1) Hormon
Hormon berasal dari kata hormaeinyang berarti menimbulkan gairah. Hormon adalah zat organik yang dihasilkan oleh sel-sel khusus dalam tubuh, dirembeskan ke dalam peredaran/sirkulasi darah, dengan jumlah sangat kecil (sedikit), dapat merangsang sel -sel tertentu dalam tubuh untuk berfungsi. Sel-sel tubuh yang memproduksi hormondisebut dengan kelenjar endokrin. Kelenjar-kelenjar endokrin tersebut, sedikit atau banyak mempunyai hubungan/keterlibatan langsung dengan proses-proses reproduksi, karena sistem endokrin bekerja secara konser (bersama-sama) atau saling menunjang dan terkait. Pada ternak, kurang lebih ada sepuluh kelenjar endokrin, yaitu :
Selama 20 tahun terakhir ini, terdapat perkembangan yang sangat pesat dalam pengetahuan kita tentang hormon yang mengontrol reproduksi setelah diketemukannya teknik analisis yang sangat sensitive. Teknik tersebut antara lain adalah pengikat protein dan radioimmunoassayuntuk menentukan kadar hormon dalam darah. Perkembangan pengetahuan hormon yang terakhir adalah dengan diketemukannya receptor-assay.
Hormon berasal dari kata hormaeinyang berarti menimbulkan gairah. Hormon adalah zat organik yang dihasilkan oleh sel-sel khusus dalam tubuh, dirembeskan ke dalam peredaran/sirkulasi darah, dengan jumlah sangat kecil (sedikit), dapat merangsang sel -sel tertentu dalam tubuh untuk berfungsi. Sel-sel tubuh yang memproduksi hormondisebut dengan kelenjar endokrin. Kelenjar-kelenjar endokrin tersebut, sedikit atau banyak mempunyai hubungan/keterlibatan langsung dengan proses-proses reproduksi, karena sistem endokrin bekerja secara konser (bersama-sama) atau saling menunjang dan terkait. Pada ternak, kurang lebih ada sepuluh kelenjar endokrin, yaitu :
- Hypothalamus.
- Hypophyse.
- Thyroid.
- Parathyroid.
- Pancreas.
- Adrenal.
- Gonat (Testes dan Ovarium).
- Plasenta.
- Thymus.
- Membran mukosa usus.
Gambar 18. Anatomi Kelenjar Endokrin Pada Sapi |
Selama 20 tahun terakhir ini, terdapat perkembangan yang sangat pesat dalam pengetahuan kita tentang hormon yang mengontrol reproduksi setelah diketemukannya teknik analisis yang sangat sensitive. Teknik tersebut antara lain adalah pengikat protein dan radioimmunoassayuntuk menentukan kadar hormon dalam darah. Perkembangan pengetahuan hormon yang terakhir adalah dengan diketemukannya receptor-assay.
0 Komentar untuk "Hormon pada Ruminansia "