1) Penggolongan media penyuluhan pertanian
Klasifikasi media berarti penggolongan atau mengelompok kan berbagai macam media berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemilihan dan penggunaan media sesuai dengan kebutuhan sasaran. Klasifikasi media penyuluhan pertanian berpedoman kepada klasifikasi media pendidikan pada umumnya karena penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan yang bersifat non formal.
a) Dasar-dasar Pengelompokan.
Berdasarkan dasar-dasar pengelompokkan media pendidikan pada umumnya, maka media penyuluhan pertanian dapat diklasifikasikan berdasarkan rangsangan penerimaan / indera penerimaan, daya liput/jumlah sasaaran, pengalaman belajar dan bentuk/karakteristik, media sebagai berikut :
1) Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan panca indera.
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan pertanian adalah:
a) Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai
Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian.
b) Tahap adopsi sasaran
Pemilihan media disesuaikan dengan tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat penilaian, mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian dan mencoba, dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstrasi.
c) Jangkauan media penyuluhan pertanian.
Pemilihan disesuaikan dengan jangkauan media, untuk pendekatan perorangan dan kelompok dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstarsi cara, kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan missal dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media terekam melalui siaran radio dan terproyeksimelalui siaran televisi.
d) Karakteristik
Karkteristik media berkaitan dengan rangsangan terhadap indera sasaran. Penggolongan mediamenurut kelompok audio-visual misalnya adalah untuk memudahkan memilih tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi.
e) Pertimbangan dana yang tersedia
Sedapat mungkin dipilih media yang biayanya tidak mahal tapi efektivitasnya tinggi. Pemilihan media sesungguhnya yang dapat dibuat sendiri dengan harga relative murah merupakan alternativ yang perlu di tempuh apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering terlupakan bahwa benda sesungguhnya di lingkungan petani dapat dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan terpenuhi.
f) Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan secara terpadu
Dapat dipilih antara beberapa kelompok media: misalnya media tercetak dikombinasikan dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan yang efektif dan efisien.
3) Menentukan jenis media penyuluhan
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/ pelatihan dan penyuluhan, banyak media penyuluhan yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses penyuluhan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain:
Prosedur pemilihan media penyuluhan pertanian perlu mendapat perhatian sebagai berikut :
Dari sekian banyak media dalam penggunaannya tidak ada satu mediapun yang terbaik, karena setiap jenis media mempunyai kelemahan. Terbaik tentunya menggunakan kombinasi beberapa jenis media, sehingga dapat menutupi kelemahan media tersebut.
4) Berbagai macam media penyuluhan
a) Media yang tidak diproyeksikan
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini sangat penting bagi pelaku utama dan pelaku usaha karena mampu menciptakan kegiatan penyuluhan menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
(1) Media realia
Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak pelaku utama pelaku usaha maupun siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke
lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibit).
Cara potongan (cutaways) adalah benda sebenarnya tidak digunakan secara utuh atau menyeluruh, tetapi hanya diambil sebagian saja yang dianggap penting dan dapat mewakili aslinya. Misalnya binatang langka hanya diambil bagian kepalanya saja. Benda contoh (specimen) adalah benda asli tanpa dikurangi sedikitpun. Yang dipakai sebagai contoh untuk mewakili karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya beberapa ekor ikan hias dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah toples berisi air untuk diamati di dalam kelas. Pameran (exhibit) menampilkan benda-benda tertentu yang dirancang seolah-olah berada dalam lingkungan atau situasi aslinya. Misalnya senjata-senjata kuno yang masih asli ditata dan dipajang seolah-olah mengambarkan situasi perang pada jaman dulu.
Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Namun dalam prakteknya banyak benda-benda nyata yang tidak mudah dihadirkan dalam bentuk yang sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tertentu. Oleh karena itu perlu ada jenis media lain sebagai penggantinya, seperti dijelaskan berikut ini.
(2) Media model
Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran/penyuluhan dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi Borobudur, pesawat terbang atau tugu Monas yang dibuat dalam bentuk mini.
