Javara, Rempah Dan Makanan Organik Indonesia

Indonesia mempunyai keanekaragaman dan kekayaan biodiversitas yang melimpah. Tak heran kalau lalu lahir banyak sekali masakan kaya akan cita rasa yang khas dari seluruh tempat di Nusantara.

Ragam masakan dan produk lokal menyerupai beras, rempah-rempah, kacang hijau, pisang, minyak, rumput bahari memang sudah tidak abnormal lagi di masyarakat Indonesia. Tahukah kawan GNFI bahwa produk pangan lokal Indonesia kian diminati konsumen luar negeri dan produksinya bisa menembus pasar global?

Produk yang berhasil membuat pasar untuk produk pangan lokal dalam skala global yaitu Javara. Didirikan oleh Helianti Hilman seorang lulusan Kings College University of London, Javara hadir untuk membantu petani kecil meningkatkan dan melestarikan produk pangan lokal orisinil Indonesia.

Kata Javara yang berasal dari bahasa Sansekerta dipilih untuk menggambarkan kekayaan hasil bumi dari sisi terbaik pulau Jawa, selain itu untuk menawarkan bahwa produk lokal Indonesia ini variatif dan bisa bersaing dengan produk kompetitor luar lainnya.



Gagal bukan berarti kalah untuk Helianti Hilman, CEO & Founder Javara Indonesia. Pada awal merintis usahanya, produk pangan organik, ia menampung banyak sekali varian beras lokal yang namanya sudah abnormal terdengar ketika ini, menyerupai Menthik Susu, Cempo Merah, Jenggot Netep, Wangi Menyan dan Andel Abang. Mantan konsultan pertanian ini mengemas menarik produk langka itu dengan berat antara 400 gram dan 5 kg. Sesuai dengan ongkos produksinya yang tinggi sebab kelangkaannya, produknya dibanderol dengan harga 2-3 kali lipat dari harga beras massal lainnya.

Dengan mencantumkan pada kemasan produknya berupa dongeng proses pembuatan produknya yang sehat, alami dan diproduksi oleh komunitas petani dari tempat terpencil, Helianti pede memasarkan produknya ke dalam negeri. Ia yakin, kalangan menengah-atas di Indonesia tertarik dengan produk yang alami dan sehat. Namun, keyakinannya salah. Ia bahkan sempat terlilit utang kartu kredit sampai Rp 300 juta. Tapi, Helianti tak patah arang. Sejak tahun 2011, sasaran pasar diubah dari semula menyasar pasar domestik, sekarang fokus pada pasar ekspor.


Kini, varian produk Javara kian bertambah, meliputi kacang hijau, aneka rempah, madu, garam, gula aren, kacang mete, virgin coconut oil, dan sebagainya. Total, sekarang ada 640 varian produk yang diproduksinya dengan tunjangan 50 ribu kawan petani ketika ini. Puluhan ribu petani itu tentu tak mungkin dibina oleh Javara yang hanya berawak 40 karyawan. Karena itu, Javara membina 100 kawan perusahaan pengolah produk di tempat yang mengawasi kualitas flora petani dan hasil panennya, serta mengemasnya.





Dari dapur resep miliknya, Helianti menguji coba aneka hidangan gres yang bisa dihasilkan dari produk rempah Indonesia. Modifikasi resep dalam memakai materi makanan Indonesia sangat penting biar produknya gampang diterima pasar luar negeri. Salah satu inovasinya, penggunaan kemiri dalam saus pesto yang kerap dikonsumsi masyarakat Italia. “Saat kami tunjukkan di pameran luar negeri rasa saus pesto pakai kemiri, pribadi ordernya kontaineran. Kuncinya, penemuan dan pahami huruf pasar. Jangan pasarkan kemiri ke luar negeri untuk ayam goreng kemiri, mereka gak kenal. Yang penting, produknya diterima dulu untuk membuat produk makanan mereka,” katanya. 

Related : Javara, Rempah Dan Makanan Organik Indonesia

0 Komentar untuk "Javara, Rempah Dan Makanan Organik Indonesia"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)