Bencana Kekeringan: Pengertian, Faktor, Ciri, Proses, Efek Dan Penanggulangannya

Image: liputan6.com

Kekeringan merupakan insiden langkanya keberadaan air di suatu daerah pada waktu tertentu dan diakibatkan oleh beberapa insiden tertentu. Peristiwa sudah bisa disebut dengan kekeringan ketika hanya ada satu sumber air yang masih aktif dan dipakai untuk beberapa desa, atau ketika masyarakat harus mencari air sampai jauh beberapa kilometer dan mereka harus mengantri untuk mendapatkannya. Setidaknya inilah potret yang terjadi di Indonesia ketika beberapa media memberitakan kekeringan yang ada di Indonesia.

Penyebab Kekeringan
Kekeringan digolongkan menjadi salah satu jenis musibah yang ada di dunia, salah satunya juga terjadi di Indonesia. Bencana alam merupakan insiden yang terjadi lantaran adanya penyebab tertentu. Demikian juga dengan kekeringan ini. Terjadinya kekeringan ini lantaran disebabkan oleh beberapa hal. Beberapa hal yang mengakibatkan terjadinya kekeringan di suatu daerah yaitu sebagai berikut:

1. Musim kemarau yang terjadi terlalu lama


Salah satu penyebab dari kekeringan yang paling umum dan paling masuk akal di Indonesia yaitu demam isu kemarau yang terlalu lama. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada jenis hujan yang turun dalam waktu yang lebih usang daripada biasanya. Apabila biasanya hujan (baca: hujan asam) tidak turun hanya selama kurang lebih enam bulan, namun ketika hujan tidak turun selama lebih dari enam bulan maka masyarakat sudah kehilangan sumber air ibarat biasanya. Musim kemarau yang terlalu usang mengakibatkan sumber air semakin sedikit persediaan airnya, sementara untuk penggunaannya sendiri tidak berubah.

Masyarakat tidak berusaha menghemat air meskipun sedang demam isu kemarau, hanya saja apabila demam isu kemarau dirasa sudah melampaui batas maka masyarakat segera mengupayakan hal- hal untuk menghemat penggunaan air lantaran khawatir apabila demam isu kemarau panjang menciptakan persediaan air tidak cukup sampai masyarakat harus mencari ke tempat yang lebih jauh, mengantri, bahkan harus membeli air. Maka dari itulah sebaiknya sebagai masyarakat dan pengguna air yang baik, sebaiknya kita memakai air sewajarnya saja dan berusaha menghemat air ketika sudah memasuki demam isu kemarau. Hal ini untuk mengantisipasi biar ketika demam isu kemarau tiba lebih usang maka kita tidak terlalu cepat kehilangan persediaan air.

Minimnya perembesan air lantaran sedikitnya pohon
Peristiwa kekeringan di Indoenesia juga terjadi lantaran minimnya perembesan air. Peresapan air ini dibuat ketika kita menanam pohon. Akar tumbuhan atau akar pohon akan meyerap air yang turun dari air hujan ke permukaan air dan menyimpannya sebagai air tanah (baca: ciri-ciri air tanah artesis). Air yang tersimpan oleh akar- akar pohon ini akan di kunci di bawah tanah sehingga kita bisa menggunakannya ketika demam isu kemarau tiba (baca: cara melestarikan air tanah) . maka dari itulah di daerah yang mempunyai banyak pohon, keberadaan air akan lebih gampang ditemukan apabila dibandingkan dengan daerah yang hanya ditanami sedikit pohon. Maka dari itulah sangat penting bagi kita untuk ikut menanam pohon demi ketersediaan air yang sangat kita butuhkan.