(3) Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum. Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan-ketentuan agar menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple, Useful, Accurate, Legitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat. Interesting artinya menarik, tidak monoton dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan. Useful
maksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinya harus benar dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya. Berikut ini dijelaskan beberapa diantara jenis grafis tersebut.
(4) Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran/ penyuluhan. Gambar/foto sifatnya universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:
Selain kelebihan, gambar/foto juga memiliki kelemahan, antara lain:
(5) Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa, sketsa dapat menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan. Sketsa dapat dibuat langsung oleh guru, karena itu harganya pasti murah (bahkan bisa tanpa biaya). Satu-satunya hambatan yang sering dikemukakan adalah guru tidak bisa menggambar. Padahal setiap orang pasti memiliki kemampuan dasar menggambar, dan itu sudah cukup sebagai modal membuat sketsa untuk memperjelas sajian kita.
(6) Diagram/skema
Diagram/skema merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di sana. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli peralatan elektronik, biasanya disertai sebuah diagram mengenai komponen alat tersebut, fungsi, dan cara pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran/ penyuluhan, diagram bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu memperjelas penyajian guru. Kelebihannya diagram dapat menyajikan materi yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk bisa memahami diagram, siswa harus memiliki atar belakang tentang materi yang didiagramkan. Diagram yang baik haruslah:
Fungsi bagan/chart yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai bentuk grafis
yang lain seperli gambar, diagram, kartun atau lambang verbal. Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat:
(8) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data komparatif. Ada beberapa. bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran/penyuluhan antara lain:
(1) Transparansi OHP
Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector).
Kelebihan media transparansi OHP adalah:
(2) Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara.
Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara. Dalam beberapa hal, manfaat film bingkai ini sebenarnya hampir sama dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visual yang dihasilkan jauh lebih bagus. Dengan demikian potensi dan kelebihan yang ada pada transparansi OHP juga dimiliki oleh film bingkai.
Kelemahan media ini dibandingkan OHP adalah biaya produksi dan peralatannya lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan film bingkai ini diperlukan alat yang disebut proyektor slide. Karena faktor kemahalan dan kurang praktis tersebut, maka penggunaan media ini kurang populer di sekolah. Apalagi saat ini sudah ada program komputer yaitu Power Point yang lebih murah dan lebih praktis penggunaannya.
(3) Media Audio
Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
Adapun kelemahannya adalah:
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film. Tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran/ penyuluhan. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film.
Pengoperasiannyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran/ penyuluhan.
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran/ penyuluhan di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program video pembelajaran/ penyuluhan di sekolah. Media video memiliki banyak kelebihan dibanding OHP, slide, dan audio. Sebagai media audio visual, video dapat menampilkan suara, gambar, dan gerakan, sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyajikan berbagai topik pelajaran yang sulit disampaikan melalui informasi verbal.
Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Obyek-obyek yang terlalu kecil, terlalu besar atau obyek langka dan berbahaya dapat dihadirkan ke ruang kelas. Bahkan video dapat menghadirkan obyek yang hanya ada
di lain benua dan luar angkasa. Singkatnya, media ini mampu "membawa dunia ke dalam kelas" .
Pesan yang dapat disajikan melalui video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), dapat pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.
Sekarang, media ini biasanya dikemas dalam bentuk VCD (video compact disc). Beberapa tahun lalu, media ini masih dianggap terlalu mahal untuk digunakan di sekolah. Tetapi saat ini harganya sudah terjangkau oleh masyarakat hingga ke lapisan bawah. Harga satu keping VCD hampir sama dengan kaset audio.
Dengan demikian, media video ini layak kita jadikan sebagai salah satu pilihan untuk dimanfaatkan secara. maksimal dalam kegiatan pembelajaran/ penyuluhan di sekolah.
Meskipun demikian, akhir-akhir ini kehebatan program video masih terkalahkan oleh program pembelajaran/penyuluhan berbantuan komputer. Media komputer memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Oleh karena itu media komputer dapat dimasukkan dalam kelompok multimedia.
Pada modul ini media komputer memang tidak kita bahas lebih jauh lagi. Sebab untuk membahasnya diperlukan kondisi yang lebih khusus. Namun tidak lama lagi, setiap kali membahas media pembelajan, media ini mau tak mau akan menjadi media yang harus kita bahas lebih mendalam. Tidak lama lagi penggunaan media komputer dalam pembelajaran/penyuluhan/penyuluhan diperkira kan semakin mendesak.
