Kehidupan Bintang

Sebuah bintang lahir dimulai ketika sebagian debu dan gas di bab dalam nebula mulai berkumpul dan bergabung.

Secara perlahan adonan gas dan debu tersebut mengkerut dan memadat serta di bab dalamnya menjadi panas.

Panas tersebut diakibatkan oleh alasannya adanya penggabungan inti hydrogen ke dalam helium Selama pemadatan berlangsung panas itupun semakin bertambah yang menjadikan terjadinya pelepasan tenaga.

Kekuatan gravitasi mempunyai peranan sangat penting dalam proses pembentukan bintang. Awal mula pembentukan bintang dimulai dari ketidakstabilan gravitasi. Ketidakstabilan ini seringkali dipicu oleh gelombang kejut dari supernova atau tumbukan antara dua galaksi sehingga awan tersebut mulai bergerak di bawah gaya gravitasinya sendiri.

Berdasarkan syarat instabilitas Jeans, bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, melainkan dalam kelompok yang berasal dari suatu keruntuhan di suatu awan molekul yang besar, kemudian terpecah menjadi konglomerasi individual. Hal ini didukung oleh pengamatan dimana banyak bintang berusia sama tergabung dalam gugus atau asosiasi bintang.

Begitu awan ”runtuh”, akan terjadi konglomerasi debu dan gas  yang  padat yang disebut sebagai globula-bok. Globula Bok ini sanggup mempunyai massa hingga 50 kali Matahari. Runtuhnya globula menciptakan bertambahnya kerapatan. Pada proses ini energi gravitasi diubah menjadi energi panas sehingga temperatur meningkat. Ketika awan protobintang ini mencapai kesetimbangan hidrostatik, sebuah protobintang akan terbentuk di intinya. Bintang pra deret utama ini seringkali dikelilingi oleh piringan

protoplanet. Pengerutan atau keruntuhan awan molekul ini memakan waktu hingga puluhan juta tahun. Ketika peningkatan temperatur di inti protobintang mencapai kisaran 10 juta kelvin, hidrogen di inti 'terbakar' menjadi helium dalam suatu reaksi termonuklir. Reaksi nuklir di dalam inti bintang menyuplai cukup energi untuk mempertahankan tekanan di sentra sehingga proses pengerutan berhenti. Protobintang kini memulai kehidupan gres sebagai bintang deret utama

Akhir sebuah bintang
Ketika kandungan hidrogen di teras bintang habis, teras bintang mengecil dan membebaskan banyak panas dan memanaskan lapisan luar bintang. Lapisan luar bintang yang masih banyak hidrogen mengembang dan bertukar warna merah dan disebut bintang raksaksa merah yang sanggup mencapai 100 kali ukuran matahari sebelum membentuk bintang kerdil putih. Sekiranya bintang tersebut berukuran lebih besar dari matahari, bintang tersebut akan membentuk superraksaksa merah. Superraksaksa merah ini kemudiannya membentuk Nova atau Supernova dan kemudiannya membentuk bintang neutron atau Lubang hitam.
Supernova ialah ledakan dari suatu bintang di galaksi yang memancarkan energi yang teramat besar. Peristiwa supernova ini menandai berakhirnya riwayat suatu bintang. Bintang yang mengalami supernova akan tampak sangat cemerlang dan bahkan kecemerlangannya sanggup mencapai ratusan juta kali cahaya bintang tersebut semula.
Energi yang dipancarkan oleh supernova amatlah besar. Bahkan pancaran energi yang dipancarkan dikala supernova terjadi dalam beberapa detik saja sanggup menyamai pancaran energi sebuah bintang dalam kurun waktu jutaan hingga miliaran tahun. Pancaran energi supernova sanggup dihitung berdasarkan sifat-sifat pancaran radiasinya. Supernova biasa terjadi dikarenakan habisnya usia suatu bintang. Saat bahan-bahan nuklir pada inti bintang telah habis, maka tidak akan sanggup terjadi reaksi fusi nuklir yang merupakan penyokong hidup suatu bintang. Dan bila sudah tidak sanggup dilakukan fusi nuklir ini, maka bintang akan mati dan melaksanakan suApernova.

