Multiple myeloma adalah termasuk kanker ganas yang berasal dari sel plasma, yakni sejenis sel darah putih yang diproduksi di sumsum tulang yang membantu tubuh melawan infeksi. Ketika Anda mengalami multiple myeloma, sel plasma akan memproduksi protein secara berlebihan yang pada akhirnya bisa merusak beberapa organ tubuh seperti tulang dan ginjal.
Penyebab Multiple Myeloma
Hingga kini penyebab kanker multiple myeloma belum bisa ditentukan dengan pasti. Pertumbuhan sel plasma yang berubah menjadi kanker menciptakan tumor di dalam sumsum tulang belakang dan bisa menyebabkan gangguan pada bagian tubuh lainnya.
Apabila Anda mengembangkan tumor tunggal, penyakit ini disebut isolated (solitary) plasmacytoma. Sementara itu, jika Anda memiliki lebih dari satu plasmacytoma, hal ini dianggap sebagai multiple myeloma.
Meski penyebab multiple myeloma belum bisa dipastikan, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena multiple myeloma, di antaranya:
1. Jenis kelamin
Dibanding dengan wanita, seorang pria berisiko lebih tinggi mengalami multiple myeloma.
2. Ras
Seseorang yang memiliki kulit hitam 2 kali lebih mungkin terkena multiple myeloma dibanding mereka yang memiliki kulit putih.
3. Usia
Penyakit multiple myeloma bisa meningkat seiring bertambahnya usia. Pada beberapa kasus, seseorang terdiagnosa saat memasuki usia di atas 60 tahun.
4. Riwayat monoclonal gammopathy of unddertermined significance (MGUS) dan plasmasitoma
Sel plasma mengeluarkan protein M (bukan antibodi) dalam jumlah rendah disebut juga sebagai MGUS. Sementara itu, plasmasitoma bisa terjadi saat pertumbuhan abnormal sel plasma membentuk sebuah tumor di suatu bagian tubuh. Plasmasitoma dapat dikategorikan ke dalam dua jenis: plasmasitoma dalam tulang dan plasmasitoma ekstramedular.
Gejala Multiple Myeloma
Pada dasarnya, gejala mieloma multipel yang dirasakan setiap orang berbeda-beda. Pada awalnya, multiple myeloma tidak menimbulkan gejala apapun. Berikut ini adalah gejala multiple myeloma lainnya yang bisa Anda kenali, di antaranya:
1. Muncul infeksi
Penderita multiple myeloma rentan mengalami infeksi pernapasan dan infeksi saluran kemih, penanganan yang terlambat dapat mengakibatkan kematian. Infeksi sering terjadi pada penderita usia lanjut adalah sesuatu yang harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan bila Anda mengalami anemia, nyeri tulang, dan pendarahan.
2. Anemia
Sumsum tulang belakang penderita multiple myeloma biasanya mengalami tekanan sehingga mengakibatkan anemia.
3. Masalah tulang
Gangguan pada tulang yang bisa terjadi seperti nyeri tulang, patah tulang, massa lokal, bahkan kelumpuhan. Sel multiple myeloma bisa mengurangi zat yang memproduksi sel tulang baru (osteoblast) dan mempercepat pelarutan sel tulang (osteoclast)
Kondisi ini membuat tulang mudah patah dan lemah. Masalah utama penderita multiple myeloma adalah tulang retak. Kondisi ini melemahkan tulang dan membuat tulang mudah patah. Tulang yang retak adalah masalah utama pada pengidap multiple myeloma.
4. Hiperkalsemia
Berkaitan dengan penjelasan sebelumnya, tanpa adanya sinyal tulang retak untuk membuat sel tulang baru, kadar kalsium dalam tubuh bisa meningkat hingga menyebabkan hiperkalsemia.
Gejala yang bisa terlihat ketika Anda mengalamai hiperkalsemia adalah kelelahan, muntah, sembelit, kebingungan, dan poliuria. Jumlah kalsium dalam darah yang melebihi batas normal ini dapat menyebabkan diare, dehidrasi, dan buang air kecil yang berlebihan
5. Hiperviskositas
Kondisi ini bisa terlihat ketika muncul gejala seperti pusing, tinnitus, vertigo, kelainan jantung, kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, mati rasa pada jari, dan gagal jantung kronis.