Perkembangan media pembelajaran/penyuluhan memang akan terus berlanjut, seiring dengan pesatnya kemajuan iptek terutama bidang tekologi komunikasi dan informasi. Untuk itu sebagai pendidik, kita perlu mengikuti perkembamgan itu.
Klasifikasi media berarti penggolongan atau mengelompok kan berbagai macam media berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemilihan dan penggunaan media sesuai dengan kebutuhan sasaran. Klasifikasi media penyuluhan pertanian berpedoman kepada klasifikasi media pendidikan pada umumnya karena penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan yang bersifat non formal.
a) Dasar-dasar Pengelompokan.
- Perkembangan media pendidikan dimulai dari peranan awalnyasebagai alat bantu mengajar (teaching aids). Penggunaan alat bantu audio visual, misalnya gambar, model, monster, benda sesungguh nya, telah lama terbukti dapat memberi pengalaman kongkrit, memberi motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan tretensi belajar. Penggolongan media pendidikan dapat digolongkan berdasarkan stimulus atau rangsangan yang ditambahkannya. Bermacam-macam media pendi dikan dapat dikelompokkan berdasarkan rangsang an terhadap pancaindera seperti indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan indera peraba.
- Timbulnya teori komunikasi memberi pengaruh dan menyebabkan perubahan pandangan terhadap alat audio-visual. Alat audio-visual tidak hanya dipandang sebagai alat bantu melainkan juga sebagai alat menyalurkan pesan (channel), yang berasal dari pemberi pesan. Alat audio visual sebagai penyalur
pesan dapat dikelompokkan berdasarkan jangkauannya. Jangkauan audio visual dapat bersifat massal seperti media cetak, siaran radio, siaran televisi dan lain-lain. Disamping itu digunakan untuk kegiatan pendidikan yang bersifat kelompok dan individual. - Perkembangan berikutnya dalam proses belajar timbul pandangan bahwa perubahan tingkah laku merupakan komponen yang menentukan dalam mengukur keberhasilan proses belajar. Teori tingkah laku (behavior theory) memandang agar lebih memperhatikan perubahan tingkah laku dalam proses belajar. Bahkan memberi dorongan agar dapat menciptakan media pendidikan sebagai media belajar yang dapat mengubah tingkah laku sesuai dengan tujuan belajar. Peranan media pendidikanmenjadi lebih panjang agar dapat memberi dorongan untuk belajar secara mandiri tanpa hadirnya pemberi pesan secara fisik misalnya melalui media terekam, media tercetak dan media terproyeksi.
Bentuk dan karakteristik media tersebut dapat pula dijadikan dasar dalam pengelompokkan media pendidikan.
Berdasarkan dasar-dasar pengelompokkan media pendidikan pada umumnya, maka media penyuluhan pertanian dapat diklasifikasikan berdasarkan rangsangan penerimaan / indera penerimaan, daya liput/jumlah sasaaran, pengalaman belajar dan bentuk/karakteristik, media sebagai berikut :
1) Klasifikasi media penyuluhan pertanian berdasarkan panca indera.
- Media benda sesungguhnya, rangsangan melalui seluruhpancaindera antara lain: spesimen, monster, sample.
- Media audio-visual rangsangan melalui indera pendengaran dan indera penglihatan antara lain : film, siaran televisi, video.
- Media Visual, melalui indera penglihatan antara lain : film, slide, foto, poster.
- Media Audio, rangsangan melalui indera pendengaran antara lain : kaset rekaman, siaran radio.
- Media Massal antara lain: siaran radio, siaran televisi danmedia cetak.
- Media Kelompok antara lain: film, slide, kaset rekaman, transparansi.
- Media individual antara lain : benda sesungguhnya, specimen.
- Media yang memberikan pengalaman belajar secara kongkritmelalui kehidupan masyarakat antara lain benda sesunguhnya, petak percontohan, spesimen.
