Tekstur Tanah

Tekstur tanah merupakan salah satu dari beberapa sifat fisik tanah menyerupai warna tanah, struktur tanah, kadar air, bulk density, dan lain sebagainya.

Tekstur Tanah ialah perbandingan relatif antara fraksi-fraksi debu, liat, dan pasir dalam bentuk persen. Tekstur tanah dekat hubungannya dengan kekerasan, permeabilitas, plastisitas, kesuburan, dan produktivitas tanah pada tempat tertentu.

Tekstur tanah mengindikasikan perbandingan relatif banyak sekali golongan partikel tanah dalam suatu massa. Ukuran relatif partikel tanah di implementasikan dalam bentuk tekstur yang mengacu pada kehalusan atau kekasaran tanah.

Jenis Tanah Berdasarkan Tekstur
Hanafiah (2005) menyebutkan bahwa tanah yang didominasi liat akan mempunyai pori-pori kecil (tidak porous). Tanah yang didominasi oleh pasir akan mempunyai pori-pori besar (lebih porous).

Sedangkan tanah yang didominasi abu akan mempunyai pori-pori sedang (agak porous). Berdasarkan kelas teksturnya maka tanah sanggup digolongkan menjadi:

1. Tanah bertekstur halus atau bernafsu berliat; artinya tanah yang mempunyai minimal 37,5% liat, baik itu liat berdebu dan atau liat berpasir.

2. Tanah bertekstur sedang atau tanah berlempung; artinya tanah ini tersusun atas:
Tanah bertekstur sedang, meliputi tanah dengan tekstur lempung berdebu (silty loam), lempung berpasir sangat halus, lempung (loam), atau abu (silt).
Tanah bertekstur sedang tetapi agak kasar, meliputi tanah yang bertekstur lempung berpasir halus atau lempung berpasir (sandy loam).
Tanah bertekstur sedang dan agak halus, meliputi lempung liat berdebu (sandy silt loam), lempung liat berpasir (sandy clay loam), serta lempung liat (clay loam).

3. Tanah bertekstur bernafsu atau tanah berpasir; artinya tanah yang mempunyai minimal 70% pasir, dan atau bertekstur pasir, dan atau pasir berlempung.

Fungsi Tekstur Tanah
Tekstur tanah sanggup berfungsi memilih tata air di dalam tanah yaitu berupa penetrasi, kecepatan infiltrasi, serta kemampuan mengikat air.

Tekstur tanah sangat memilih reaksi fisik dan kimia di dalam tanah, alasannya ukuran partikel tanah bisa menjadi faktor penentu luas permukaan tanah.

Fraksi abu dan pasir mempunyai acara permukaan yang minim (rendah), sehingga secara kimia dan fisika bisa dianggap tidak aktif. Sedangkan Fraksi liat merupakan yang terpenting alasannya mempunyai luas permukaan yang maksimal (tinggi).

Fraksi liat bisa menaikkan kemampuan pertukaran kation. Selain itu sistem dari koloid liat merupakan "cementing agent" (agen pengikat) yang sangat penting dalam sistem agregasi tanah. Tanah dengan tekstur halus mempunyai luas permukaan yang minimal, sehingga sulit untuk menahan air dan menyerap unsur-unsur yang ada pada tanah.

Tanah dengan tekstur liat mempunyai luas permukaan yang maksimal, sehingga daya tahan dan daya simpan terhadap unsur hara cukup tinggi (Hardjowigeno 2003).

Apabila conto tanah dianalisa maka kesannya akan selalu menawarkan bahwa tanah tersebut mempunyai partikel-partikel yang ukurannya bermacam-macam, ada yang mempunyai ukuran sangat halus, koloid, halus, sangat kasar, dan kasar.

Ukuran partikel-partikel yang demikian telah diklasifikasikan ke dalam grup atau kelompok-kelompok tertentu atas dasar diameternya, tanpa melihat komposisi warnanya, kimianya, berat, ataupun sifat-sifat yang lainnya.

Analisa partikel dimana partikel-partikel tanah tersebut dipisahkan sering disebut dengan istilah analisa mekanis tanah. Analisa menyerupai ini menghasilkan model distribusi sesuai dengan ukuran-ukuran partikel tanah (Hakim et al, 1986).

Tekstur tanah sangat menghipnotis kemampuan aerasi, infiltrasi, serapan air, ketersediaan air di dalam lapisan tanah, serta laju pergerakan air (perkolasi).

Oleh alasannya itu, tekstur tanah juga secara tidak pribadi sanggup menghipnotis perkembangan pertumbuhan tanaman, perakaran, serta penghematan dalam pemupukan.

Baca juga: Klasifikasi Tanah USDA

Penentuan tekstur tanah sanggup dilakukan menurut 2 metode, yaitu metode hydrometer dan metode pipet. Penentuan pemakaian kedua jenis metode itu menurut perbedaan kecepatan partikel di dalam air.

Sumber:
Hanafiah, K.A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Hardjowigeno, S. 1992. Ilmu Tanah. Edisi III. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Related : Tekstur Tanah

0 Komentar untuk "Tekstur Tanah"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)