Teknik roleplay merupakan pengembangan bentuk dari roleplaystatus, peran dan konteks. Roleplaystatus merupakan status yang disandang oleh peran yang sedang dimainkan. Roleplayperan adalah memainkan sesuai dengan peran yang dimainkan. Roleplaykonteks adalah memainkan peran sesuai dengan konteks yang digariskan oleh cerita. Teknik roleplaydilakukan sesuai dengan teknik. Teknik-teknik roleplayadalah:
a. Dibalik
Teknik dibalik yaitu melakukan roleplaydengan cara membalikkan status, peran maupun konteks. Dengan teknik dibalik mempunyai konsekuensi dan metode bermain yang harus dipahami oleh calon pemeran atau pemain. Pembalikan akan mengasah keterampilan dan memperkaya pengalaman calon pemeran. Misalnya pemeran dituntut untuk memainkan peran dalam cerita yang mengharuskan kita memainkan peran orang kaya, maka ketika peran tersebut dibalik, maka pemeran akan memainkan peran orang miskin, dan itu memerlukan analisis dan teknik bermain yang berbeda.
Teknik dibalik di roleplayakan melatih calon pemeran untuk fleksibel dan plastisdalam memainkan peran. Peran dalam lakon adalah peran hidup dan memiliki kehidupan, maka untuk memainkan peran pemeran harus memiliki jiwa plastis. Fungsi lain teknik dibalik adalah untuk membiasakan calon pemeran untuk memainkan peran apa saja dan tidak terjebak pada peran yang steriotipatau sama. Calon pemeran lebih kreatif dalam memainkan peran atau memainkan suasana lakon. Misalnya, ketika awal cerita memainkan peran bodoh, dan pada perkembangan cerita peran bodoh itu menjadi pandai dan cerdas, maka pemeran harus bisa memainkan peran tersebut dengan wajar. Teknik roleplaydibalik bisa digunakan pada konteks cerita. Cerita lakon yang dimain tidak selamanya sedih dari awal hingga akhir cerita, tapi juga mengalami perkembangan dan perubahan. Dengan teknik ini variasi cerita akan semakin banyak dan calon pemeran terbiasa main dengan konteks cerita yang berbeda.
b. Dikecilkan
Teknik dikecilkan adalah roleplayyang memain peran dalam sebuah cerita, tetapi peran tersebut diubah menjadi kecil. Dengan perubahan peran, maka diperlukan cara memainkan peran sesuai dengan dimensi peran. Fungsi roleplayini adalah untuk melatih imajinasi calon pemeran dalam memainkan peran yang variatif, agar calon pemeran tidak hanya memainkan peran tertentu. Misalnya memain roleplaycerita ayam dan kera, ceritanya adalah: “Seekor Ayam bersahabat dengan seekor Kera. Namun persahabatan tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Kera. petang kera mengajak ayam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah Kera mulai merasa lapar, kemudian menangkap ayam dan mulai mencabuti bulunya. Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri. Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu ada tempat kediaman Kepiting. Kepiting adalah teman sejati Ayam. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang kediaman Kepiting. Disana ia disambut dengan gembira. Lalu Ayam menceritakan semua kejadian yang dialami, termasuk pengkhianatan Kera. Mendengar hal itu akhirnya Kepiting tidak bisa menerima perlakuan Kera. Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai Kera. Mereka bersepakat mengundang Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat. Kemudian Ayam mengundang Kera untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan semangat Kera segera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai ditengah laut, mereka lalu berpantun. Ayam berkokok "Aku lubangi ho!!!" Kepiting menjawab "Tunggu sampai dalam sekali!!"Setiap kali berkata begitu maka Ayam mematuk perahu. Akhirnya perahu mereka bocor dan tenggelam. Kepiting dengan tangkas menyelam ke dasar laut. Ayam dengan mudah terbang ke darat. Tinggallah Kera yang meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam”. Cerita Ayam dan Keramempunyai 3 karakter peran, yaitu: Ayam, Kera dan Kepiting. Cerita ini dikembangkan sebagai bahan roleplay. Pengembangan bisa menggunakan kerangka yang sama dan kasus yang sama, tetapi karakter peran diganti menjadi cucu kera, cucu ayam dan cucu kepiting. Setelah disusun ulang, kemudian dimainkan.