- Media yang memberi pengalaman belajar melalui benda/situasi tiruan antara lain: simulasi, permainan, model.
- Media yang memberi pengalaman belajar melalui audio-visual aids (AVA) antara lain : film,slide, kaset dan rekaman.
- Media yang memberi pengalam belajar melalui kata-kata baik lisan atau tertulis antara lain : buku, majalah, ceramah.
- Media benda/situasi sesungguhnya antara lain : percontohan tanaman/ternak
- Media berupa/situasi tiruan antara lain: model, simulasi, permainan simulasi.
- Media terproyeksi antara lain : film, siaran TV, film slide.
- Media tercetak misalnya poster, leaflet, folder, liptan.
- Media terekam misalnya : kaset, siaran radio, CD, VCD, DVD.
- Media cetak. Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.
- Media elektronik.Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak, media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta
jangkauannya lebih besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasi kannya. - Media luar ruang. Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupunelektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasi kannya.
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan pertanian adalah:
a) Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai
Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani sesuai dengan perkembangan teknologi pertanian.
b) Tahap adopsi sasaran
Pemilihan media disesuaikan dengan tahap adopsi petani. Tahap kesadaran, minat penilaian, mencoba dan menerapkan, masing-masing memerlukan media yang efektif misalnya untuk tahap adopsi penilaian dan mencoba, dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstrasi.
c) Jangkauan media penyuluhan pertanian.
Pemilihan disesuaikan dengan jangkauan media, untuk pendekatan perorangan dan kelompok dipilih media sesungguhnya melalui metode demonstarsi cara, kunjungan ke usahatani, sedangkan untuk pendekatan missal dipilih media sesungguhnya melalui metode pameran, media terekam melalui siaran radio dan terproyeksimelalui siaran televisi.
d) Karakteristik
Karkteristik media berkaitan dengan rangsangan terhadap indera sasaran. Penggolongan mediamenurut kelompok audio-visual misalnya adalah untuk memudahkan memilih tingkat pendidikan formal petani yang sangat bervariasi.
e) Pertimbangan dana yang tersedia
Sedapat mungkin dipilih media yang biayanya tidak mahal tapi efektivitasnya tinggi. Pemilihan media sesungguhnya yang dapat dibuat sendiri dengan harga relative murah merupakan alternativ yang perlu di tempuh apabila dana yang tersedia sangat terbatas. Sering terlupakan bahwa benda sesungguhnya di lingkungan petani dapat dimanfaatkan sebagai media asalkan persyaratan terpenuhi.
f) Pemilihan beberapa media penyuluhan untuk digunakan secara terpadu
Dapat dipilih antara beberapa kelompok media: misalnya media tercetak dikombinasikan dengan media terekam dan media terproyeksi. Pemilihan kombinasi media tersebut tetap mengacu pada penggunaan yang efektif dan efisien.
3) Menentukan jenis media penyuluhan
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pendidikan/ pelatihan dan penyuluhan, banyak media penyuluhan yang bisa digunakan. Pertanyaan yang muncul sekarang, bukan pada banyak tidaknya media penyuluhan yang tersedia, tetapi bagaimana merencanakan dan membuat media visual dalam kegiatan pelatihan dan penyuluhan yang sesuai dengan kebutuhan para penggunanya. Penentuan jenis media visual yang efektif untuk suatu proses penyuluhan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan dalam perencanaan suatu pelatihan atau penyuluhan. Paling tidak ada 6 (enam) pertanyaan yang perlu diajukan berkaitan dengan penentuan jenis media yang digunakan, antara lain:
- siapa yang akan dilatih?
- apa yang diharapkan dan mampu dilakukan oleh peserta didik?
- dimana pelatihan akan diadakan dan berapa lama?
- metode belajar apa yang digunakan?
- media penyuluhan apa yang akan digunakan ?
- bagaimana mengetahui efektifitas pelatihan/penyuluhan ?
Tabel 9. Jenis media penyuluhan pertanian berdasar karakteristik
dan contoh-contohnya.
dan contoh-contohnya.
- Tetapkan pesan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan sasaranyakni kebutuhan petani.
- Rumuskan tujuan yang hendak dicapai yakni perubahan prilaku petani dengan aspek pengetahuan keterampilan dan sikap.