Suatu daerah yang hanya mempunyai sedikit pohon, niscaya hanya mempunyai tabungan air yang sedikit pula. Hal ini tidak akan mencukupi bagi masyarakat ketika sudah memasuki demam isu kemarau. Maka dari itulah, ketika demam isu kemarau tiba, daerah perkotaan akan lebih sedikit mempunyai cadangan air daripada di pedesaan. Salah satu hal yang mengakibatkan ini yaitu lantaran di kota lebih sedikit pohon, sementara di desa mempunyai banyak pohon. Pohon- pohon tidak hanya berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan air saja, namun juga banyak fungsi penghijauan yang lainnya, ibarat mengurangi polusi udara, memperindah pemandangan, sebagai sumber oksigen, dan lain sebagainya.

Penggunaan air yang berlebihan
Salah satu penyebab dari insiden kekeringan yaitu penggunaan air yang berlebihan. Bukankah ada tawaran agama untuk memakai sesuatu sewajarnya saja dan tidak berlebih- lebihan? Hal ini nampaknya sulit untuk dilakukan beberapa orang. Meskipun kita mengetahui bahwa air mempunyai siklusnya sendiri, yakni air yang kita gunakan dan kita buang akan meresap kembali ke dalam tanah, melalui penyaringan dan kemudian muncul sebagai sumber air yang baru, namun penggunaan air harus tetap dihemat.

Tidak semau air akan meresap ke dalam tanah, bahkan sebagian air akan menguap lantaran terkena oleh sinar matahari. Ketia air menguap maka air akan berkembang menjadi uap air, kemudian naik ke atas terbawa oleh angin sampai memasuki wilayah lain. Kemudian sebagian dari uap air tersebut akan benrubah menjadi hujan dan inilah proses terjadinya hujan. Hujan yang jatuh tidak semua jatuh ke pemukiman masyarakat, bahkan hanya jatur di daerah pegunungan atau di gunung yang tidak dipakai sebagai pemukiman masyarakat. Dengan demikian masyarakat sudah kehilangan sebagian dari sumber air mereka.


Kekurangan sumber air
Sudah sangat masuk akal kalau kekeringan terjadi lantaran di suatu daerah kekurangan jumlah sumber air. Sumber air yang dimaksud yaitu ibarat mata air (baca: proses terjadinya mata air), ekosistem sungai, ekosistem  danau, dan lain sebagainya. Jika suatu daerah jauh dengan sumber- sumber air yang demikian itu maka sangat sulit bagi mereka ketika terjadi kemarau panjang. Jika sumber utama yang mereka miliki yaitu sumur, maka ketika sumur mengering, sulit untuk mendapat sumber air yang lainnya. Lain halnya ketika wilayah kita dilewati oleh sungai, bersahabat dengan danau, dan sebagainya, maka kita akan mempunyai sumber air yang lain selain sumur yang kita miliki. Maka dari itulah keberadaan sumber- sumber air yang alami sangat penting keberadaannya.

Jauhnya jarak terhadap sumber air
Selain kekurangan sumber air, kekeringan juga sanggup disebabkan oleh sumber air yang jaraknya terlampau jauh. Misalnya dalam suatu tempat jarak sumber air yang paling bersahabat yaitu tiga kilometer dan itupun di tempat ynag terpencil (memiliki kanal jalan yang sulit), maka ketika demam isu kemarau yang terlalu usang tiba maka sumur- sumur menjadi kering. Ketika sumur kering, maka kita tidak mempunyai alternatif sumber air lain kecuali yang telah disebutkan di atas. Maka mau tidak mau masyarakat harus menempuh jarak yang jauh dan melewati jalan yang sulit untuk mencapai kesana.

Dan hal ini cukup menyulitkan masyarakat, belum lagi kalau mereka harus mengantri dan sumber air tersebut tidak lancar. Terkadang di sebuah daerah kita melihat gosip di televisi bahwa masyarakatnya rela memakai air yang berwarna hijau keruh untuk keperluan sehari- hari. hal ini lantaran satu- satunya sumber air yang bersahabat hanya yang demikian. Padahal kita sangat tahu bahwa air yang berwarna keruh dan hijau sangat tidak baik untuk kesehatan. Namun itulah satu- satunya sumber air yang gampang dan murah untuk di dapatkan. Sehingga terpaksa mereka harus menggunakannya.