c. Dibesarkan
Teknik dibesarkan adalah teknik roleplayyang memainkan cerita dengan peran yang dibesarkan. Teknik ini kebalikan dari teknik dikecilkan. Kalau pada teknik dikecilkan semua peran yang dimainkan diubah menjadi kecil, maka pada teknik dibesarkan semua peran dalam cerita diubah menjadi besar, bahkan tua. Teknik dibesarkan bisa dibuat variasi lain, misalnya peran yang dimainkan sama tetapi hidup pada jaman yang serba besar (jaman dinosaurus). Misalnya memain roleplaydengan cerita Ayam dan Kera seperti pada teknik dikecilkan, peran yang dimainkan menjadi kakek kera, nenek ayam dan kakek kepiting. Variasi bisa dengan cerita yang sama dan plot cerita yang sama tetapi kejadian terjadi pada jaman dinosaurus masih hidup. Teknik ini berguna untuk melatih berimajinasi secara spontan dan cara bicara serta bergerak sesuai dengan peran yang diimajinasikan.
d. Diubah cerita
Teknik diubah cerita adalah teknik roleplayyang dilakukan dengan cara mengubah cerita yang digunakan sebagai bahan roleplay. Dengan diubahnya cerita yang dimainkan di roleplay, maka akan terjadi perubahan pada karakter peran yang dimainkan. Perubahan akan mempengaruhi suasana yang terjadi dalam cerita lakon. Misalnya cerita “sangkuriang” atau “Terjadinya Tangkuban Perahu”dari Jawa Barat. Cerita sangkuriangadalah sangkuriang mencintai ibunya dan ingin memperistrinya, tetapi ibunya menolak. Sangkuriang boleh menikahi ibunya, dengan syarat dibuatkan danau dengan cara membendung sungai Citarum dan dilengkapi perahu untuk menyeberang dalam waktu semalam. Diakhir cerita, sangkuriang tidak berhasil melaksanakan pekerjaan karena ulah dayang sumbi yang menggagalkan.
Dalam roleplayini, yang dimainkan adalah cerita yang sudah ada dan dikenal pemain tetapi cerita tersebut dibalik. Misalnya cerita ”sangkuriang” atau “terjadinya Tangkuban Perahu” tetapi diakhir cerita dikisahkan sangkuriang berhasil membendung sungai Citarum lengkap dengan perahunya. Dengan pembalikan cerita ini maka membutuhkan interpretasi dan kreatifitas yang baru. Fungsi pembalikan cerita adalah untuk memunculkan kreavifitas dan agar pemikiran tidak terbiasa dengan kebiasaan yang umum.
e. Disusun ulang
Teknik disusun ulang adalah teknik roleplayyang dilakukan dengan cara menyusun ulang cerita yang digunakan sebagai bahan roleplay. Proses penyusunan ulang berarti merekontruksi cerita yang ada dan mengembangkan cerita yang sudah ada. Dengan disusun ulang cerita yang dimainkan pada roleplay, maka akan terjadi perubahan situasi cerita. Perubahan ini akan mempengaruhi cara memainkan cerita lakon.
Misalnya bahan cerita yang digunakan pada roleplay adalah cerita Ayam dan Kera, ceritanya adalah:“Seekor Ayam bersahabat dengan seekor Kera. Namun persahabatan tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Kera. petang Kera mengajak Ayam berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang Kera mulai merasa lapar, kemudian menangkap Ayam dan mulai mencabuti bulunya. Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri. Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu tertempat tempat kediaman Kepiting. Kepiting adalah teman sejati Ayam. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang kediaman Kepiting. Ia disambut dengan gembira. Lalu Ayam menceritakan kejadian yang dialami, termasuk pengkhianatan Kera. Mendengar hal itu Kepiting tidak bisa menerima perlakuan Kera. Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai Kera. Mereka bersepakat mengundang Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah. Perahu yang mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat. Kemudian Ayam mengundang Kera untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan semangatnya Kera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai ditengah laut, mereka lalu berpantun. Ayam berkokok "Aku lubangi ho!!!" Kepiting menjawab "Tunggu sampai dalam sekali!!"Setiap kali berkata begitu maka Ayam sambil mematuk perahu. Akhirnya perahu mereka bocor dan tenggelam. Kepiting dengan tangkas menyelam ke dasar laut. Ayam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Kera yang meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam”.
Cerita Ayam dan Keramemiliki memiliki tiga adegan, 1. Ayam dan Kera jalan-jalan kemudian Ayam mau dimakan Kera, 2. Ayam lari minta pertolongan Kepiting kemudian berencana memberi pelajaran Kera, 3. Kera yang tenggelam karena diberi pelajaran kepiting dan Ayam. Pada roleplaydisusun ulang, adegan-adegan ini bisa dimainkan mulai dari adegan apa saja dan tidak harus berurutan 1, 2, dan 3.
a. Dibalik
Teknik dibalik yaitu melakukan roleplaydengan cara membalikkan status, peran maupun konteks. Dengan teknik dibalik mempunyai konsekuensi dan metode bermain yang harus dipahami oleh calon pemeran atau pemain. Pembalikan akan mengasah keterampilan dan memperkaya pengalaman calon pemeran. Misalnya pemeran dituntut untuk memainkan peran dalam cerita yang mengharuskan kita memainkan peran orang kaya, maka ketika peran tersebut dibalik, maka pemeran akan memainkan peran orang miskin, dan itu memerlukan analisis dan teknik bermain yang berbeda.