- Lakukan pemilihan terhadap media penyuluhan yang tersedia, potensi lingkungan petani yang dapat dimanfaatkan sebagai media penyuluhan dan penilaian terhadap tahap adopsi sasaran
- Perhitungan biaya yang diperlukan untuk persiapan pembuatan atau pengadan media penyuluhan.
- Tetapkan media penyuluhan sesuai dengan metode penyuluhan yang telah ditetapkan.
- Lakukan evaluasi pemilihan dan penggunaan metode
- Evaluasi penting dilakukan untuk mengukur sejauh mana media penyuluhan pertanian yang telah dipilih dan digunakan. Dirasakan manfaatnya terhadap pemilihan bahan perbaikan dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan media penyuluhan pertanian pada periode berikutnya secara berkesinambungan.
Tabel 10. Penggunaan Jenis Media Berdasarkan Kelompok Sasaran
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media, antara lain: Tujuan perubahan yang akan dicapai oleh sasaran, karakteristik sasaran/peserta didik, strategi komunikasi, isi pesan, biaya dan karakteristik wilayah.
Banyak ragam media atau jenis media yang dapat kita pilih dan kiat gunakan tergantung pada materi yang disajikan, keadaan/kebutuhan sasaran, situasi tempat pembelajaran dan tentunya tergantung tujuan yang ingin dicapai. Ragam media penyuluhan yang kerap digunakan dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok besar, yaitu media penyuluhan tercetak, media penyuluhan audio, media penyuluhan audio visual dan objek fisik atau benda nyata.
Dari sekian banyak media dalam penggunaannya tidak ada satu mediapun yang terbaik, karena setiap jenis media mempunyai kelemahan. Terbaik tentunya menggunakan kombinasi beberapa jenis media, sehingga dapat menutupi kelemahan media tersebut.
4) Berbagai macam media penyuluhan
a) Media yang tidak diproyeksikan
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain; realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik. Walaupun demikian media ini sangat penting bagi pelaku utama dan pelaku usaha karena mampu menciptakan kegiatan penyuluhan menjadi lebih hidup dan lebih menarik.
(1) Media realia
Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak pelaku utama pelaku usaha maupun siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke
lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya. Ciri media realia yang asli adalah benda yang masih dalam keadaan utuh, dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya, dan dapat dikenali sebagai wujud aslinya. Media realia sangat bermanfaat terutama bagi siswa yang tidak memiliki pengalaman terhadap benda tertentu. Misalnya untuk mempelajari binatang langka, siswa diajak melihat badak yang ada di kebun binatang. Selain observasi dalam kondisi aslinya, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi. Modifikasi media realia bisa berupa: potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibit).
Cara potongan (cutaways) adalah benda sebenarnya tidak digunakan secara utuh atau menyeluruh, tetapi hanya diambil sebagian saja yang dianggap penting dan dapat mewakili aslinya. Misalnya binatang langka hanya diambil bagian kepalanya saja. Benda contoh (specimen) adalah benda asli tanpa dikurangi sedikitpun. Yang dipakai sebagai contoh untuk mewakili karakter dari sebuah benda dalam jenis atau kelompok tertentu. Misalnya beberapa ekor ikan hias dari jenis tertentu, yang dimasukkan dalam sebuah toples berisi air untuk diamati di dalam kelas. Pameran (exhibit) menampilkan benda-benda tertentu yang dirancang seolah-olah berada dalam lingkungan atau situasi aslinya. Misalnya senjata-senjata kuno yang masih asli ditata dan dipajang seolah-olah mengambarkan situasi perang pada jaman dulu.
Secara teori, penggunaan media realia ini banyak kelebihannya, misalnya dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Namun dalam prakteknya banyak benda-benda nyata yang tidak mudah dihadirkan dalam bentuk yang sebenarnya yang disebabkan oleh keterbatasan-keterbatasan tertentu. Oleh karena itu perlu ada jenis media lain sebagai penggantinya, seperti dijelaskan berikut ini.
(2) Media model
Media model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran/penyuluhan dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model
suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi Borobudur, pesawat terbang atau tugu Monas yang dibuat dalam bentuk mini.
