Kemendesa Bentuk Satgas Dana Desa, Apa Tujuannya?

GampongRT - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membentuk Satgas Desa yang yang berencana untuk melaksanakan percepatan dan ketepatan penyaluran, penggunaan, serta pengelolaan dana desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmirgasi Marwan Jafar memastikan bahwa satgas desa bertugas untuk melaksanakan sosalisasi dan pengawasan.

“Satgas ini nantinya akan menolong kami biar dana desa betul-betul terlaksana dengan baik dan penggunaannya sempurna sasaran dan tidak terjadi penyalah gunaan anggaran,” ujar Marwan di saat melaksanakan pertemuan pers di Kantor Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/1).

Menurut Marwan, ditahun 2015 kemarin penggunaan dana desa secara garis besar telah tersalurkan dan berlangsung dengan baik. Namun demikian, penggunaan dana desa di tahun 2016 mesti lebih dapat dinikmati masyarakat.

“Tahun 2015 telah sukses, cuman ada 7 persen yang kurang mengerti prioritas penggunaan dana desa. Oleh alasannya yakni itu, secara resmi Kementerian membentuk satgas desa yang mau mengurusi semua yang menyangkut dana desa dan nantinya akan kita perlebar dengan mengelola desa,” tandasya.

Sementara itu, Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi menerangkan bahwa secara structural, Satgas Desa yang berisikan 12 orang yang di ketuai oleh Kacung Marijan selaku unit adhoc dan tidak ada duplikasi dalam melaksanakan kiprah dan fungsinya. “Dikementerian ini ada dua dirjen yang mengurusi ihwal desa, yakni Dirjen Pembangunan, Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) dan Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP), jadi satgas ini dibikin untuk menolong kiprah kedua dirjen tersebut,” ujar Anwar.

Kacung Marijan yang ditunjuk selaku Ketua Satgas memastikan sifat satgas yang pimpinnya bersifat substitusi pada institusi yang telah ada. “Tapi lebih pada perhiasan percepatan dan ketepatan penyaluran dana desa, jadi kita bertanggung jawab pada pak Menteri lewat pak Sekjen,” ujar Kacung.

Menurut Kacung, dana desa yang selama ini disalurkan memang telah terealisasikan dengan baik. Akan tapi pengaruh dari dana desa tersebut, masih belum banyak dinikmati oleh masyarakat. “Dana desa selain mesti sempurna sasaran juga mesti memamerkan multiplayer effect. Makara Satgas ini juga menolong melaksanakan sinergi donasi Kementerian Lembaga yang terkait. Karena banyak Kementerian yang bermitra dengan desa,” ujar Kacung.

Berbagai macam problem yang menyumbat penyaluran dana desa, imbuh Kacung, akan secepatnya diidentifikasi, tergolong permasalahan yang terjadi di daerah. “Ini nanti kita akan tergolong kenali itu, Kalau ada sumbatan dimana, cepet system informasinya dimana?,” imbuhnya.

Satgas Desa terbuat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi berisikan 12 orang yaitu, Kacung Marijan selaku Ketua, Tri Wibowo selaku Sekretaris, Saifullah Ma’shum dan Ismail Hasani selaku Divisi Regulasi, Arie Sujito dan A.S. Burhan selaku Divisi Advokasi, Rofikoh Rokhim dan Francisia Seda selaku Divisi Sosialisasi,  M. Ali Ramdhanui dan Deny Hamdani selaku Divisi Hubungan Antar Lembaga, dan Sutoro Eko dan Rifqi selaku Divisi Hubungan antar Lembaga.

Didalam melaksanakan tugasnya, Satgas Desa mengembang misi:

•  Mengatasi sumbatan-sumbatan/ kemacetan dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa
• Melacak sumvber-sumber problem kemacetan dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa
• Melakukan pengawasan implementasi dalam penyaluran, penggunaan dan penglolaan dan desa
• Melakukan pengkajian kepada keperluan reformasi regulasi regulasi terkait dalam penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa
• Memberikan advokasi-advokasi, penyelesaian dan mitigasi dalam menyikapi aduan-aduan penduduk yang terkait dengan    penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa
• Melakukan penilaian pelaksanaan penyaluran, penggunaan dan pengelolaan dana desa

Sumber: Kemendesa/Admin