6. Gangguan fungsi ginjal
Perlu Anda ketahui bahwa antibodi yang dibuat oleh sel multiple myeloma bisa membahayakan ginjal. Dampak terburuknya adalah kerusakan ginjal hingga menyebabkan gagal ginjal.
Diagnosis Multiple Myeloma
Penyakit multiple myeloma adalah salah satu jenis penyakit yang sulit untuk didiagnosis karena tidak menunjukkan gejala tertentu. Guna mendeteksi apakah seseorang mengalami multiple myeloma, dokter biasanya akan melakukan serangkaian tes berdasarkan gejala dan faktor risiko terkait.
Beberapa jenis tes yang harus dijalani penderita multiple myeloma, di antaranya:
1. Pemeriksaan urine
Diagnosis multiple myeloma yang pertama adalah dengan memeriksa urine. Pemeriksaan bisa dilakukan dengan urine protein electrophoresis, imunofiksasi, dan free light chain (FLC) assay. Pengumpulan protein selama 24 jam diperlukan untuk mendeteksi jumlah protein abnormal.
2. Tes darah
Setelah dilakukan pemeriksaan urine, langkah lanjutan yang bisa dilakukan adalah tes darah lengkap mencakup kadar kalsium, albumin, globulin, LDH (lactate dehydrogenase) dan fungsi ginjal.
3. Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang
Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dan jaringan dari aspirasi sumsum tulang yang diambil dari tulang panggul , hal ini diperlukan untuk melihat gambaran pertumbuhan sel plasma.
4. Pemindaian
Pemindaian yang bisa dilakukan seperti Rontgen, MRI, CT scan, hingga PET scan. Pemindaian diperlukan untuk mendeteksi kelainan pada tulang yang memiliki kaitan dengan multiple myeloma. Bagian tubuh yang bisa dilakukan pemindaian seperti tulang belakang, kepala, lengan, tungkai dan panggul.
Pada akhirnya, semua informasi dari proses diagnosis akan digunakan oleh dokter onkologi untuk menentukan tingkat stadium. Informasi mengenai peningkatan risiko stadium adalah sesuatu yang penting untuk menentukan cara perawatan dan memahami prognosis Anda.
Pengobatan Multiple Myeloma
Seperti halnya penyebab multiple myeloma yang belum diketahui secara pasti, pengobatan multiple myeloma juga belum ditemukan obatnya. Meski begitu, beberapa perawatan bisa dilakukan untuk meredakan rasa sakit, mencegah terjadinya komplikasi dan memperlambat perkembangan multiple myeloma.
Beberapa pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi multiple myeloma adalah:
1. Kemoterapi dan obat-obatan
Kemoterapi adalah terapi konvensional yang bertujuan untuk membunuh sel myeloma. Selain itu, mengonsumsi obat untuk membunuh sel kanker multiple myeloma–biasa dikombinasikan dengan pemberian obat immunosupresan guna menekan sistem imun.
Obat lain yang bisa digunakan adalah obat golongan bisphosphonatedigunakan untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah dan mencegah kerusakan tulang, obat antinyeri dan Erythropoietin yang bisa dikonsumsi untuk mengatasi anemia.
2. Transplantasi sel induk
Sebuah prosdur perawatan yang memungkinkan penggantian sumsum tulang yang berpenyakit dengan yang sehat setelah kemoterapi.
3. Radioterapi
Meski terapi ini jarang digunakan, namun prosedur ini cocok untuk mengobati multiple myeloma. Radioterapi fokus dengan gejala nyeri tulang lokal hingga tekanan pada saraf tulang belakang.
Menggunakan sinar-X dan proton, radioterapi digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel myeloma yang memicu timbulnya rasa sakit serta menghancurkan sel kanker.
4. Operasi
Prosedur operasi dilakukan apabila terdapat kelainan pada tulang. Langkah ini diperlukan untuk memperkuat sekaligus memperbaiki tulang yang rusak.
5. Cuci darah
Apabila kerusakan pada ginjal berkembang menjadi gagal ginjal, prosedur cuci darah harus dilakukan.
0 Komentar untuk "Multiple Myeloma: Penyebab, Gejala, Diagnosis dan Pengobatan"