(3) Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Banyak konsep yang justru lebih mudah dijelaskan melalui gambar daripada menggunakan kata kata verbal. Ingat ungkapan "Satu gambar berbicara seribu kata".
Semua media grafis, baik itu berupa gambar, sketsa bagan, grafik atau media visual yang lain harus dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip umum. Sebagai salah satu media visual, grafis harus diusahakan memenuhi ketentuan-ketentuan agar menghasilkan visual yang komunikatif. Untuk lebih mudah diingat, ketentuan tersebut dinyatakan dalam akronim "VISUALS" (singkatan dari Visible, Interesting, Simple, Useful, Accurate, Legitimate, dan Structured). Secara singkat prinsip umum pembuatan visual itu dapat
dijelaskan sebagai berikut.
Visible berarti mudah dilihat oleh seluruh sasaran didik yang akan memanfaatkan media yang kita buat. Interesting artinya menarik, tidak monoton dan fidak membosankan. Simple artinya sederhana, singkat, dan tidak berlebihan. Useful
maksudnya adalah visual yang ditampilkan harus dipilih yang benar-benar bermanfaat bagi sasaran didik. Jangan menayangkan tulisan terlalu banyak yang sebenamya kurang penting. Accurate artinya isinya harus benar dan tepat sasaran. Jika pesan yang dikemas dalam media visual salah, maka dampak buruknya akan sulit terhapus dari ingatan siswa. Legitimate adalah bahwa visual yang ditampilkan harus sesuatu yang sah dan masuk akal. Visual yang tidak logis atau tidak lazim akan dianggap janggal oleh anak. Structured maksudnya visual harus terstruktur atau tersusun dengan baik, sistematis, dan runtut sehingga mudah dipahami pesannya.
Media grafis banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan, diagram, grafik, poster, kartun dan sebagainya. Berikut ini dijelaskan beberapa diantara jenis grafis tersebut.
(4) Gambar/foto
Gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai dalam pembelajaran/ penyuluhan. Gambar/foto sifatnya universal, mudah dimengerti, dan tidak terikat oleh keterbatasan bahasa. Beberapa kelebihan media gambar/foto antara lain:
- sifatnya konkrit
- dapat mengatasi batasan ruang, waktu dan indera
- harganya relatif murah serta mudah dibuat dan
- digunakan dalam pembelajaran/penyuluhan di kelas.
Selain kelebihan, gambar/foto juga memiliki kelemahan, antara lain:
- hanya menekankan pada persepsi indera mata, ukurannya terbatas hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa.
- jika gambar terlalu kompleks, akan kurang efektif untuk tujuan pembelajaran/penyuluhan tertentu.
- otentik, artinya dapat menggambarkan obyek/ peristiwa seperti jika siswa melihat langsung
- sederhana, artinya harus menunjukkan dengan jelas bagian-bagian pokok dari gambar tersebut
- ukurannya proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran sesungguhnya benda/ obyek yang digambar.
(5) Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Selain dapat menarik perhatian siswa, sketsa dapat menghindarkan verbalisme dan memperjelas pesan. Sketsa dapat dibuat langsung oleh guru, karena itu harganya pasti murah (bahkan bisa tanpa biaya). Satu-satunya hambatan yang sering dikemukakan adalah guru tidak bisa menggambar. Padahal setiap orang pasti memiliki kemampuan dasar menggambar, dan itu sudah cukup sebagai modal membuat sketsa untuk memperjelas sajian kita.
(6) Diagram/skema
Diagram/skema merupakan suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol. Diagram menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Diagram menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada di sana. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk untuk memahami komponen dan mekanisme kerja peralatan tertentu. Misalnya kalau kita membeli peralatan elektronik, biasanya disertai sebuah diagram mengenai komponen alat tersebut, fungsi, dan cara pengoperasian. Jika digunakan dalam pembelajaran/ penyuluhan, diagram bisa menyederhanakan sesuatu yang kompleks sehingga dapat membantu memperjelas penyajian guru. Kelebihannya diagram dapat menyajikan materi yang luas dan kompleks menjadi lebih padat dan sederhana. Namun untuk bisa memahami diagram, siswa harus memiliki atar belakang tentang materi yang didiagramkan. Diagram yang baik haruslah:
- benar datanya
- rapi
- diberi judul dan penjelasan seperlunya
- ukurannya cukup dan dapat dilihat oleh siswa dalam jumlah yang diinginkan
- penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum (dari kiri ke kanan).
