untuk Perang Antar Desa)
"Keberadaan komunitas-komunitas penduduk desa ini sungguh penting. Banyak wangsit dan ide inovatif akan timbul lewat komunitas desa, kemudian pelaksanaan wangsit itu pun akan memberi pengaruh yang jauh lebih gebyar dibanding melakukan jadwal sendiri-sendiri. Dalam komunitas desa ada elemen bahu-membahu dan kebersamaan yang kuat," ujar Menteri Marwan.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, salah satu desain yang dijalankan untuk memperkuat akselerasi pemberdayaan penduduk desa yakni dengan membuatkan komunitas-komunitas penduduk desa-pedesaan yang aktif dan kreatif. Komunitas ini akan memiliku daya ungkit lebih mempunyai pengaruh dibanding cuma memberi training terhadap pegawanegeri desa. (Baca: Hombo Batu Persiapan Untuk Perang Antar Desa)
"Keberadaan komunitas-komunitas penduduk desa ini sungguh penting. Banyak wangsit dan ide inovatif akan timbul lewat komunitas desa, kemudian pelaksanaan wangsit itu pun akan memberi pengaruh yang jauh lebih gebyar dibanding melakukan jadwal sendiri-sendiri. Dalam komunitas desa ada elemen bahu-membahu dan kebersamaan yang kuat," ujar Menteri Marwan.
Warga Gampong Riseh Tunong di Acara Turun Sawah, Turun Sawah Salah satu Tradisi di Masyarakat Aceh. |
Bentuk komunitas penduduk desa-pedesaat itu, lanjut Marwan, bisa majemuk sesuai keperluan desa. Misalnya membangun komunitas inovatif anyaman bambu, komunitas pengrajin kaju, batik, komunitas bengkel inovatif tukang becak dan tukang ojek, tergolong komunitas kesenian penduduk yang mesti dikembangkan dan dilestarikan.
"Dengan adanya komunitas, maka akan banyak ide-ide inovatif bermunculan sehingga desa akan meningkat dan terus berkembang," imbuhnya.
Menteri dari Pati, Jawa Tengah ini sudah menyusun jadwal unggulan yang menyasar pemberdayaan komunitas desa-pedesaan. Pendakatan ini menjadi langkah taktis dalam mempercepat kemandirian desa yang dijalankan ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD). Termasuk melaksanakan fasilitasi terhadap pelaku jerih payah di tingkat desa dengan training pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
"Ada pun jadwal pemberdayaan yang sudah dikembangkan oleh komunitas-komunitas desa yang ada, maka kita kerjakan lagi fasilitasi dan rekognisi organisasi kemasyarakatan dan forum swadaya penduduk (LMD). Masyarakat desa bisa membuatkan potensinya dengan membangun kesanggupan advokasi ke instansi-instansi terkait biar pengembangan potensi desa menjadi maksimal," terang Marwan.
Dalam jadwal pemberdayaan ekonomi dan sosial penduduk desa, akan ditangani juga fasilitasi bagi komunitas-komunitas penduduk desa untuk mengembangkan kesanggupan advokasi biar kepentingan desa bisa diperjuangkan secara maksimal. Misalnya bagi desa yang mempunyai lahan luas tetapi belum tergarap maksimal, maka komunitas petani desa sanggup melaksanakan advokasi ke kementerian pertanian ataupun ke BUMN yang melakukan jerih payah di sektor pertanian. Contoh lain misalnya desa yang kesusahan modal usaha, maka komunitas desa bisa mendekati dunia perbankan biar memperoleh kepraktisan akeses keuangan dengan bunga yang lebih ringan.
"Intinya, akan banyak timbul ide inovatif jika penduduk berjuang dan terhimpun dalam komunitas-komunitas desa. Kemudian di saat wangsit komunitas itu dipersiapkan ke pihak lain, maka daya dorongnya akan sungguh mempunyai pengaruh dibanding melakukan jerih payah sendiri-sendiri," tukas Marwan. (Sumber: kemendesa)
"Dengan adanya komunitas, maka akan banyak ide-ide inovatif bermunculan sehingga desa akan meningkat dan terus berkembang," imbuhnya.
Menteri dari Pati, Jawa Tengah ini sudah menyusun jadwal unggulan yang menyasar pemberdayaan komunitas desa-pedesaan. Pendakatan ini menjadi langkah taktis dalam mempercepat kemandirian desa yang dijalankan ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Ditjen PPMD). Termasuk melaksanakan fasilitasi terhadap pelaku jerih payah di tingkat desa dengan training pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
"Ada pun jadwal pemberdayaan yang sudah dikembangkan oleh komunitas-komunitas desa yang ada, maka kita kerjakan lagi fasilitasi dan rekognisi organisasi kemasyarakatan dan forum swadaya penduduk (LMD). Masyarakat desa bisa membuatkan potensinya dengan membangun kesanggupan advokasi ke instansi-instansi terkait biar pengembangan potensi desa menjadi maksimal," terang Marwan.
Dalam jadwal pemberdayaan ekonomi dan sosial penduduk desa, akan ditangani juga fasilitasi bagi komunitas-komunitas penduduk desa untuk mengembangkan kesanggupan advokasi biar kepentingan desa bisa diperjuangkan secara maksimal. Misalnya bagi desa yang mempunyai lahan luas tetapi belum tergarap maksimal, maka komunitas petani desa sanggup melaksanakan advokasi ke kementerian pertanian ataupun ke BUMN yang melakukan jerih payah di sektor pertanian. Contoh lain misalnya desa yang kesusahan modal usaha, maka komunitas desa bisa mendekati dunia perbankan biar memperoleh kepraktisan akeses keuangan dengan bunga yang lebih ringan.
"Intinya, akan banyak timbul ide inovatif jika penduduk berjuang dan terhimpun dalam komunitas-komunitas desa. Kemudian di saat wangsit komunitas itu dipersiapkan ke pihak lain, maka daya dorongnya akan sungguh mempunyai pengaruh dibanding melakukan jerih payah sendiri-sendiri," tukas Marwan. (Sumber: kemendesa)
0 Komentar untuk "Aktifkan Komunitas Inovatif Penduduk Desa"