Kerudung Ummi (Dimuat di Jambi Express Edisi 11 Oktober 2015)

Kerudung Ummi

Oleh: Gusti Trisno

 

 

 

Alhamdulillah, tulisannya selesai sudah. Kini aku harus mempostingnya di Facebook dan blog.”  Ucapku sendiri ketika usai menulis keistimewaan usia empat puluh tahun.

            Sengaja ku menulis tulisan tersebut sebagai kado untuk Ummi. Ummi yang mengetahui hal tersebut, langsung memberi sebuah  dekapan hangat ke tubuh yang agak tegap ini.

 Ummi bangga punya kamu, Nak. Terus belajar dan semangat dalam raih cita-citanya.”

Aku hanya menjawab perkataan Ummi dengan senyum.

“Terima kasih telah menjadi ibu terbaik, sahabat terbaik, dan guru terbaik, ya Ummi.” Ucapku sambil mengecup kening Ummi.

“Nak, Ummi akan menceritakan sesuatu padamu. Siapa tahu, ini bisa menjadi inspirasimu kelak dalam menulis. Dulu, selepas SMA, Ummi tak mengenakan kerudung lho. Begitu pun ketika awal kuliah. Dan setelah melihat Mbah yang tidak sholat, Ummi segera mengubah sikap. Memang Ummi dulu juga jarang-jarang sholatnya. Maka, Ummi pun banyak baca buku seputar Islam. Hingga tertarik menggunakan kerudung, meski tidak tahu manfaat mengenakan kerudung itu apa.

“Setelah Ummi cukup paham. Lambat laun, sholat Ummi telah istiqomah. Nah, dari sana Ummi mengajak Mbah sholat dengan metode mengajarnya itu ya, Ummi baca dengan lantang setiap bacaan sholat. Selang beberapa hari, Mbah telah hafal sendiri.

“Ummi keren ya?”

“Mbah adalah sumber motivasi Ummi, Nak.

“Ummi adalah sumber motivasiku.”

Ummi tersenyum, aku pun melakukan hal yang sama.

Detik berlalu. Ummi pergi ke kamar guna istirahat. Aku masih berkutat dengan keasyikan menulis. Tiga cerpen yang telah dibuat, sebentar lagi kukirim pada panitia lomba.

Ummi senang melihat kamu semangat dalam menulis. Sekalipun sering gagal dan kalah. Tetap semangat ya! Love you.

Sebuah tulisan motivasi dari Ummi di buku catatanku.

***

 

Hari Minggu cepat berganti Minggu. Dan tiga cerpenku memenangkan semua perlombaan yang diikuti. Ummi yang mengetahui hal tersebut bertambah bangga. Namun, dilihat dari raut wajah beliau. Tampak sekali kelelahan tiada tara.

“Ummi tidak apa-apa?” tanyaku.

 “Tidak, apa-apa, Nak.

Ummi jelas berbohong. Begitu pikirku. Namun, aku tak bisa memaksa Ummi menjelaskan kondisi tubuhnya. Dan keanehan lainnya saat ini adalah Ummi selalu mengenakan kerudung. Padahal biasanya jika di rumah, beliau selalu melepas kerudung. Kecuali jika ada tamu lelaki. Maka dengan sigap beliau meraih kerudungnya.

Aku pun bertanya keanehan tersebut pada Abi.

Abi hanya membalas dengan lelucon tak masuk akal.

Sebenarnya ada apa ini? Tanyaku membatin.

***

Ketika berada di sekolah, aku tak henti memikirkan Ummi. Dan benar saja, Abi segera mengabarkan jika Ummi dirawat di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, tak banyak yang kulakukan selain menangis.
            Abi berkali-kali kutanya, tak pernah sedikitpun mengeluarkan perkataannya. Dan beruntung dokter memberiku izin untuk masuk ke kamar perawatan Ummi.
 “Maafkan Ummi Nak. Ummi tak bisa ceritakan hal ini sebelumnya. Tapi suatu saat nanti kamu akan tahu, Nak. Ummi takut jika kamu tahu sekarang, Nak. Ucap Ummi, begitu lirih.
“Ada apa Ummi? Jangan buat aku bertambah bingung.” Kataku sambil mengaruk kepala yang tidak gatal.
“Suatu saat nanti kamu akan tahu, sabar saja dulu, Nak. Dan untuk saat ini kamu jangan tanya-tanya dulu ya. Ummi capek Nak, mau istirahat.
Dan Ummi pun istirahat untuk selamanya. Aneh. Mengapa sosok Ibu seperti beliau tak memberi tahu keadaan yang sebenarnya. Bukankah selama ini, beliau sendiri mengajarkan untuk berlaku jujur. Tapi, kok malah berbohong sendiri.
Begitu cepat kepergiaanya, padahal baru beberapa waktu lalu beliau mengetahuiku lolos dalam suatu perlombaan. Ah. Ajal datang tanpa permisi. Dan merenggut Ummi yang ternyata mengindap penyakit leukimia. Pantas saja, kepalanya selalu mengenakan kerudung di dalam rumah tak seperti biasa.
Ternyata Ummi tak ingin anaknya mengetahui rasa sakitnya.
Ah. Kebohongan seorang Ibu. [!]

Jember, 06 November 2013
Jangan lupa tinggalkan komentar, follow blog, follow twitter @gustitrisno  dan G+ (+Gusti Trisno), ya? Apabila informasi ini bermanfaat bagi kamu.  Bisa juga follow  FP Blog Gusti Trisno biar dapat update info setiap hari. J

Related : Kerudung Ummi (Dimuat di Jambi Express Edisi 11 Oktober 2015)

0 Komentar untuk "Kerudung Ummi (Dimuat di Jambi Express Edisi 11 Oktober 2015)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)