Hanya sedikit tampungan air buatan
Di zaman kini ini, keberadaan tampungan air merupakan hal yang sangat penting. Bagaimana air menjadi hal yang sangat penting dan sangat vital bagi kehidupan di bumi. Maka dari itulah sebagai masyarakat yang merasa penting akan air, sangat perlu untuk membangun tempat penampungan air buatan, ibarat waduk (baca: waduk terbesar di indonesia). Waduk tidak hanya mempunyai kegunaan untuk memenuhi kebutuhan petani akan irigasi (baca: jenis- jenis irigasi) sawah, namun juga sangat mempunyai kegunaan sebagai penyimpan cadangan air. Daerah yang mempunyai waduk dengan daerah yang tidak mempunyai waduk pastinya akan lebih cepat mengurangi kekeringan daerah yang tidak mempunyai waduk. Hal ini lantaran waduk berfungsi sebagai semacam tabungan air untuk sanggup dipakai oleh masyarakat ketika sedang kesulitan air.

Nah, itulah beberapa hal yang sanggup mengakibatkan kekeringan di suatu wilayah atau menjadi penyebab parahnya (memperparah) kekeringan di suatu wilayah. Maka dari itulah kita harus waspada dan memakai air dengan sewajarnya saja.

Dampak Kekeringan
Kekeringan sebagai salah satu musibah di Indonesia perlu untuk kita perhatikan secara seksama biar tidak semakin meraja lela. Buntut dari kekeringan ini sangat luar biasa berbahaya. tidak hanya menyusahkan manusia, namun juga sangat gampang untuk merenggut nyawa manusia. bahkan bukan hanya insan saja, namun juga berujung pada bintang dan tumbuh- tumbuhan. Beberapa efek kekeringan sanggup kita rasakan pribadi maupun tidak langsung. Secara lebih lengkap, berikut ini merupakan beberapa jawaban atau efek adanya  kakaringan di suatu daerah.

Kurangnya sumber air minum
Salah satu efek dari kekeringan yang paling berbahaya yaitu kurangnya sumber air minum. Minum merupakan acara pengisian cairan ke dalam badan insan dan makhluk hidup lainnya. Tubuh makhluk hidup sangat membutuhkan yang namanya air, maka dari itulah harus selalu minum. Manusia tidak akan bertahan tanpa adanya masakan dan minuman. Mungkin saja insan masih bisa bertahan hidup kalau tidak makan selama beberapa hari. Namun percayalah insan tidak akan bisa hidup tanpa minum.

Ketahanan insan tanpa minuman hanyalah sebentar saja, tidak ibarat tahannya insan terhadap makanan. Jika kekeringan terjadi, maka persediaan air minum masyarakat juga akan terancam. Dan hal ini tentu saja akan mengancam kehidupan masyarakat. Beruntung akhir- simpulan ini air minum sanggup kita peroleh dengan membeli air mineral di toko- toko. Namun hal ini tetap haris kita waspadai, mengingat tidak semua orang meminum air mineral.

Kurangnya sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari
Selain kebutuhan akan air minum menjadi kurang, kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari juga akan kurang. Tidak sanggup dipungkiri bahwa dalam kehidupan sehari- hari kita sangat membutuhkan air, baik untuk mandi, memasak, mencuci, buang air, dan sebagainya. Percayalah, insan tidak akan bisa hidup tanpa air. Akan sangat sulit bagi insan untuk menemukan pengganti air untuk memenuhi kebutuhan  sehari- hari. Maka masyarakat rela untuk mengeluarkan sejumlah mahal uang untuk membeli air hanya demi memenuhi kebutuhan sehari- hari. Peristiwa kekeringan sungguh benar- benar menciptakan masyarakat menjadi mengeluarkan uang lebih banyak daripada biasanya.

