Pengertian Vulkanisme

Dalam kesempatan kali ini admin ingin membahas mengenai pengertian Vulkanisme. Mungkin diantara teman ada yang sudah mengerti atau memahami apa itu pengertian Vulkanisme. Namun tidak bisa dipungkiri bila masih ada yang belum terlalu memahami atau bahkan belum mengerti sama sekali mengenai apa itu pengertian Vulkanisme. Bagi teman yang masih resah mengenai pengertian Vulkanisme, teman bisa menyimak klarifikasi mengenai pengertian Vulkanisme di bawah ini untuk memahami lebih lanjut.

Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme ialah insiden keluarnya magma (lelehan panas bebatuan) dari litosfer (lapisan dibawah permukaan bumi) ke permukaan bumi. Magma yang bisa mencapai permukaan bumi disebut lava. Magma bisa meraih permukaan bumi alasannya suhu yang tinggi dan adanya sejumlah gas yang bisa mendorong magma untuk bergerak naik. Vulkanisme termasuk salah satu jenis tenaga endogen alasannya sanggup menciptakan perubahan pada relief permukaan bumi jawaban tenaga dari dalam bumi.

Klasifikasi Macam – Macam Jenis Vulkanisme
Jenis-jenis vulkanisme sanggup dibedakan menurut tempat terjadinya. Berdasarkan tempat terjadinya vulkanisme, jenis-jenis vulkanisme terbagi menjadi:

PROMOTED CONTENTMgid

Kerja hanya 1 jam sehari tapi berpenghasilan 80 Juta perbulan
Wartabisnis

Seorang laki-laki biasa menjadi kaya alasannya taruhan olahraga
Webet

Gadis bagus yang hasilkan 30 juta perhari dengan cara ini
Wartabisnis

Kami menunjukkan lebih dari sekedar taruhan olahraga
Webet
1. Vulkanisme pada zona divergen
Vulkanisme pada zona ini berupa keluarnya magma bersuhu tinggi secara meleleh tanpa letusan dahsyat.

2. Vulkanisme pada zona konvergen
Vulkanisme pada zona konvergen berupa letusan dahsyat yang mengeluarkan magma cair kental, magma padat, dan gas.

3. Vulkanisme pada zona tengah
Vulkanisme pada zona tengah berupa melelehnya magma tanpa letusan dahsyat.
Penjelasan lebih lanjut mengenai ketiga jenis ini terdapat pada poin “Proses terjadinya vulkanisme”.

Gejala (Tanda) Vulkanisme
1. Gejala di Luar Perut Bumi
Gunung api yang sedang mengalami kegiatan magma menimbulka tanda-tanda yang sanggup dilihat atau dirasakan manusia. Gejala tersebut diantaranya:

a. Terjadinya gempa bumi
Gunung berapi yang sedang mengalami kegiatan magma sering mengakibatkan gemoa vulkanik yang sanggup dirasakan di sekitar gunung api.

b. Turunnya hewan
Hewan bisa menyadari gelaja vulkanisme. Mereka biasanya akan turun secara berkelompok menghindari puncak gunung api.

c. Keluarnya awan panas
Awan panas keluar seiring proses vulkanisme. Awan ini sering disertai bubuk vulkanik yang sangat panas. Awan ini sebaiknya dijauhi alasannya berbahaya dan beracun.

2. Gejala di Dalam Perut Bumi
Selain di luar permukaan bumi, terdapat juga tanda-tanda di dalam permukaan bumi. Gejala tersebut diantaranya:

a. Dapur magma terbentuk di lapisan-lapisan kulit bumi.
b. Terjadi intrusi magma.
Intrusi magma ialah kegiatan magma yang menerobos melalui celah, retakan, atau patahan yang terbentuk di lapisan atas dapur magma namun tidak hingga menembus permukaan bumi. Hasil bentukan dari intrusi magma berupa:

Batolit
Batolit merupakan batuan beku dalam yang membeku di akrab atau di dalam dapur magma.
Lakolit
Lakolit ialah batuan beku dalam yang membeku diantara dua lapisan litosfer. Bentuk alasnya datar dan cuilan atasnya cembung.
Sills
Sills ialah batuan beku dalam yang membeku diantara dua lapisan. Batuan ini berbentuk tipis, pipih dan lebar.
Dikes
Dikes ialah batuan beku dalam yang memotong lapisan litosfer. Batuan ini berbentuk miring atau tegak dan pipih.
Apifosa
Apifosa ialah batuan beku dalam yang terbentuk pada cabang-cabang yang berukuran kecil.
Korok
Batuan beku korok ialah batuan beku yang membeku di pipa kawah.
c. Terjadi ekstrusi magma.
Ekstrusi magma ialah kegiatan magma yang mencapai permukaan bumi. Ekstrusi bisa mengakibatkan terjadinya erupsi. Erupsi terbagi menjadi:

