Di sela-sela saya beristirahat di sekolah, ia mengirim sebuah SMS yang cukup mengejutkan.
“Aku benci Nenek.”
“Kenapa?”
“Aku benci Nenek, masak dulu bukannya Mama disekolahin, eh malah disuruh menikah. Aku beruntung memiliki Mama yang tak berlaku sama pada anak-anaknya.”
“Aku benci Nenek, masak dulu bukannya Mama disekolahin, eh malah disuruh menikah. Aku beruntung memiliki Mama yang tak berlaku sama pada anak-anaknya.”
“O, gitu. Tetap saja nggak boleh benci, itu kan masa lalu? Lagian, Mama pasti memaafkan.”
“Tetap saja aku benci Nenek.”
“Maafkan saja kesalahan masa lalu, Nenek pasti punya alasan atau ada hal lain yang mengakibatkannya berlaku seperti itu.”
Diolah dari http://cdn.zettamedia.co |
Setelah itu tak ada satupun SMS yang masuk berbarengan dengan bel tanda istirahat usai. Di kelas, saya tak henti memikirkan SMS perempuan itu. Bolehkah seorang cucu berlaku begitu benci pada Neneknya yang notabene-nya adalah orangtua dari orangtuanya?
Lalu, pantaskah orangtua yang bercerita hal-hal yang berhubungan dengan kelamnya masa lalu hingga berakibat anaknya membenci seseorang yang membuat gelapnya masa lalu. Atau semua ini salah masa lalu. Tapi, bagaimana pun juga seharusnya kebencian itu tidak perlu ditanamkan, tanpa ditanamkan kebencian akan tumbuh di hati manusia jika lingkungannya tidak sesuai dengan kemauan dan harapan seseorang. Kecuali orang tersebut bersifat realistis dan bisa netral dalam menghadapi masalah yang tidak menyenangkan baginya.
Dan menikahkan seorang anak tentu itu perkara baik. Karena orangtua menda-pat pahala menikahkan seorang anak sesuai dengan sunnatullah. Apalagi, tidak semua orangtua sanggup membiayai sekolah anaknya. Tentu, jika dibandingkan kasus orangtua yang maaf, jelas-jelas menjual anaknya sebagai perempuan penghibur. Itu baru perkara yang tidak baik.
Dan soal masalah perempuan di atas. Saya memilih tombol aman untuk tidak mengungkit persoalan ini lagi, berubah menjadi masalah lain yang lebih ringan.
Ditulis pertama kali di Jember, 20 Maret 2015
0 Komentar untuk "Cerita Mama Menyebabkan Kebencian Pada Nenek"