Jenis-jenis Supernova
Berdasarkan pada garis spektrum pada supernova, maka didapatkan beberapa jenis supernova :
     Supernova Tipe Ia
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen dikala pengamatan.
     Supernova Tipe Ib/c
Pada supernova ini, tidak ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen ataupun Helium dikala pengamatan.
     Supernova Tipe II
Pada supernova ini, ditemukan adanya garis spektrum Hidrogen dikala pengamatan.
     Hipernova
Supernova tipe ini melepaskan energi yang amat besar dikala meledak. Energi ini jauh lebih besar dibandingkan energi dikala supernova tipe yang lain terjadi.

Berdasarkan pada sumber energi supernova, maka didapatkan jenis supernova sebagai berikut.
     Supernova Termonuklir (Thermonuclear Supernovae)
o Berasal dari bintang yang mempunyai massa kecil

o Berasal dari bintang yang telah berevolusi lanjut
o Bintang yang meledak merupakan anggota dari sistem bintang ganda.
o Ledakan menghancurkan bintang tanpa sisa
o Energi ledakan berasal dari pembakaran Karbon (C) dan Oksigen (O)     Supernova Runtuh-inti (Core-collapse Supernovae)
o Berasal dari bintang yang mempunyai massa besar
o Berasal dari bintang yang mempunyai selubung bintang yang besar dan masih mengkremasi Hidrogen di dalamnya.
o Bintang yang meledak merupakan bintang tunggal (seperti Supernova Tipe II), dan bintang ganda (seperti supernova Tipe Ib/c)
o Ledakan bintang menghasilkan objek mampat berupa bintang neutron ataupun lubang hitam (black hole).
o Energi ledakan berasal dari tekanan

Tahapan terjadinya Supernova
Suatu bintang yang telah habis masa hidupnya, biasanya akan melaksanakan supernova. Urutan insiden terjadinya supernova ialah sebagai berikut.
     Pembengkakan
Bintang membengkak alasannya mengirimkan inti Helium di dalamnya ke permukaan. Sehingga bintang akan menjadi sebuah bintang raksasa yang amat besar, dan berwarna merah. Di bab dalamnya, inti bintang akan semakin meyusut. Dikarenakan penyusutan ini, maka bintang semakin panas dan padat.
     Inti Besi
Saat semua bab inti bintang telah hilang, dan yang tertinggal di dalam hanyalah unsur besi, maka kurang dari satu detik kemudian suatu bintang memasuki tahap final dari kehancurannya. Ini dikarenakan struktur nuklir besi tidak memungkinkan atom-atom dalam bintang untuk melaksanakan reaksi fusi untuk menjadi elemen yang lebih berat.
     Peledakan
Pada tahap ini, suhu pada inti bintang semakin bertambah hingga mencapai 100 miliar derajat celcius. Kemudian energi dari inti ini ditransfer menyelimuti bintang yang kemudian meledak dan berbagi gelombang kejut. Saat gelombang ini menerpa material pada lapisan luar bintang, maka material tersebut menjadi panas. Pada suhu tertentu, material ini berfusi dan menjadi elemen-elemen gres dan isotop-isotop radioaktif.
     Pelontaran
Gelombang kejut akan melontarkan material-material bintang ke ruang angkasa.
Dampak dari Supernova
Supernova mempunyai efek bagi kehidupan di luar bintang tersebut, di antaranya:     Menghasilkan Logam
Pada inti bintang, terjadi reaksi fusi nuklir. Pada reaksi ini dilahirkan unsur- unsur yang lebih berat dari Hidrogen dan Helium. Saat supernova terjadi, unsur-unsur ini dilontarkan keluar bintang dan memperkaya awan antar bintang di sekitarnya dengan unsur-unsur berat.
     Menciptakan Kehidupan di Alam Semesta
Supernova melontarkan unsur-unsur tertentu ke ruang angkasa. Unsur-unsur ini kemudian berpindah ke bagian-bagian lain yang jauh dari bintang yang meledak tersebut. Diasumsikan bahwa unsur atau materi tersebut kemudian bergabung membentuk suatu bintang gres atau bahkan planet di alam semesta.
Ada satu bintang yang melaksanakan supernova di ruang angkasa tiap satu detik kehidupan di bumi. Hanya saja, untuk menemukan bintang yang akan melaksanakan supernova tersebut sangat sulit. Banyak faktor yang memengaruhi dalam pengamatan supernova. Walaupun begitu, ada beberapa insiden supernova yang telah teramati oleh manusia, di antaranya:
     Supernova 1994D
Dahulu kala, sebuah bintang meledak di daerah yang amat jauh dari bumi. Ledakan itu tampak mirip sebuah titik terang. Ini terjadi di bab luar dari galaksi NGC 4526, dan dinamakan Supernova 1994D. Sinar yang dipancarkannya selama beberapa ahad sesudah ledakan tersebut menunjukkan bahwa supernova tersebut merupakan Supernova Tipe Ia.

