Telah dua tahun , SMAN 1 Karas mengikuti aktivitas training Sekolah Menengan Atas Double Track. Dari aktivitas ini, kini wajah wajah para siswa memperlihatkan keceriaan. Keyakinan akan bisa bekerja sehabis Sekolah Menengan Atas tampak jelas. Pun demikian siap menjadi wirausaha berdikari yg bekerja di platform marketplace online.
SMAN 1 Karas terletak di Karas Magetan. Lokasinya yang banyak dinaungi pohon asem sehingga populer juga dengan sebutan SMAGAS, Sekolah Menengan Atas Gang Asem. Rata-rata lulusan sekolah ini tidak melanjutkan ke perguruan tinggi tinggi, lebih dari 55% siswanya memutuska berhenti sekolah sehabis SMA. Karena tidak ada biaya sebagai alesan klasik dan juga alasannya tidak diterima di PTN. Akhirnya sehabis lulus Sekolah Menengan Atas pilihannya ialah menikah utk yang wanita ataupun bekerja serabutan di ladang maupun jadi penjaga toko.
Sejak tahun 2018 Dinas Pendidikan Jawa Timur menangkap fenomena tersebut. Kebanyakan lulusan Sekolah Menengan Atas di Jawa Timur menganggur sehabis Sekolah Menengan Atas alasannya tidak melanjutkan ke sekolah dengan jenjang lebih tinggi. Karena fenomena ini merata hampir terjadi di semua Kabupaten sehingga, Kepala Bagian Pembinaan Sekolah Menengan Atas Ety Prawesti memiliki inisiatif mengadakan training untuk membekali siswa yang tidak melanjutkan sekolah dengan ketrampilan sehingga nantinya siap bekerja baik di industri ataupun perjuangan kecil menengah ukm.
Bekerjasama denga ITS dipetakanlah kebutuhan IKM dan UKM akan tenaga kerja. Kemudian dibuatkanlah kurikulum training yang bisa diikuti oleh penerima tingkat SMA.
Permasalahannya ialah alasannya melibatkan sekolah yang banyak dan terletak tersebar maka tidak ada tenaga trainer yg mencukupi yg bisa melayani pelatihan. Sebagai solusi tiap tiap sekolah diminta mengusulkan guru, petugas manajemen sekolah ataupun praktisi untuk dilatih di ITS. Akhirnya dari semua tawaran dikaji kembali kriteria dan kemampuan melatihnya. Kemudian diadakanlah TOT Training for Trainer untuk menyiapkan tenaga tenaga pelatih yang akan ditempatkan di seluruh sekolah yg tergabung di Sekolah Menengan Atas Douuble Track.
Hingga final bulan November 2019 ini sudah tercipta produk-produk dari aneka macam bidang ketrampilan. Mulai dari makanan ringan cantik rol, keripik balado, minuman cafe, kostum busana, tas goodybag serta jasa fotografi. Kelak ini akan memperlihatkan manfaat dan juga laba ekonomi bagi siswa siswinya. Pada ketika event ekspo maupun eksibisi semua produk dan jasa ditawarkan. Dan bersyukur bisa dinikmati oleh masyarakat dan menghasilkan transaksi jual beli. Bahkan untuk menunjang penjualan secara online pihak ITS juga menyiapkan platform aplikasi ruangdagang.net yang mana siswa bisa meletakkan produk hasil pelatihannya dan bebas memberi harga yang pantas. Kelak bila ada pembeli tertarik bisa melaksanakan pembelian secara online uang ditransfer dan barang akan dikirimkan memakai jasa logistik.
Keterlibatan Siswa
Siswa sebagai calon tenaga kerja yang dilatih menjadi motor berjalannya program. Keterlibatan siswa sangat nyata, dari hadir di setiap training diadakan hingga menyemarakan even-even ekspo produk dengan berjualan dan juga memenuhi pesanan warga sekitar sekolahan.
"Lewat jadwal Double Track ini siswa menyambut dengan antusias dan bisa berkarya menghasilkan majemuk produk pangan, dan juga pakaian. Keterlibatan siswa sangat tinggi dalam menyukseskan jadwal ini," ujar Kepala Sekolah SMAN 1 Karas, Bahtiar Khalili.
Siswa memang mencicipi betul keuntungannya jadwal Double Track ini. Salah seorang siswa kelas XII IPS 1 SMAN 1 Karas menyatakan, "saya ingin memperdalam hobi merias aku dengan menentukan topik ketrampilan tata ria make up ini kemampuan aku jadi terasah. Setiap ada even wisuda, karnaval, atau aktivitas lain ketrampilan aku jadi berguna. Untuk itu semua aku sudah mendapatkan uang sekitar Rp. 500 ribu. Ini sangat berarti buat saya. "
Kemitraan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri
Dalam membuatkan produk hasil pelatihan, selama ini SMAN 1 Karas melaksanakan jalinan kemitraaan dengan DUDI-Dunia Usaha dan Dunia Industri. Salah satunya topik ketrampilan Fotografi berafiliasi dengan pemilik studio Virtual Communication, Bapak Suryana.
Mitra DUDI diberi kesempatan untuk mengajarkan keahliannya di kelas-kelas training Fotografi kemudian dari beberapa siswa yang tertarik dan berbakat dilibatkan di pekerjaannya pada ketika ada pesanan foto dan video perayaaan pernikahan.
Peran Mitra DUDI dalam pengembangan training sangat banyak. Selain sebagai pelatih yang siap aneka macam keahlian dan pengalaman juga menampung calon tenaga kerja untuk ikut serta dalam kerja magang. Dengan begitu para penerima training punya pengalaman konkret di bidang pekerjaannya. Tahu apa yang menjadi selera konsumen yang dihadapinya.
Kehadiran Mitra DUDI memperlihatkan bantuan terhadap peningkatan kualitas produk/ jasa dan sekaligus membuka jaringan. Hal ini menyerupai yang dialami oleh Qodri dan Mega, melalui keikutsertaanya dalam beberapa even fotografi wedding, kini mendirikan MQ Photography dan memasarkan lewat instagramnya mq_photogragphy. Sekarang mendapatkan pekerjaan pembuatan foto kegiatan, pas foto rapot, dan foto alumni. Sebagai akhirnya mereka mendapatkan upah sekitar Rp 100 ribu. "Lumayan upahnya, bisa ditabung, " kata Mega ketika ditemui sedang menjadi ajudan mendampingi pelatih memperlihatkan bahan fotografi.
Melalui jadwal training Sekolah Menengan Atas Double Track ini para siswa yang tidak menerima kesempatan melanjutkan ke Perguruan Tinggi menerima tempaan dan pelajaran ketrampilan hidup. Mereka tak mengalah pada nasib. Mereka menolak menjadi pengangguran namun justru terus berusaha mewujudkan mimpi, bekerja atau berwiraswasta.
0 Komentar untuk "Sma Double Track, Jalan Meraih Kegemilangan"