Image: Google Earth
Citra sangat beranekaragam jenisnya. Keanekaan ini semakin hari semakin bertambah juga. Karena satelit yang pernah diluncurkan sampai kini telah melebihi 2.000 buah jumlahny, jenis gambaran satelit saja mungkin telah mencapai bilangan ratusan kalau dipilah secara rinci.
Belum lagi gambaran yang direkam dari dirgantara, bukan dari satelit yang mengorbit di antariksa. Karena pentingnya pengetahuan wacana gambaran dalam perbincangan penginderaan jauh dan mengingat pula jenis gambaran yang semakin besar jumlahnya, maka perbincanganya akan dibahas mendalam pada postingan ini.
Uraian pada postingan ini dimaksudkan untuk menjelaskan beranekaragam jenis gambaran serta dasar pemilahannya serta sifatnya masing-masing. Jenis gambaran yang dipaparkan bukan jenis gambaran secara rinci, melainkan secara garis besar saja.
Pengertian Citra
Di dalam penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini sesudah diproses membuahkan data penginderaan jauh.
Data penginderaan jauh sanggup berupa data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan memakai komputer. Ia juga sanggup berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual. Data visual dibedakan lebih jauh atas data gambaran dan data noncitra.
Data gambaran berupa gambaran yang ibarat ujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetrik.
Data noncitra ialah grafik yang mencerminkan beda suhu yang direkam di sepanjang kawasan penginderaan.
Di dalam penginderaan jauh yang tidak memakai tenaga elektromagnetik, teladan data noncitra antara lain berupa grafik yang menggambarkan gravitasi maupun daya magnetik di sepanjang kawasan penginderaan.
Citra sanggup dibedakan atas gambaran foto atau foto udara dan gambaran nonfoto. Dua jenis gambaran inilah yang akan dibincangkan pada goresan pena ini.
Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibentuk dari pesawat udara, dengan memakai kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto sanggup dibedakan berdasarkan beberapa aspek, antara lain sebagai berikut.
Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan memakai sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit. Citra nonfoto dapat dibedakan sebagai berikut..
Sumber:
Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
Citra sangat beranekaragam jenisnya. Keanekaan ini semakin hari semakin bertambah juga. Karena satelit yang pernah diluncurkan sampai kini telah melebihi 2.000 buah jumlahny, jenis gambaran satelit saja mungkin telah mencapai bilangan ratusan kalau dipilah secara rinci.
Belum lagi gambaran yang direkam dari dirgantara, bukan dari satelit yang mengorbit di antariksa. Karena pentingnya pengetahuan wacana gambaran dalam perbincangan penginderaan jauh dan mengingat pula jenis gambaran yang semakin besar jumlahnya, maka perbincanganya akan dibahas mendalam pada postingan ini.
Uraian pada postingan ini dimaksudkan untuk menjelaskan beranekaragam jenis gambaran serta dasar pemilahannya serta sifatnya masing-masing. Jenis gambaran yang dipaparkan bukan jenis gambaran secara rinci, melainkan secara garis besar saja.
Pengertian Citra
Di dalam penginderaan jauh, sensor merekam tenaga yang dipantulkan atau dipancarkan oleh obyek di permukaan bumi. Rekaman tenaga ini sesudah diproses membuahkan data penginderaan jauh.
Data penginderaan jauh sanggup berupa data digital atau data numerik untuk dianalisis dengan memakai komputer. Ia juga sanggup berupa data visual yang pada umumnya dianalisis secara manual. Data visual dibedakan lebih jauh atas data gambaran dan data noncitra.
Data gambaran berupa gambaran yang ibarat ujud aslinya atau paling tidak berupa gambaran planimetrik.
Data noncitra ialah grafik yang mencerminkan beda suhu yang direkam di sepanjang kawasan penginderaan.
Di dalam penginderaan jauh yang tidak memakai tenaga elektromagnetik, teladan data noncitra antara lain berupa grafik yang menggambarkan gravitasi maupun daya magnetik di sepanjang kawasan penginderaan.
Citra sanggup dibedakan atas gambaran foto atau foto udara dan gambaran nonfoto. Dua jenis gambaran inilah yang akan dibincangkan pada goresan pena ini.
Citra Foto
Citra foto adalah gambaran suatu objek yang dibentuk dari pesawat udara, dengan memakai kamera udara sebagai alat pemotret. Hasilnya dikenal dengan istilah foto udara. Citra foto sanggup dibedakan berdasarkan beberapa aspek, antara lain sebagai berikut.
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, gambaran foto sanggup dibedakan sebagai berikut:
a. Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto yang dibentuk dengan memakai spektrum ultraviolet bersahabat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya yaitu gampang untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari gambaran foto ini yaitu tidak banyak informasi yang sanggup disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.
b. Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibentuk dengan memakai spektrum tampak dari akses biru sampai sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang sanggup tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai alasannya yaitu filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air sampai kedalaman kurang lebih 20 meter.
c. Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik yaitu foto yang memakai seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah sampai ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra merah.
