"Pertanian dan perkebunan itu kan munculnya dari Desa. Akan kita maksimalkan pertanian di desa dengan mempergunakan Dana Desa," papar Marwan dikala menjadi Keynote Speech dalam program Seminar Nasional Pelantikan dan Musyawarah Kerja Nasional Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (30/1/2016.
Produksi materi pangan setempat dikala ini belum bisa menyanggupi keperluan lokal. Terbukti, sampai Agustus 2015, Indonesia sudah mengimpor beras sebanyak 35,818 ton. Bahan pangan ini tiba dari banyak sekali negara tertangga seperti Vietnam, Myanmar, Thailand dan sebagainya.
"Melalui dana desa, kita akan menyebarkan pertanian di desa-desa dengan menjalankan pembagungan irigasi misalnya. Banyak hal yang dapat kita lakukan," ujarnya.
Menteri Marwan juga mengajak Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia, untuk turut menolong menyebarkan dan menjaga pertanian di Indonesia. Bahkan beliau mengatakan, akan menjalankan MoU, untuk saling bersinergi membagun pertanian di desa.
"Kita bisa saling berkolaborasi, bahkan saya harap bantuan para sarjana pertanian ini sanggup menampilkan inovasi dan kreatifitas gres untuk pertanian Indonesia," ujarnya.
Menteri Marwan berharap, dengan menyebarkan potensi pertanian di desa-desa tersebut, Indonesia akan terhindar dari kelangkaan materi pangan dan terbebas dari impor.
"Indonesia moral dasarnya yaitu pertanian. Meskipun Indonesia akan menjadi poros bahari dunia, tetapi pertanian dan perkebunan dilarang kita lupakan. Ini mesti terus dikembangkan," tegasnya.
Dalam menyebarkan pertanian di Indonesia, Kementerian desa akan menjalankan dua kunci pokok.
Pertama yaitu dengan membangun dan memperkuat pertanian di desa. Kedua, yaitu dengan memperkuat kelembagaan pertanian di desa. "Ini yaitu lompatan yang luar biasa, untuk memperkuat desa menawan secara ekonomis,"ujarnya. (kemendesa/admin).
Foto ilustrasi
0 Komentar untuk "Menteri Marwan: Dana Desa Dapat Atasi Kelangkaan Pangan"