Bulan Mei tahun 2009 saya dinyatakan lulus dari Sekolah Menengah Pertama negeri di kota Pemalang. Saat itu, kondisi ekonomi keluarga tidak begitu baik, bahkan bisa dikatakan sebagai keluarga kurang mampu. Kondisi ini menciptakan saya berpikir ulang apakah mau lanjut ke jenjang Sekolah Menengan Atas atau cukup hingga Sekolah Menengah Pertama saja?
Waktu itu saya berpikir seandainya saja bisa lanjut ke jenjang yang lebih tinggi, pastilah saya akan melanjutkannya ke Sekolah Menengah kejuruan daripada ke SMA. Sebab jika saya bersekolah di SMK. besar kemungkinan sehabis lulus nanti bisa pribadi bekerja di perusahaan besar dengan honor yang tidak mengecewakan tinggi.
Oke fix, saya pengen sekolah di SMK!
Setelah yakin dengan apa yang diinginkan, saya mencoba untuk mengutarakannya di depan orang tua. Tak disangka, ternyata ayah dan ibu sangat mendukung keinginanku untuk bersekolah di SMK. Saya sangat gembira mendengar hal ini, karenanya saya pun memutuskan untuk segera mendaftar dan mengikuti tes di salah satu Sekolah Menengah kejuruan unggulan yang ada di Pemalang.
Singkat cerita, sehabis melalui banyak sekali macam tes saya diterima di Sekolah Menengah kejuruan dengan jurusan teknik Otomotif. Ini ialah jurusan yang paling berkelas bila dibandingkan dengan jurusan lainnya. Karena sebagian besar mereka yang masuk di jurusan otomotif ialah yang nilai tesnya paling tinggi. Selain itu, peluang kerja di jurusan otomotif juga katanya paling anggun dan gampang diterima oleh perusahaan.
WELCOME TO STM!
Bulan Juli 2009 saya resmi dinyatakan sebagai siswa SMK. Banyak sekali hal-hal yang saya alami selama tiga tahun menjalani hidup di SMK, mulai dari hal menyebalkan, konyol, gokil, sedih, dan absurd.
#Ospek Serasa Wajib Militer
Sewaktu ahad pertama masuk sekolah, saya benar-benar syok. Kami diminta untuk menggunakan seragam SMP, tetapi dengan aksesoris ibarat orang gila. Topi yang kami kenakan terbuat dari ceting plastik, kaos kaki kanan hitam dan kiri putih, sepatu pantofel, kalung besar yang bertuliskan nama-nama aneh.
Selain seragam aneh, kami juga diperlakukan ibarat sedang latihan militer. Dikit-dikit dibentak, diteriaki, disalah-salahkan, dihukum, dan perlakukan menjengkelkan lainnya. Pada ahad pertama kami berangkat jam 12 siang kemudian disuruh baris ditengah lapangan yang panas dan dijemur hingga sore. Fisik dan mental benar-benar diuji apakah kami bermental baja atau bermental kerupuk.
Selain itu, acara pramukanya juga tidak kalah menyebalkan. Jangan bayangkan pramuka ibarat di smp yang kakak-kakaknya ramah dan lucu. Kalau di STM, abang tingkatnya galak-galak dan menyebalkan. Yah begitulah...pokoknya gak enak.
#Sekolahan Didominasi Lontong Semua
Hal yang paling menciptakan saya bosan bersekolah di STM ialah lontong. Setiap hari kita hanya ketemu sama lontong-lontong. Di dalam kelas isinya lontong, di luar kelas isinya lontong. Sejauh mata memandang, sekolah hanya dipenuhi lontong-lontong yang membosankan. Siswi cewek di sekolah ini hanya berjumlah tak lebih dari enam orang. Itupun ada di luar jurusan otomotif, jadi ya secara otomatis jarang ketemu.