Tanaman menjadi mati
Salah satu efek dari kekeringan yaitu menciptakan tumbuhan di sekitar tempat tinggal menjadi mati. Matinya tumbuhan sanggup berakibat jelek bagi kehidupan manusia. pohon mempuyai kemampuan untuk menghasilkan oksigen, mengurangi polusi udara, dan lain sebagainya. Begitulah jadinya bahwa tumbuhan di sekitar kita akan mati apabila tidak ada air. Tanaman selain menjadi sumber oksigen, juga menjadi sumber masakan bagi manusia. Ketika tumbuhan menjadi mati maka sumber masakan bagi insan juga telah hilang. Bukan hanya insan saja, namun juga binatang. Beberapa tumbuhan akan sangat cepat mati lantaran kekerigan. Namun ada beberapa tumbuhan yang bisa bertahan dalam kekeringan, contohnya yaitu rerumputan.

Banyak binatang yang akan mati
Selain tanaman, binatang juga akan mati lantaran insiden kekeringan. Binatang ibarat insan yang membutuhkan air minum untuk mempertahankan hidupnya. Ketika persediaan air semakin menipis maka binatang akan kekurangan air minum. Dan ketika kekurangan air menum maka binatang akan mencari kemana- mana. Jika tidak menemukan sumber air, maka binatang akan mati sehabis beberapa usang tidak minum. Dengan demikian sudah sangat terang bahwa efek dari kekeringan ini memang sangat berbahaya, yakni mengakibatkan nyawa makhluk hidup melayang.

Kelaparan massal
Akibat yang sangat mengerikan lainnya dari kekeringan yaitu terjadinya kelaparan massal. Apabila problem air minum masih bisa diatasi dengan membeli air mineral, maka lain halnya dengan ketersediaan pangan nasional. Kekeringan yang melanda suatu negara misalnya, akan menciptakan masyarakat negara tersebut menjadi kelaparan. Hal ini lantaran sumber pangan mereka telah mati. Tananaman pertanian, perkebunan dan lainnya tidak akan bertahan usang tanpa adanya air yang sanggup menyirami mereka.

Dengan matinya tanaman- tumbuhan tersebut maka insan akan kehilangan sumber makanannya dan mereka akan menjadi lapar. Jika di banyak sekali penjuru negeri telah mengalami kelaparan, maka lama- kelamaan masyarakat akan mengalami simpulan hidup massal. Hal ini akan menjadi tragedi yang sungguh megerikan. Bahkan ada dongeng bahwa di satu negara konflik di Timur Tengah. Ketika banyak pengungsi tidak mempunyai air untuk minum di tengah padang pasir (baca: gurun pasir terbesar di dunia), para ibu rela mengiris tangan mereka dan meminumkan darah mereka untuk anak- anak mereka biar mereka tidak kehausan dan bisa bertahan hidup.

Lingkungan menjadi kotor
Dampak dari kekeringan yang lainnya yaitu lingkungan menjadi kotor. Air mempunyai fungsi atau manfaat yang sangat banyak, salah satunya menciptakan lingkungan menjadi kotor. Salah satu sifat air yaitu mengalir yang sanggup meghanyutkan banyak sekali kotoran. Apabila air saja tidak ada, maka bagiamana untuk menghilangkan kotoran yang ada di lingkungan? Sebagai tumpuan kalau ada kotoran binatang di lantai. Jika ada air, maka kita bisa menyiramnya dengan air, kemudian mengepel lantai sampai lantai menjadi bersih. Nah, apabila air saja tidak ada maka bagaimana kita akan membersihkan kotoran tersebut? Ini barulah tumpuan satu, masih banyak tumpuan lainnya ihwal membersihkan lingkungan dengan air.