Erupsi eksplosif
Erupsi eksplosif ialah letusan luar biasa yang diakibatkan tekanan gas yang sangat kuat.
Erupsi epusif
Erupsi epusif ialah letusan alasannya tekanan gas magmatik yang tidak terlalu berpengaruh sehinga magma kental keluar dari kepundan.
Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan namun juga di lautan. Oleh alasannya itu, gunung berapi juga terdapat di dalam lautan. Secara umum, ekstrusi magma terbagi menjadi:

Ekstrusi linear
Ekstrusi linear terjadi apabila magma keluar melalui celah-celah retakan atau patahan memanjang sehungga membentuk formasi gunung berapi.
Ekstrusi areal
Ekstrusi areal terjadi apabila magma akrab dengan permukaan bumi sehingga magma keluar dan meleleh di beberapa tempat di area tertentu.
Ekstrusi sentral
Ekstrusi sentral terjadi apabila magma keluar melalui sebuah lubang dan membentuk gunung-gunung yang terpisahkan.
3. Gejala Pasca Erupsi
Gejala ini terjadi sehabis kegiatan vulkanik di dalam gunung api berhenti. Gejala tersebut diantaranya:

a. Terbentuk sumber air panas
Setelah proses vulkanisme, sering muncul sumber air panas yang keluar dari retakan-retakan panas jawaban erupsi dari gunung api. Air dari sumber-sumber ini mengandung banyak sulfur dan belerang.

b. Terbentuk sumber air mineral
Sumber air mineral sering muncul di sekitar gunung yang telah mengalami erupsi. Air ini banyak mengandung mineral sehingga baik untuk dikonsumsi.

c. Terbentuk sumber gas
Sumber gas juga muncul di sela-sela tanah hasil erupsi gunung. Sumber-sumber gas tersebut sering mengeluarkan gas uap air (N2) yang disebut dengan fumarole dan sumber gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut dengan mofet.

Proses Terjadinya Vulkanisme
Proses terjadinya vulkanisme dibedakan menurut zona-zona dalam tempat terjadinya. Zona-zona terjadinya vulkanisme yaitu zona divergen, zona konvergen, dan zona tengah.

1. Vulkanisme pada Zona Divergen
Zona divergen merupakan gunung api yang muncul di jalur rengkahan antar lempeng kerak bumi. Magma berasal dari lapisan astenosfer (lapisan yang terletak di bawah litosfer dan di atas mantel atas bumi) yang cair dan keluar ke permukaan bumi.melalui rengkahan tersebut. Magma sangat cair, bersuhu tinggi dan keluar secara meleleh tanpa letusan dahsyat. Gunung api kemudian terbentuk berupa igir yang memanjang atau dataran lava yang sangat luas. Apabila terjadi di dasar laut, maka terbentulkan igir tengah samudera (mid oceanic ridge). Contohnya menyerupai di tengah Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik cuilan selatan. Contoh yang di daratan menyerupai formasi gunung api di Afrika Timur dan daratan di Pulau Islandia.

2. Vulkanisme pada Zona Konvergen
Zona konvergen ialah gunung-gunung api yang muncul di jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi. Magma terbentuk dari hasil pencairan endapan maritim yang berasal dari darat dikala subduksi (menyusup) ke bawah lempeng daratan atau benua. Endapan yang mencair bertambah volumenya sehingga mendesak mencari jalan keluar melalui retakan-retakan yang terdapat di atasnya. Di zona konvergen ini, terjadilah letusan dahsyat yang menyemburkan adonan magma cair kental (efusiva), magma padat (eflata), dan gas (ekshalasi). Gunung api yang dibuat umumnya kerucut dan berlapis-lapis atau strato. Contohnya menyerupai Gunung Kelud, Gunung Gamalama, Gunung Krakatau 1883, Gunung Merapi, Gunung Visuvius, Gunung St. Helena dan Gunung Fuji.

3. Vulkanisme pada Zona Tengah
Zona tengah ialah gunung api yang muncul di tengah lempeng kerak bumi tanpa ada retakan. Magma berasal dari mencairnya astenosfer dan kerak bumi di cuilan bawah alasannya penumpukan mineral radioaktif. Pencairan tersebut mengakibatkan kerak bumi tipis dan gampang ditembusi oleh magma yang terbentuk. Magma yang terbentuk meleleh tanpa adanya letusan yang dahsyat. Gunung api yang dihasilkan biasanya berbentuk perisai dengan lunang kawah yang terbuka lebar. Contohnya ialah gunung-gunung api Manuaola di Kepulauan Hawaii (lempeng Samudera Pasifik).