Teknik dibalik di roleplayakan melatih calon pemeran untuk fleksibel dan plastisdalam memainkan peran. Peran dalam lakon adalah peran hidup dan memiliki kehidupan, maka untuk memainkan peran pemeran harus memiliki jiwa plastis. Fungsi lain teknik dibalik adalah untuk membiasakan calon pemeran untuk memainkan peran apa saja dan tidak terjebak pada peran yang steriotipatau sama. Calon pemeran lebih kreatif dalam memainkan peran atau memainkan suasana lakon. Misalnya, ketika awal cerita memainkan peran bodoh, dan pada perkembangan cerita peran bodoh itu menjadi pandai dan cerdas, maka pemeran harus bisa memainkan peran tersebut dengan wajar. Teknik roleplaydibalik bisa digunakan pada konteks cerita. Cerita lakon yang dimain tidak selamanya sedih dari awal hingga akhir cerita, tapi juga mengalami perkembangan dan perubahan. Dengan teknik ini variasi cerita akan semakin banyak dan calon pemeran terbiasa main dengan konteks cerita yang berbeda.
b. Dikecilkan
Teknik dikecilkan adalah roleplayyang memain peran dalam sebuah cerita, tetapi peran tersebut diubah menjadi kecil. Dengan perubahan peran, maka diperlukan cara memainkan peran sesuai dengan dimensi peran. Fungsi roleplayini adalah untuk melatih imajinasi calon pemeran dalam memainkan peran yang variatif, agar calon pemeran tidak hanya memainkan peran tertentu. Misalnya memain roleplaycerita ayam dan kera, ceritanya adalah: “Seekor Ayam bersahabat dengan seekor Kera. Namun persahabatan tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Kera. petang kera mengajak ayam untuk berjalan-jalan. Ketika hari sudah Kera mulai merasa lapar, kemudian menangkap ayam dan mulai mencabuti bulunya. Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri. Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu ada tempat kediaman Kepiting. Kepiting adalah teman sejati Ayam. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang kediaman Kepiting. Disana ia disambut dengan gembira. Lalu Ayam menceritakan semua kejadian yang dialami, termasuk pengkhianatan Kera. Mendengar hal itu akhirnya Kepiting tidak bisa menerima perlakuan Kera. Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai Kera. Mereka bersepakat mengundang Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah-buahan. Tetapi perahu yang akan mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat. Kemudian Ayam mengundang Kera untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan semangat Kera segera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai ditengah laut, mereka lalu berpantun. Ayam berkokok "Aku lubangi ho!!!" Kepiting menjawab "Tunggu sampai dalam sekali!!"Setiap kali berkata begitu maka Ayam mematuk perahu. Akhirnya perahu mereka bocor dan tenggelam. Kepiting dengan tangkas menyelam ke dasar laut. Ayam dengan mudah terbang ke darat. Tinggallah Kera yang meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam”. Cerita Ayam dan Keramempunyai 3 karakter peran, yaitu: Ayam, Kera dan Kepiting. Cerita ini dikembangkan sebagai bahan roleplay. Pengembangan bisa menggunakan kerangka yang sama dan kasus yang sama, tetapi karakter peran diganti menjadi cucu kera, cucu ayam dan cucu kepiting. Setelah disusun ulang, kemudian dimainkan.
c. Dibesarkan
Teknik dibesarkan adalah teknik roleplayyang memainkan cerita dengan peran yang dibesarkan. Teknik ini kebalikan dari teknik dikecilkan. Kalau pada teknik dikecilkan semua peran yang dimainkan diubah menjadi kecil, maka pada teknik dibesarkan semua peran dalam cerita diubah menjadi besar, bahkan tua. Teknik dibesarkan bisa dibuat variasi lain, misalnya peran yang dimainkan sama tetapi hidup pada jaman yang serba besar (jaman dinosaurus). Misalnya memain roleplaydengan cerita Ayam dan Kera seperti pada teknik dikecilkan, peran yang dimainkan menjadi kakek kera, nenek ayam dan kakek kepiting. Variasi bisa dengan cerita yang sama dan plot cerita yang sama tetapi kejadian terjadi pada jaman dinosaurus masih hidup. Teknik ini berguna untuk melatih berimajinasi secara spontan dan cara bicara serta bergerak sesuai dengan peran yang diimajinasikan.