Fungsi bagan/chart yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna siswa. Bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu penyajian. Dalam bagan/chart sering dijumpai bentuk grafis
yang lain seperli gambar, diagram, kartun atau lambang verbal. Agar menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat:
- secara sederhana
- lugas
- tidak berbelit-belit
- up to date.
(8) Grafik
Grafik merupakan gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Grafik digunakan untuk menjelaskan perkembangan atau perbandingan suatu obyek yang saling berhubungan. Grafik biasanya disusun berdasarkan prinsip matematika dan menggunakan data komparatif. Ada beberapa. bentuk grafik, antara lain: grafik garis, grafik batang, grafik lingkaran, dan grafik gambar. Beberapa kelebihan grafik dalam pembelajaran/penyuluhan antara lain:
- memungkinkan kita mengadakan analisis, penafsiran danperbandingan antar data-data yang disajikan, baik dalam ukuran, jumlah, pertumbuhan, maupun arah tertentu
- bermanfaat untuk mempelajari hubungan kuantitatif antar beberapa data
- penyajian pesannya cepat, jelas, menarik, ringkas, dan logis.Semakin rumit data yang akan disajikan akan semakin efektif bila disajikan melalui grafik. Grafik yang baik haruslah:
- jelas untuk dilihat dan dibaca siswa
- hanya menyajikan satu ide/pokok masalah
- menggunakann warna kontras dan harmonis
- dibuat secara ringkas dan diberikan judul
- sederhana, menarik, teliti dan mampu "berbicara sendiri" (begitu membaca, langsung mengerti maksudnya).
(1) Transparansi OHP
Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy). Sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector).
Kelebihan media transparansi OHP adalah:
- tidak memerlukan ruangan gelap, sehingga akti vitas belajarsiswa dapat berjalan seperti biasa;
- praktis, dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan ruangan, dan bisa disajikan tanpa layar khusus (dapat langsung ke dinding kelas);
- memberi kemungkinan siswa mencatat informasi yang ditayangkan;
- bisa disajikan dengan berbagai variasi yang menarik sehingga tidak membosankan;
- transparansi dapat dicopy dan dibagikan kepada siswa sebagai hand out;
- dapat dipakai guru sebagai pointer (pokok-pokok materi)
- dapat dipakai berulang-ulang;
- guru dapat mengatur, mengurutkan, dan merevisi materi yang akan disajikan;
- guru bebas mengatur waktu, kecepatan, dan teknik penyajiannya;
- mudah pembuatannya, tulisan dapat dihapus, ditambah, atau dikurangi serta mudah pengoperasiannya;
- visual yang disajikan jauh lebih menarik dibanding kan kalau hanya digambar di papan tulis;
- guru dapat bertatap muka (tidak perlu membe lakangi siswa) sambil menggunakan OHP;
- lebih bersih dan sehat jika dibandingkan dengan menggunakan kapur dan papan tulis.
- tergantung pada adanya aliran listrik;
- urutan penyajianya mudah kacau jika sebelumnya tidak dipersiapkan secara sistematis;
- bagi sekolah-sekolah tertentu, pengadaan peralatannya masih dirasakan mahal;
- bila rusak, misalnya lampunya putus, suku cadangnya sulit diperoleh, khususnya untuk sekolah yang jauh dari kota besar;
- untuk jenis OHP tertentu, tidak mudah dibawa kemana-mana.
(2) Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara.
Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara. Dalam beberapa hal, manfaat film bingkai ini sebenarnya hampir sama dengan transparansi OHP, hanya saja kualitas visual yang dihasilkan jauh lebih bagus. Dengan demikian potensi dan kelebihan yang ada pada transparansi OHP juga dimiliki oleh film bingkai.