Ternyata insiden supernove tidak hingga itu, berdasarkan hasil pemotretan teropong terbesar di gunung Palomar, kabut hasil dari ledakan sebuah bintang itu tampak cahaya, sumber radio, sinar x, dan sinar gama. Ternyata sumbere enerzi itu terdapat dari inti kabut itu, namun dilihat dari denyutannya yang sangat kerap, terang keadaannya sangat berat dan ia berputar
sangat cepat pada sumbunya, alasannya itu dinamakan binyut ( bintang berdenyut “ Nona Jocelyn Bell ), dan sesudah itu banyak lagi hal yang sama yang ditemukan. Cebol putih atau binyut berasal dari supernova.

Keadaan cebol putih sangat berbeda dengan netron, cebol putih warnanya putih sehingga masih terlihat sedangkan bintang neutron tidak sehingga tidan terlihat tapi proses pembentukannya sama, bintang neutron keadaannya hitam ia disebut pula cebol hitam. Walaupun ia tidak nampak tapi keberadaannya sanggup terdengar dengan mengirimkan gelombang radio.

Lubang Hitam
Sebuah bintang yang berukuran lebih dari 10 kali berat matahari tidak akan menjadi cebol putih tapi pribadi menjadi cebol hitam. ( bintang neutron ), gravitasinya terus bertambah dan karenanya sesudah bintang itu mampat , kepesatannya lepas dari permukaannya mencapai lebih dari kecepatan cahaya. Sehingga tidak akan ada cahaya yang lepas darinya, hal ini dinamakan oleh para andal sebagai lubang hitam. Sebuah lubang hitang akan terlihat apa bila didekatnya terdapat sebuah bintang yang cahayanya tertarik oleh lubang hitam tersebut.

Lubang hitam sebagai mana para ilmuan menyebutnya, bahwasanya sama sekali tidak hitam, coba saja kita bayangkan setiap bintang mempunyai sinar yang terang ketika ditelan lubang hitam cahayanya menjadi lenyap, terhapus berdasarkan penglihatan dari sebelah luar tetapi didalam lubang hitam itu sendiri tentu keadaannya amatlah benderang alasannya pancaran setiap bintang yang ditelannya, bila kita berada didalamnya mungkin saja kita akan melihat langit putih berkilau mirip luluhan perak dengan panas yang dahsyat.
Pembentukan bintang sama dengan pembentukan matahari. Dimulai ketika sebagian debu dan gas purba di bab dalam nebula mulai terkumpul dan bergabung. Kemudian secara perlahan-lahan adonan gas dan debu itu mengerut dan memadat, serta di bab dalamnya menjadi panas. Selama pemadatan berlangsung, panasnya semakin bertambah. Panas ditimbulkan oleh penggabungan inti-inti hidrogen ke dalam helium. Akibatnya terjadi pelepasan tenaga dan bersinarlah ia menjadi bintang hingga hidrogennya habis terpakai. Ketika hidrogennya mulai berkurang di bab dalamnya akan terjadi pengrutan. Namun suatu kecacatan akan terjadi; bersamaan dengan bab dalamnya mengerut, bab luarnya justru mengembang dan lapisan luarnya akan mendingin. Karena mendingin warnanya akan menjadi merah dengan suhu yang meningkat. Tetapi keadaan tersebut akan berubah lagi yaitu menjadi mengerut kembali dengan warna putih (cebol putih). Pada tahap menjadi cebol putih, sinar bintang sangat lemah tetapi mempunyai bobot yang sangat berat dan secara perlahan akan padam. Dalam keadaan demikian ia akan menjadi sebuah bola yang gelap dan dingin, dan kita tidak sanggup melihatnya lagi.