d. Diubah cerita
Teknik diubah cerita adalah teknik roleplayyang dilakukan dengan cara mengubah cerita yang digunakan sebagai bahan roleplay. Dengan diubahnya cerita yang dimainkan di roleplay, maka akan terjadi perubahan pada karakter peran yang dimainkan. Perubahan akan mempengaruhi suasana yang terjadi dalam cerita lakon. Misalnya cerita “sangkuriang” atau “Terjadinya Tangkuban Perahu”dari Jawa Barat. Cerita sangkuriangadalah sangkuriang mencintai ibunya dan ingin memperistrinya, tetapi ibunya menolak. Sangkuriang boleh menikahi ibunya, dengan syarat dibuatkan danau dengan cara membendung sungai Citarum dan dilengkapi perahu untuk menyeberang dalam waktu semalam. Diakhir cerita, sangkuriang tidak berhasil melaksanakan pekerjaan karena ulah dayang sumbi yang menggagalkan.
Dalam roleplayini, yang dimainkan adalah cerita yang sudah ada dan dikenal pemain tetapi cerita tersebut dibalik. Misalnya cerita ”sangkuriang” atau “terjadinya Tangkuban Perahu” tetapi diakhir cerita dikisahkan sangkuriang berhasil membendung sungai Citarum lengkap dengan perahunya. Dengan pembalikan cerita ini maka membutuhkan interpretasi dan kreatifitas yang baru. Fungsi pembalikan cerita adalah untuk memunculkan kreavifitas dan agar pemikiran tidak terbiasa dengan kebiasaan yang umum.
e. Disusun ulang
Teknik disusun ulang adalah teknik roleplayyang dilakukan dengan cara menyusun ulang cerita yang digunakan sebagai bahan roleplay. Proses penyusunan ulang berarti merekontruksi cerita yang ada dan mengembangkan cerita yang sudah ada. Dengan disusun ulang cerita yang dimainkan pada roleplay, maka akan terjadi perubahan situasi cerita. Perubahan ini akan mempengaruhi cara memainkan cerita lakon.
Misalnya bahan cerita yang digunakan pada roleplay adalah cerita Ayam dan Kera, ceritanya adalah:“Seekor Ayam bersahabat dengan seekor Kera. Namun persahabatan tidak berlangsung lama, karena kelakuan si Kera. petang Kera mengajak Ayam berjalan-jalan. Ketika hari sudah petang Kera mulai merasa lapar, kemudian menangkap Ayam dan mulai mencabuti bulunya. Ayam meronta-ronta dengan sekuat tenaga. Akhirnya, ia dapat meloloskan diri. Ia lari sekuat tenaga. Untunglah tidak jauh dari tempat itu tertempat tempat kediaman Kepiting. Kepiting adalah teman sejati Ayam. Dengan tergopoh-gopoh ia masuk ke dalam lubang kediaman Kepiting. Ia disambut dengan gembira. Lalu Ayam menceritakan kejadian yang dialami, termasuk pengkhianatan Kera. Mendengar hal itu Kepiting tidak bisa menerima perlakuan Kera. Lalu ia menyusun siasat untuk memperdayai Kera. Mereka bersepakat mengundang Kera untuk pergi berlayar ke pulau seberang yang penuh dengan buah. Perahu yang mereka pakai adalah perahu buatan sendiri dari tanah liat. Kemudian Ayam mengundang Kera untuk berlayar ke pulau seberang. Dengan semangatnya Kera menyetujui ajakan itu. Beberapa hari berselang, mulailah perjalanan mereka. Ketika perahu sampai ditengah laut, mereka lalu berpantun. Ayam berkokok "Aku lubangi ho!!!" Kepiting menjawab "Tunggu sampai dalam sekali!!"Setiap kali berkata begitu maka Ayam sambil mematuk perahu. Akhirnya perahu mereka bocor dan tenggelam. Kepiting dengan tangkas menyelam ke dasar laut. Ayam dengan mudahnya terbang ke darat. Tinggallah Kera yang meronta-ronta minta tolong. Karena tidak bisa berenang akhirnya ia pun mati tenggelam”.
Cerita Ayam dan Keramemiliki memiliki tiga adegan, 1. Ayam dan Kera jalan-jalan kemudian Ayam mau dimakan Kera, 2. Ayam lari minta pertolongan Kepiting kemudian berencana memberi pelajaran Kera, 3. Kera yang tenggelam karena diberi pelajaran kepiting dan Ayam. Pada roleplaydisusun ulang, adegan-adegan ini bisa dimainkan mulai dari adegan apa saja dan tidak harus berurutan 1, 2, dan 3.
0 Komentar untuk "Teknik Roleplay Berbasis Teks"