7 Hal Yang Membuat Keki di Dunia Maya




Pada zaman dulu, Facebook menjadi satu-satunya situs pertemanan yang banyak dikunjungi orang. Namun, akhir-akhir ini kehadiran Facebook telah mendapat pesaing, sebut saja Twitter, Tumblr, Instagram, dan lain-lain.
            Di tengah-tengah menjamurnya situs pertemanan itu membuat istilah baru yang dikenal dengan sebutan “Social Media” atau “Media Sosial” jika kita menggunakan konsep bahasa Indonesia. Media sosial itu sendiri memberi kemudahan yang cukup berarti bagi penggunanya, di antaranya akses informasi yang begitu cepat, juga sebagai sarana memberi kabar melalui fitur status atau chat.
            Namun, pada kenyataannya. Kita sebagai pengguna media sosial harus hati-hati dalam bersosialisasi di dunia maya. Agar kita tidak keki. Seperti tujuh hal berikut:
1.      Berdebat
Dunia maya semisal Facebook menjadi tempat berdebat yang mengasikkan. Pembuly-an, hujat-menghujat seoalah-oalah menjadi hal biasa. Padahal, etika haruslah tetap dijunjung tinggi. Tak jarang perdebatan yang berubah menjadi pertarungan argumen ini tidak mencapai kata sepakat. Maka, si pendebat dan pengajak debat pun memutuskan pertemanan agar debat tak lagi menjadi kebiasaan. Sekalipun, kemudian datang pendebat-pendebat kelas berat lain di status kita. Tidak percaya? Silakan buktikan sendiri!
2.      Diaanggap Riya’
Riya’ atau bahasa sederhananya melakukan sesuatu agar mendapat pujian. Menurut salah satu teman Facebook saya, riya’ itu ukurannya hati manusia (yang tahu jelas ia sendiri dan Allah). Namun, tak jarang. Sesuatu yang mungkin kita menganggap biasa. Malah disangka riya’. Apakah kalian pernah merasakannya? Jika iya, berarti kita sama. Tos dulu! Hehe.
Nah, tapi jangan sampai lho kita karena takut dianggap riya’ malah takut membuat status atau hal-hal lain yang sarat akan kebaikan. Sing penting atimu! Riya’ ora! Persoalan yang lain mengatakan riya’ itu urusan nanti. Heheh. Toh, status-status kita, mengapa dia yang repot?!
3.      Kaum Baper yang Berdatangan Silih Berganti
Kalian pernah terbawa perasaan tidak ketika membaca status seseorang. Bukan baper dalam artian kita ikut tertawa atau menangis dengan status tersebut. Bukan lho! Kalau itu mah, udah biasa.
Baper yang dimaksud dalam status ini adalah ketika kamu membaca status orang, eh, kamu merasa sakit hati dan berunjung unfriend. Contoh jelasnya begini, misal tim cheerleaders (benar kagak tulisane?) dicela-cela habis-habisan, kamu nggak nerima. Akhirnya, kamu tidak berteman lagi. Duh, ampun deh! Contoh lain ya, misal ada orang yang bikin status. Dan, kamu merasa status itu buat kamu. Padahal, kagak hayo? Yo opo, Jal. Kan nggak asik pertemanan hilang hanya karena baper. Heheh. Jangan sampai baper ya, baca tulisan ini. Mari kita lanjut pada point selanjutnya!
4.      Selamat Datang Kaum Penghujat
Sebenarnya hampir sama dengan point berdebat ya? Hehe. Mau dibahas lagi opo ora, hayo? Nggak usah wis ya, biar nggak capek ini tangan. Hhihihihi.   *Ketawa Ganteng*
5.      Permasalahan Antar Teman
Pernah tidak kamu merasakan, jika temanmu yang bernama A perang argumen dengan temanmu yang bernam B di media sosial. Duh, please deh! Hindari hal-hal itu, sebab perang status itu menunjukkan ketidakdewasaan kita dalam menghadapi persoalan. Mending, nyelesaikan masalah sambil nyeruput kopi. Kan asyik! Asal jangan ada sianida di antara kita! Hihihihi.
6.      Mengeluh
Manusia itu ya tempatnya mengeluh. Dikasik hujan, pengen panas. Dikasik panas, pengen hujan. Duh, ribet ya! Padahal, kalau kita mengeluh sama saja dengna tidak mensyukuri nikmat. Ciiyeh! Sok kayak ustadz! Please, jangan dianggap riya’ ya! Heheh.
Begini ya, mengeluh sebenarnya sah-sah saja. Tapi, alangkah enaknya jika kita mengeluh pada-Nya. Jadi, hanya Ia yang tahu. Bukan manusia lain yang terkadang bisa menikung kita. Apalagi dunia media sosial itu begitu luas. Curhatan yang bersifat begitu pribadi. Bisa saja jadi bumerang bagi kita lho. Tidak percaya? Banyak contoh kasusnya lho. Silakan cek di Om Google ya!
7.      Status Tak Bermanfaat
Kalau point terakhir ini, sering saya lakukan. Hihihi. Apalagi masa-masa awal punya medsos. Semua hal di-update, tentu dengan tulisan penuh singkatan yang berkategori alay. Sekitar tahun 2010-2012-an lah. Hiihi. Kalau sedang baca, rasanya pengen ngumpet. Pernah suatu ketika ada teman yang iseng menyukai kiriman lama dan memberi komentar. Akibatnya kiriman tersebut naik, dan menjadi bahan bully-an teman-teman yang lain. Ampun dah?! Mungkin karma ya? Soalnya saya sering melakukan hal yang sama. *Eh. Please, kalian jangan melakukan hal itu padaku ya!
Balik lagi ke status yang tak bermanfaat. Begini lho, status itu cerminan diri kita di hadapan dunia maya. Sekalipun tarian kata dalam status tak menjamin si pembuat status. Tapi, alangkah baiknya. Jika kita membuat status yang bermanfaat. Seperti mengutip pendapat tokoh yang apik, mengapresiasi karya seseorang, berdakwah, dan lain-lain. Sehingga para reader’s kita menjadi senang dalam berteman. Siapa tahu salah satu dari mereka ada jodoh kita. *Eh, kan ngelantur lagi.
            Biar tidak tambah panjang dan lebar. Rasanya cukup di sini tulisan ini ya!
            Salam
            Penyu (Perjaka Unyu)

Related : 7 Hal Yang Membuat Keki di Dunia Maya

0 Komentar untuk "7 Hal Yang Membuat Keki di Dunia Maya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)