Matahari dikala ini masih cukup banyak mempunyai hidrogen sehingga dalam waktu 5 milyar lagi akan tetap bersinar, tetapi suatu dikala bila tidak “keburu” kiamat, ia akan berkembang menjadi raksasa merah yang mengembang dengan panas melebihi panas yang ada sekarang. Andaikata sudah hingga pada waktu itu, pastilah Bumi akan menjadi panas dan insan tidak ada yang sanggup hidup di permukaanya.
Selain melalui proses kematian, bintang juga ada yang mengakhiri hidupnya dengan ledakan yang disebut nova, bila sangat besar ledakannya disebut Supernova. Para astronom mencatat insiden nova antara lain tahun 1670 pada gugus Vulvecula trjadi nova dengan derajat gemilau 3. Tahun 1848 dalam gugus Ophiuchus dengan gemilau 5,5. Tahun 1876 dalam deretan Cygnus dengan gemilau 3. Bahkan selama era 20 insiden ledakan bintang (nova) relatif sering terjadi yaitu sekitar 18 kali. Menurut hasil penelitian, ledakan itu terjadi pada lapisan luar dari sebuah bintang. Lapisan tersebut meledak dengan kecepatan pancaran sekitar 500 hingga 650 km per detik alasannya itu semburan cahanya sanggup terlihat pola nova yang ledakannya cepat ialah di deretan Aquila tahun 1918. Selama sekitar 4 bulan lamanya sesudah meledak terlihat awan gas. Awan gas tersebut masih terus terlihat hingga sekitar 20 tahun, gres memudah dan menjadi sangat lemah. Semburan cahanya mencapai garis tengah sekitar 1.600.000.000.000 km, dan selanjutnya lenyap tidak kelihatan.
Setelah terjadi ledakan ternyata beberapa kasus ledakan bintang menyisakan sejumlah bintang berdenyut yang ukurannya sangat kecil dengan massa yang sangat berat. Bintang ini dinamakan pulsar atau Binyut (bintang berdenyut). Munculnya Binyut merupakan tahap lanjut dari proses keruntuhan dan pengerutan gravitasi sebuah cebol putih dan proses itu akan berakhir pada sebuah bintang netron. Kaprikornus binyut ialah salah satu jenis dari bintang netron.
Bintang netron yang berasal dari insiden Supernova berbeda dengan bintang netron dari nova. Ledakan bintang-bintang yang jauh lebih besar dan lebih padat daripada matahari mengasilkan bintang netron yang cebol hitam yang tidak tampak. Tetapi alasannya “terdengar” kelakuannya melalui denyutan gelombang radio maka diketahui posisinya. Cebol hitam inilah yang kemudian disebut Lubang Hitam (black- hole). Lubang hitam merupakan bintang yang cukup padat, mampat sekali, dan mempunyai gravitasi yang sangat kuat. Kepesatan lepas (gravitasi) dari permukaan bintang lebih besar daripada kecepatan cahaya, sehingga cahaya yang dipancarkan bintang dibelokkan kembali menuju inti bintang dan cahayanya tidak jadi memencar ke sekelilingnya. Akibatnya bintang itu mirip tidak bersinar dan mirip lubang hitam. Lubang hitam sanggup terlihat alasannya “disinari” oleh bintang yang ada  di  dekatnya.


Related : Kehidupan Bintang

0 Komentar untuk "Kehidupan Bintang"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)