Eksploitasi Barang Tambang

Indonesia mempunyai banyak kandungan barang tambang, baik yang sudah dimanfaatkan maupun yang masih merupakan potensi.

Pada umumnya kegiatan pertambangan diawali dengan observasi, eksplorasi, dan eksploitasi. Penjelasannya ialah sebagai berikut.

1. OBSERVASI
Observasi ialah kegiatan pengenalan terhadap lokasi-lokasi yang diduga mengandung barang tambang. Pada tahap observasi dilakukan  penelitian teoritis dan survei lapangan terhdap susunan materi sehingga kepastian bahwa suatu lokasi mengandung barang tambang tertentu.


2. EKSPLORASI
Setelah diperoleh kepastian bahwa suatu lokasi mengandung barang tambang, langkah selanjutnya ialah melaksanakan penyelidikan atau eksplorasi. Kegiatan eksplorasi dilakukan untuk mendapat informasi berupa:
  • Sarana dan prasarana transportasi yang dibutuhkan
  • Biaya yang diperlukan
  • Kedalaman cebakan dari perut bumi
  • Jumlah material yang sanggup ditambang


3. EKSPLOITASI
Eksploitasi ialah tahap pelaksanaan penambangan dengan rencana yang telah disusun. Berdasarkan kedalaman cebakan dan jenis barang tambang, kegiatan eksploitasi ini sanggup dibedakan menjadi tiga macam.

Penambangan ini dilakukan dengan cara membuka lapisan tanah di atas deposit barang tambang yang akan diambil.

Sebagai contoh, apabila lapisan batubara terletak bersahabat dengan permukaan bumi, penambangan dilakukan dengan mengeruk lapisan tanah yang ada di atasnya.

Setelah itu, watu bara eksklusif sanggup diambil atau ditambang.

Adapula lokasi tambang yang sudah terbuka tanpa dilakukan pengupasan terlebih dahulu. Hal ini disebabkan kawasan tersebut telah mengalami pengikisan.

Penambangan semacam ini disebut penambangan terbuka.

Penambangan terbuka membutuhkan biaya lebih sedikit dibandingkan dengan penambangan bawah tanah.

Contoh penambangan watu bara terbuka terdapat di Bukit Asam.
Untuk mencapai barang tambang, dilakukan penggalian terowongan secara tegak lurus dari permukaan tanah.

Jika ujung lapisan batubara mencapai permukaan bumi, para pekerja tambang sanggup eksklusif menambang watu bara tersebut.

Mulut tambang terbuka tampak menyerupai terowongan kereta api.

Selain jenis tambang mendatar, ada juga tambang yang lapisannya tidak sanggup eksklusif dicapai dari permukaan bumi.

Oleh lantaran itu, digalilah suatu terowongan masuk yang letaknya agak miring. Panjang terowongan ini sanggup mencapai hingga satu kilometer.
Pengeboran ialah kegiatan penambangan dengan cara mengebor hingga mencapai cebakan.

Pada umumnya, minyak bumi dan gas alam terletak jauh di bawah permukaan bumi. Oleh lantaran itu, untuk memperoleh barang tambang tersebut dilakukan pengeboran.

Lapisan minyak bumi pada kulit bumi terletak pada punggung antiklinal lantaran berat jenisnya lebih kecil dari pada air.

Kalau pada lapisan antiklinal yang mengandung minyak bumi itu dibor, gas dan lumpur minyak buminya menyembur keluar.

Minyak bumi tersimpan di antara dua lapisan tanah yang kedap air, sehingga minyaknya tidak menguap dan meresap ke tanah serta hilang.

Gas yang lebih kecil berat jenisnya berada di atas lapisan watu air yang mengandung minyak, sedangkan di bawahnya terdapat lapisan air asin (berat jenisnya lebih besar).

Para andal geologi kadang gampang menemukan minyak bumi dan gas alam lantaran memang ada sejumlah minyak bumi dan gas alam yang merembes hingga ke permukaan bumi, tetapi sebagian besar minyak bumi dan gas alam terdapat pada lapisan kulit bumi yang dalam.

Dalam pencarian minyak bumi, para andal geologi mula-mula meneliti dengan foto udara dan jenis batuan yang mengandung minyak.

Untuk meneliti kandungan magnit, dipakai peswat terbang dengan menarik magnitometer terbang di atas kawasan yang diperkirakan mengandung minyak bumi.

Untuk penelitian gaya berat di laut, dipakai alat gravimeter yang diturunkan dari sebuah kapal.

Cara lain yang dipakai untuk menemukan batuan yang mengandung minyak ialah dengan penyelidikan gempa, yaitu dengan memakai gelombang getaran untuk meneliti batuan di bawah permukaan bumi.

Bahan peledak diletakkan di permukaan tanah. Gelombang getaran dari ledakan akan merambat melalui kerak bumi dan ditangkap oleh seismograf mengukur sempurna hingga tiap seperseribu detik dan mencatat balasannya dengan garis-garis gelombang pada kertas.

Waktu yang dipakai gelombang menjangkau alat rekaman, memberitahukan ihwal jenis batuan.

Banyaknya waktu menawarkan kedalaman dan ketebalan lapisan batuan.

Setelah diketahui kawasan tersebut mengandung minyak bumi, gres dilakukan pengeboran.
Pengeboran dilakukan memakai alat pengebor khusus yang dibentuk dari baja dan diberi intan.

Pengeboran sumur minyak yang pertama disebut sumur eksplorasi. Pengeboran sanggup dilakukan di darat dan di lepas pantai.

Pengeboran sanggup mencapai kedalaman 5 hingga 6 kilometer.

Related : Eksploitasi Barang Tambang

0 Komentar untuk "Eksploitasi Barang Tambang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)