Batas Wilayah Pertumbuhan

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan ini, penerima didik diharapkan bisa memilih batas wilayah pertumbuhan dengan tepat.

A. MENGAMATI
Berikan pendapat Saudara wacana pertumbuhan wilayah Kota Pekalongan dan Batang pada gambaran satelit berikut.

B. MENANYA
Bagaimana cara memilih batas pertumbuhan wilayah antara Kota Pekalongan dan Batang?

C. MENGUMPULKAN INFORMASI
Penentuan batas wilayah pertumbuhan diharapkan semoga target yang ingin dicapai dalam pembangunan sanggup tercapai dan terealisasi dengan baik. Untuk memilih batas wilayah pertumbuhan sanggup dilakukan dengan dua cara, yakni sebagai berikut:
Suatu wilayah pertumbuhan mempunyai ciri-ciri khusus sehingga sanggup dibedakan dengan wilayah pertumbuhan lainnya.

Contohnya pada wilayah perkebunan kelapa sawit dan kopi yang mempunyai ciri khas tempat yang terhampar luas. Di wilayah inti, penduduk menanam kelapa sawit, dan makin jauh dari wilayah inti, presentase penduduk yang menanam kelapa sawit put makin berkurang.
Adapun makin jauh dari wilayah inti keadaan terbalik, di mana penduduk yang menanam kelapa sawit semakin berkurang, dan sebagian besar penduduk menanam pohon kopi.

Dengan demikian, pada dua wilayah tersebut terdapat wilayah yang tumpang tindih. Untuk itu, dalam penentuan batas wilayah pada kasus ini sanggup dilakukan melalui perkiraan. Namun demikian, penentuan batas wilayah dengan cara ini umumnya kurang memuaskan dan memungkinkan munculnya masalah.

Penentuan batas pertumbuhan wilayah dengan cara ini dinamakan dengan penentuan batas secara kualitatif.
Penentuan batas wilayah pertumbuhan secara kuantitatif sanggup dilakukan dengan beberapa model sebagai berikut:

1. Model Thiesen
Untuk memilih batas wilayah pembangunan dengan model ini, diharapkan data yang bersifat kuantitatif. Misalnya data jumlah penduduk, curah hujan, dan iklim.
Adapun untuk memilih batas perwilayahan dipakai stasiun-stasiun pengamat cuaca yang tersebar di banyak sekali wilayah sebagai inti.

Di antara dua stasiun yang berdekatan dihubungkan dengan garis lurus, kemudian dibentuk garis berat. Garis berat ini merupakan batas antara stasiun satu dengan lainnya. Jika beberapa stasiun yang berdekatan dibentuk garis sejenis akan terbentuk seuah poligon yang dikenal dengan nama poligon Thiesen.
Perhatikan pula gambar berikut mengenai referensi dari penentuan batas wilayah dengan metode Thiesen pada tiga stasiun (core).




2. Model Relly's Law
Model ini didasarkan atas jarak jangkau dampak suatu sentra kegiatan. Antara dua sentra pertumbuhan mempunyai gaya tarik menarik. Kekuatan daya tarik menarik setiap sentra akan kuat terhadap jarak jangkau dampak sentra pertumbuhan yang bersangkutan.

Contoh:
Kota X sebagai (pusat pertumbuhan) berpenduduk 900.000 jiwa. Kota Y (pusat pertumbuhan) berpenduduk 100.000 jiwa. Jarak Kota X dan Y yaitu 120 km. Berapa batas terluar dampak Kota X terhadap Kota Y?



D. MENGOLAH INFORMASI


E. MENGKOMUNIKASIKAN


Uji Kemampuan
Untuk mengetahui kemampuan Saudara dalam penguasaan bahan pembelajaran, silahkan klik link berikut ini.

Related : Batas Wilayah Pertumbuhan

0 Komentar untuk "Batas Wilayah Pertumbuhan"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)