Timbul banyak bibit penyakit
Kekeringan juga sanggup menjadikan banyak sekali macam bibit penyakit. Penyakit- penyakit ini timbul lantaran sangat sedikitnya air. Ketika kekeringan, air sangat terbatas dan kemungkinan air untuk mandi sangat sedikit. Paling tidak insan hanya bisa mandi satu kali sehari. Ketika insan saja jarang mandi, maka akan timbul banyak sekali jenis penyakit. Penyakit yang paling banyak terjadi atau timbul yaitu penyakit kulit. Banyak penyakit kulit yang akan timbul lantaran kekeringan, ibarat gatal- gatal, jamur, dan lain sebagainya. Biasanya penyakit kulit ini juga akan terlihat menjijikkan lantaran berbau dan menular.

Munculnya binatang- binatang aneh
Saat kekeringan, beberapa binatang yang asing dan jarang kita lihat akan muncul dihadapan kita. binatang- binatang yang biasanya muncul ketika kekeringan yaitu serangga, baik serangga terbang maupun melata. Di Afrika, benua yang tandus dan paling sering terjadi kekeringan terdapat binatang- biantang serangga yang mungkin tidak banyak ditemukan di Indonesia. Selain binatang- binatang serangga terbang, masih banyak lagi binatang yang akan muncul jawaban kekeringan.

Itulah beberapa efek dari kekeringan yang mungkin akan kita rasakan dalam kehidupan sehari- hari. efek dari kekeringan tersebut sangat mengerikan dan juga berbahaya. maka dari itulah sebisa mungkin kita harus mencegah terjadinya kekeringan. Ada beberapa upaya yang sanggup kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan yanencegah terjadinya kekeringan. ada n tersebut sangat meg terjadi, dan kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Upaya Penanggulangan Kekeringan
Kekeringan merupakan salah satu musibah yang keberadaannya sama sekali tidak diinginkan. Sepeti halnya jenis bancana alam lainnya yang sanggup diupayakan penanggulangannya, demikian halnya dengan kekeringan. Beberapa upaya yang sanggup kita lakukan untuk menanggulangi kekeringan ini antara lain yaitu sebagai berikut:

Menanam banyak pohon
Salah satu cara untuk sanggup menanggulangi kekeringan yaitu banyak menanam pepohonan. Seperti yang kita tahu bahwa salah satu fungsi pohon yaitu mnyerap dan kemudian menyimpan air di dalam akarnya. Suatu ketika air yang tersimpan di bawah akar pohon dan disebut dengan air tanah  ini akan sanggup dipakai di kemudian hari ketika demam isu kemarau tiba. ibarat yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dartah yang mempunyai banyak pohon akan lebih banyak mempunyai air daripada daerah yang kurang pohon.

Membuat bendungan
Solusi kedua untuk menanggulangi kekeringan yaitu dengan menciptakan bendungan. Bendungan merupakan salah satu cara untuk menciptakan air sungai tersimpan (terbendung) sehingga suatu ketika sanggup dipakai ketika masuarakat kekurangan air. Bendungan juga dipakai untuk mengairi sawah.

Menggunakan air dengan sewajarnya
Dan salah satu solusi yang sanggup kita lakukan dan dimulai dari diri sendiri yaitu menghemat penggunaan air. Air yang merupakan sumber daya alam harus kita ekonomis dan penggunaannya hanya sewajarnya saja, jangan berlebihan.

Itulah beberapa upaya yang sanggup kita lakukan ntuk menanggulangi adanya kekeringan yang bisa mengancam kehidupan insan dan bisa tiba sewaktu- waktu. Langskah tersebut bisa dimulai dari diri sendiri dan lebih baik kalau dilakukan bersama- sama.

Related : Bencana Kekeringan: Pengertian, Faktor, Ciri, Proses, Efek Dan Penanggulangannya

0 Komentar untuk "Bencana Kekeringan: Pengertian, Faktor, Ciri, Proses, Efek Dan Penanggulangannya"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)