Dasar-dasar pembuatan peta : proyeksi PETA - Peta merupakan media untuk menampaikan informasi kepada orang lain. Informasi yang di sampaikan dalam peta tersebut di buat dengan pronsip-prinsip tertentu agar tidak membingungkan pengguna. Prinsip-prinsip dalam pembuatan peta yaitu bentuk harus benar, luas harus benar, jarak harus benar dan arah harus benar.
Dasar-dasar pembuatan peta : proyeksi PETA |
Keemapat prinsip tersentu tidak dapat dipenuhi seluruhnya dalam pembuatan peta. Oleh karena itu di perlukan cara yang tepat yang disebut proyeksi peta.
Proyeksi peta yaitu teknik atau cara memindahkan peta dari bentuk bulat bumi (globe) ke dalam bidang datar.
Proyeksi peta yaitu teknik atau cara memindahkan peta dari bentuk bulat bumi (globe) ke dalam bidang datar.
Nah, dalam artikel kali saya ingin membahasa tentang Dasar-dasar pembuatan peta (proyeksi peta), apa saja itu untuk lebih jelasnya simak uraian berikut ini.
#Macam-macam proyeksi peta
Proyeksi peta terdiri atas tiga Macam, yaitu :
1. Proyeksi azimuthal adalah proyeksi peta di bidang datar, jenis ini biasa di pakai untuk memeproyeksikan daerah kutub. Yang termasuk dalam proyeksi zenithal yaitu proyeksi gnomonik atau proyeksi sentral stereografik, dan proyeksi orthografis
2. Proyeksi kerucut adalah proyeksi pada bidang kerucut proyeksi ini dipakai unuk memproyeksikan daerah sekitat ekuator , untuk menggambarkan peta, proyeksi ini dapat dilgolongkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
Artikel terkait lainnya : Gempa bumi, proses terjadinya gempa bumi dan istilah-istilah dalam gempa bumi yang perlu kamu ketahui
Proyeksi kerucut conform yaitu semua bentuk bidang di daerah , pulau, dan benua harus sesuai dengan aslinya pada peta, proyeksi ini ada dua macam yaitu :
- Proyeksi polinder digunkana untuk mengambarkan seluas 20 x 20 (kurang lebih 37’ km x 37’ km )
- Proyeksi lambert, berbentuk kerucut, conform, normal, jarak garis parallel tidak sama, jarak garis meridian sama.
Proyeksi ekuivalen yaitu daerah-daerah yang digambarkan pada peta harus sama luasnya dengan alam sesungguhnya
Proyeksi pseudo kerucut, yaitu proyeksi yang tidak murni
Proyeksi pseudo kerucut, yaitu proyeksi yang tidak murni
3. Proyeksi slinder adala proyeksi pada bidang silinder dengan cara menyelubungkan kertas pada globe. Proyeksi ini biasa dipakai untuk memproyeksikan daerah ekuator
Sifat-sifat proyeksi silinder sebagai berikut :
- Silinder menyinggung bola bumi
- Garis parallel salalu tegak lurus terhadap garis merdian
- Semua titik dipermukan bumi di proyeksikan dalam bidang silinder , kemudian di gambarkan mandatar
Selain ketiga proyeksi di atas juga proyeksi gubahan atau arbitrary yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang termasuk proyeksi ini antara lain :
Proyeksi bone digunakan untuk menggambarkan daerah belahan bumi selatan, daerah yang membujur utara selatan, serta daerah yang tak jauh dari kahtulistiwa
Proyeksi sinusoidal digunakan untuk menggambrkan daerah-daerah kecil dimana saja, juga untuk daerah yang jauh dari khatulistiwa speerti amerika selatan, Australia, dan afrika
Proyeksi Mercator digunakan untuk menggambarkan navigasi dengan arah kompas tetap.
Proyeksi meollweide digunanakan untuk menggambarkan arus laut, iklim, curah hujan ,persebaran flora dan fauna , hasil pertanian , dan penyebaran penduduk
Proyeksi gall digunakan untuk menggambarkan arus laut, iklim, persebaran barang tambang, dan daerah hutan
Proyeksi homolografik (goode) digunakan untuk menggambaarkan daerah persebaan iklim
Referensi : Geografi – bab 1 peta dan pemetaan – halaman 6 – pasacal
Nah, sekarang kamu sudah tahu bukan Dasar-dasar pembuatan peta : proyeksi Peta
Untuk bisa membuat peta dengan benar tentu hal yang pertama yang harus dilakukan yaitu harus mengetahui dasar-dasarnya terlebih dahulu agar peta yang akan kita buat nantinya sesuai aturan pembuatan peta.
Semoga artikel yang singkat ini dapat menambah pengetahuan anda – makin tahu makin tambah ilmu, sampai jumpa lagi,bye.
Baca juga :
0 Komentar untuk "Dasar-dasar pembuatan peta : proyeksi PETA"