Waktu kelas 11 mungkin masih agak betah, tetapi menjelang kelas 12 rasanya sudah sangat jenuh jika mau berangkat ke sekolah. Di sekolah tak ada motivasi yang bisa membuatku semangat. Tak ada istilah caper, romantis-romantisan di STM. Inilah yang sering menciptakan kita hambar akan penampilan. Kita gak perlu tampil ganteng lantaran percuma gak ada ceweknya. Wess pkoke jeleh lah yah...
#Juara Kelas Itu Mudah
Menjadi juara kelas di STM sangatlah mudah. Saya berkali-kali menduduki peringkat satu di kelas meskipun jarang belajar. Di STM, kebanyakan siswanya males-males jika soal teori. Bahkan jika praktik membongkar-pasang mesin kendaraan beroda empat pun suka asal-asalan dan terkesan main-main. Mereka gres akan serius jika ada guru yang kebetulan memperhatikannya.
Kalau pas gak ada gurunya, ya bawah umur malah sibuk main hp sambil guyonan dengan temannya.
Dan yang paling menyebalkan lagi, jika saya sedang serius praktek, mereka sering usil dan gangguin supaya nilai praktik kita sama-sama jeleknya.
Yah begitulah anak STM. Mereka tentangan yang gampang untuk dikalahkan dalam hal teori. Mungkin kau yang waktu Sekolah Menengah Pertama sanggup ranking paling akhir, bisa saja jika kau sekolah disini bisa masuk dalam tiga besar secara berturut-turut.
#Telat Masuk, Auto Botak
Hal yang menyebalkan dikala kau bersekolah di STM yaitu soal kedisiplinannya super-super tinggi. Selain itu, hukumannya juga super menyebalkan. Di sekolah kami, ada suatu peraturan tidak tertulis yang diterapkan untuk para siswa, yaitu HUKUMAN BOTAK.
Jika kau sering terlambat masuk ke sekolah maka akan ada guru BK yang sudah siap menyambut kedatanganmu dengan membawa perataran cukurnya. Biasanya dikala kau masuk lebih dari jam 7 pagi, siap-siap saja disuruh baris rapi di halaman sekolah kemudian akan dicukur botak sebotak botaknya.
Gak ada siswa yang protes, lantaran inilah kita, Siswa STM. Kita tahu bahwa botak ialah salah satu resiko menjadi siswa STM. Tetapi kadang jika kita mau malam mingguan sama pacar dalam keadaan botak begini, rasanya iktikad diri ini turun drastis. Oleh lantaran itu kami selalu berusaha semoga jangan hingga terlambat masuk sekolah.
#OSIS, Gak Ada Harganya
Kalau di SMA, menjadi Anak Osis ialah suatu kebanggaan. Kita sering terlihat keren olek adek-adek tingkat terutama yang cewek. Kalau kita lewat didepan kelas, rasanya tuh ibarat artis yang dipuja-puja.
Namun, itu semua tidak berlaku di STM. Kalau di STM, menjadi anak OSIS tidak ada hargannya dimata teman-teman maupun adek tingkat. Semua terasa biasa saja. Bahkan, kita hanya mengakibatkan Osis sebagai ajang 'pelarian' dari para guru-guru galak. Kalau lagi pas pelajarannya si guru X yang super galak, biasanya kita seringkali ijin keluar kelas untuk melaksanakan kegiatan, bodo amat dengan pelajaran.
Sebenarnya banyak dari teman-teman yang tidak berminat sama sekali untuk menjadi Osis. Namun lantaran 'dipaksa' oleh guru, karenanya mereka dengan berat hati tergabung untuk menjadi anggota Osis. Yah, jika kau waktu di Sekolah Menengah Pertama sering ditolak sebagai anggota Osis, bisa saja disini kau malah dengan musah terpilih sebagai ketua maupun wakil ketua Osis.
Nah itulah sedikit pengalaman yang bisa saya bagikan dalam goresan pena ini. Mungkin lain waktu akan saya tambahkan lagi supaya lebih lengkap. Terimakasih sudah mampir di blog saya.
0 Komentar untuk "Bagaimana Rasanya Sekolah Di Stm??"