Kelemahan media ini dibandingkan OHP adalah biaya produksi dan peralatannya lebih mahal. Pengoperasiannya juga kurang praktis. Untuk menyajikan film bingkai ini diperlukan alat yang disebut proyektor slide. Karena faktor kemahalan dan kurang praktis tersebut, maka penggunaan media ini kurang populer di sekolah. Apalagi saat ini sudah ada program komputer yaitu Power Point yang lebih murah dan lebih praktis penggunaannya.
(3) Media Audio
Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
- materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jikadiperlukan bisa digandakan berkali-kali sesuai jumlah yang dibutuhkan;
- untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah;
- jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan;
- peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual lainnya;
- pengoperasian dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah ditemukan di sekitar sekolah;
- program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasil wawancara, rekaman peristiwa, dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
Adapun kelemahannya adalah:
- daya jangkaunya terbatas, tidak bisa didengarkan secara masal (kecuali disiarkan melalui radio);
- jika jumlah sasarannya sedikit dan hanya sekali pakai, maka biaya produksi manjadi mahal;
- cenderung verbalistik karena semua informasi hanya disajikan melalui suara, sehingga sulit dipergunakan untuk menyajikan materi yang bersifat sangat teknis, praktek, dan eksak.
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film. Tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran/ penyuluhan. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah. dibandingkan film.
Pengoperasiannyapun jauh lebih praktis. Sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran/ penyuluhan.
Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran/ penyuluhan di sekolah bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki dan memanfaatkan program video pembelajaran/ penyuluhan di sekolah. Media video memiliki banyak kelebihan dibanding OHP, slide, dan audio. Sebagai media audio visual, video dapat menampilkan suara, gambar, dan gerakan, sekaligus. Sehingga media ini efektif untuk menyajikan berbagai topik pelajaran yang sulit disampaikan melalui informasi verbal.
Kemampuan video untuk memanipulasi waktu dan ruang dapat mengajak siswa melanglang buana walaupun dibatasi oleh dinding ruang kelas. Obyek-obyek yang terlalu kecil, terlalu besar atau obyek langka dan berbahaya dapat dihadirkan ke ruang kelas. Bahkan video dapat menghadirkan obyek yang hanya ada
di lain benua dan luar angkasa. Singkatnya, media ini mampu "membawa dunia ke dalam kelas" .
Pesan yang dapat disajikan melalui video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), dapat pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.
Sekarang, media ini biasanya dikemas dalam bentuk VCD (video compact disc). Beberapa tahun lalu, media ini masih dianggap terlalu mahal untuk digunakan di sekolah. Tetapi saat ini harganya sudah terjangkau oleh masyarakat hingga ke lapisan bawah. Harga satu keping VCD hampir sama dengan kaset audio.
Dengan demikian, media video ini layak kita jadikan sebagai salah satu pilihan untuk dimanfaatkan secara. maksimal dalam kegiatan pembelajaran/ penyuluhan di sekolah.
Meskipun demikian, akhir-akhir ini kehebatan program video masih terkalahkan oleh program pembelajaran/penyuluhan berbantuan komputer. Media komputer memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Bahkan komputer yang disambung dengan internet dapat memberikan keleluasan belajar menembus ruang dan waktu serta menyediakan sumber belajar yang hampir tanpa batas. Oleh karena itu media komputer dapat dimasukkan dalam kelompok multimedia.
Pada modul ini media komputer memang tidak kita bahas lebih jauh lagi. Sebab untuk membahasnya diperlukan kondisi yang lebih khusus. Namun tidak lama lagi, setiap kali membahas media pembelajan, media ini mau tak mau akan menjadi media yang harus kita bahas lebih mendalam. Tidak lama lagi penggunaan media komputer dalam pembelajaran/penyuluhan/penyuluhan diperkira kan semakin mendesak.
Perkembangan media pembelajaran/penyuluhan memang akan terus berlanjut, seiring dengan pesatnya kemajuan iptek terutama bidang tekologi komunikasi dan informasi. Untuk itu sebagai pendidik, kita perlu mengikuti perkembamgan itu.
0 Komentar untuk "Berbagai Media Penyuluhan Pertanian"