Tipe – Tipe Gunung Api
Tipe-tipe gunung api bisa dibedakan menurut beberapa hal berikut:

1. Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, tipe-tipe gunung api antara lain:

a) Gunung Api Perisai
Gunung Api Perisai berbentuk kerucut, lerengnya landai, dan ajaran lavanya panas dari susukan tengah. Magma menyebar secara luas. Proses pendinginan dan pembekuan lava berjalan lamban.

b) Gunung Api Kubah
Gunung Api Kubah berbentuk kerucut cembung dengan lereng curam. Lava kental mengalir dari susukan pusat sehingga menimbulkan ajaran lava berjalan lambat dan membentuk lapisan yang tebal. Proses pendinginan dan pembekuan lava berlangsung cepat. Banyak lava yang yang membeku pada susukan sehingga susukan menjadi tertutup. Jika tekanan dari dalam bumi terseumbat, letusan yang sangat keras bisa saja terjadi. Seluruh cuilan puncak gunung api bisa hancur dalam sekejap.

c) Gunung Api Strato
Gunung Api Strato berbentuk kerucut, lerengnya curam dan luas, serta terdapat banyak lapisan lava. Lapisan lava tersebut terbentuk dari ajaran suatu lava yang berulang-ulang. Lava bisa mengalir melalui sisi kerucut. Letusan jenis ini bersifat keras.

d) Gunung Api Lava Pijar
Gunung Api Lava Pijar berbentuk kerucut simetris dengan lereng cekung yang landai. Bahan/emisi berupa asap, debu lembut, dan basi sulfur yang menyengat. Letusan bersifat sedang.

2. Berdasarkan Letusan
Berdasarkan letusannya, tipe-tipe gunung api antara lain:

a) Tipe Hawaii
Tipe Hawaii sanggup ditandai dengan adanya lava yang cair dan tipis serta dalam perkembangannya akan membentuk suatu tipe gunung api perisai.

b) Tipe Stromboli
Tipe Stromboli mempunyai magma yang sangat cair. Magma yang menuju permukaan sering mengalami letusan pendek dilanjutkan ledakan. Bahan-bahan yang dikeluarkan berupa abu, bom, lapili, dan setengah padatan bongkah lava.

c) Tipe Vulkano
Tipe Vulkano mempunyai ciri khusus yaitu pembentukan awan debu berbentuk bunga kol. Gas yang ditembakkan ke atas meluas hingga jauh di atas kawah. Pada tipe ini, tekanan gas sedang dan lava tidak terlalu cair. Berdasarkan kekuatan letusannya, tipe vulkano sanggup dibedakan menjadi tipe vulkano berpengaruh (Gunung Velvusius dan Gunung Etna), tipe vulkano lemah (Gunung Bromo dan Gunung Raung), dan tipe peralihan (Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo).

d) Tipe Merapi
Tipe Merapi ditandai dengan adanya lava cair dan kental. Dapur magma relative dangkal dan tekanan gas relatif rendah.

e) Tipe Perret
Pada Tipe Perret, letusan gunung api mengeluarkan suatu lava cair dengan tekanan gas tinggi. Terkadang lubang pada lubang tersumbat sehingga gas dan uap terkumpul dalam badan bumi. Akibatnya, sering terdapat getaran sebelum terjadinya letusan. Setelah meletus, material-material yang keluar ialah abu, lapili, dan bom terlempar dahsyat ke angkasa.

3. Berdasarkan Siklus Kehidupan
a) Active Vulcano
Active Vulcano ialah gunung api yang sering mengalami erupsi.

b) Dorman Vulcano
Dorman Vulcano ialah gunung api yang tidak ada kegiatan dalam waktu lama, namun sesekali sempat berpotensi meletus.

c) Ezetint Vulkano
Ezetint Vulcano ialah gunung api yang tidak akan bererupsi alasannya gunung tersebut sudah mati.

d) Destructive Vulkano
Destructive Vulkano ialah gunung api yang mengalami abrasi (pengikisan) dan meninggalkan bekas-bekas menyerupai sumbat lava.

Dampak Dari Vulkanisme
1. Keuntungan dari Keberadaan Gunung Api
Abu vulkanis dari gunung api sanggup menyuburkan tanah pertanian alasannya banyak mengandung unsur hara yang diharapkan tanaman.
Material yang dikeluarkan gunung api yang berupa pasir, kerikil, dan batu-batu besar sanggup dimanfaatkan sebagai materi bangunan.
Magma yang keluar ke permukaan bumi membawa banyak mineral logam dan barang tambang yang sanggup dimanfaatkan dalam industry pertambangan.
Gunung api yang tinggi mengakibatkan terjadi hujan orografis sehingga tempat sekitarnya menjadi tempat yang banyak hujan.
Daerah gunung api biasanya merupakan tempat yang tinggi sehingga bisa menjadi area hutan lindung, perkebunan atau tempat pariwisata.
2. Kerugian dari Keberadaan Gunung Api
Mengeluarkan lava pijar yang sangat berbahaya.
Mengeluarkan gas yang sangat panas.
Lava pijar akan bercampur dengan air danau kawah sehingga membentuk lahar panas yang sangat berbahaya.
Lahar masbodoh yang merupakan adonan lava dan air hujan membentuk ajaran bati, kerikil, dan pasir jenuh meluncur ke bawah menuruni lereng.
Letusan gunung api bawah maritim sanggup menimbulkan tsunami.
Abu vulkanis sanggup mengganggu penerbangan dan juga sanggup merusak tanaman.
Demikianlah artikel mengenai Pengertian Vulkanisme, Jenis, Gejala, Proses Terjadinya, Tipe dan






Related : Pengertian Vulkanisme

0 Komentar untuk "Pengertian Vulkanisme"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)