1) Foto Pankromatrik Hitam Putih
rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, alasannya yaitu kepekaan film sama dengan kepekaan mata manusia, resolusi spasialnya halus, stabilitas dimensional tinggi, dan
foto pankromatrik hitam putih telah usang dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik dipakai dalam banyak sekali bidang, sebagai berikut.
Foto infra merah yaitu foto yang dibentuk dengan memakai spektrum infra merah dekat, dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibentuk secara khusus yang terletak pada akses merah dan sebagian saluran hijau.
Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh sifat jaringannya.
Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya.
Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali.
Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
a. Foto Ultraviolet
Foto Ultraviolet adalah foto yang dibentuk dengan memakai spektrum ultraviolet bersahabat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Cirinya yaitu gampang untuk mengenali beberapa objek karena perbedaan warna yang sangat kontras. Kelemahan dari gambaran foto ini yaitu tidak banyak informasi yang sanggup disadap. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, batuan kapur, juga untuk mengetahui, mendeteksi, dan memantau sumber daya air.
b. Foto Ortokromatik
Foto Ortokromatik yaitu foto yang dibentuk dengan memakai spektrum tampak dari akses biru sampai sebagian hijau (0,4 – 0,56 mikrometer). Cirinya banyak objek yang sanggup tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai alasannya yaitu filmnya peka terhadap objek di bawah permukaan air sampai kedalaman kurang lebih 20 meter.
c. Foto Pankromatrik
Foto pankromatrik yaitu foto yang memakai seluruh spektrum tampak mata mulai dari warna merah sampai ungu. Kepekaan film hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Pada umumnya digunakan film sebagai negatif dan kertas sebagai positifnya. Wujudnya seperti pada foto, tetapi bersifat tembus cahaya. Foto pankromatik dibedakan menjadi 2 yaitu pankromatik hitam putih dan foto infra merah.
1) Foto Pankromatrik Hitam Putih
rona pada objek serupa dengan warna pada objek aslinya, alasannya yaitu kepekaan film sama dengan kepekaan mata manusia, resolusi spasialnya halus, stabilitas dimensional tinggi, dan
foto pankromatrik hitam putih telah usang dikembangkan sehingga orang telah terbiasa menggunakannya.
Foto Pankromatrik dipakai dalam banyak sekali bidang, sebagai berikut.
- Di bidang pertanian, untuk pengenalan dan pembagian terstruktur mengenai jenis tanaman, penilaian kondisi tanaman, dan perkiraan jumlah produksi tanaman,
- Di bidang kehutanan, digunakan untuk identifikasi jenis pohon, perkiraan volume kayu, dan perkembangan luas hutan,
- Di bidang sumber daya air, digunakan untuk mendeteksi pencemaran air, penilaian kerusakan akhir banjir, agihan air tanah, dan air permukaan,
- Di bidang perencanaan kota dan wilayah, dipakai untuk penafsiran jumlah dan agihan penduduk, studi kemudian lintas, studi kualitas perumahan, penentuan jalur transportasi, dan pemilihan letak berbagai bangunan penting,
- Penelitian ekologi hewan liar, berguna untuk mendeteksi habitat dan untuk pencacahan jumlah populasinya, dan Evaluasi dampak lingkungan.
Foto infra merah yaitu foto yang dibentuk dengan memakai spektrum infra merah dekat, dengan panjang gelombang 0,9 – 1,2 mikrometer, yang dibentuk secara khusus yang terletak pada akses merah dan sebagian saluran hijau.
Cirinya dapat mencapai bagian dalam daun, sehingga rona pada foto infra merah daun tidak ditentukan berdasarkan warna tetapi oleh sifat jaringannya.
Perbedaan antara foto infra merah dengan film pankromatik hitam putih terletak pada kepekaannya.
Foto infra merah mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
- Mempunyai sifat pantulan khusus bagi vegetasi,
- Daya tembusnya yang besar terhadap kabut tipis, dan
- Daya serap yang besar terhadap air.
- Kelemahan foto infra merah antara lain:
- Adanya efek bayangan gelap karena saluran infra merah dekat tidak peka terhadap sinar baur dan sinar yang dipolarisasikan,
- Sifat tembusnya kecil terhadap air, dan
- Kecepatan yang rendah dalam pemotretan.
Infra merah berwarna mempunyai keunggulan pada warnanya yang tidak serupa dengan warna aslinya. Dengan warna semu itu banyak objek pada foto ini menjadi mudah dikenali.
Foto inframerah berwarna banyak digunakan dalam bidang:
- Kemiliteran, untuk mengetahui kondisi suatu hutan, alasannya yaitu tumbuhan tidak akan terpantulkan melainkan objek yang ada disekitarnya;
- Bidang pertanian dan kehutanan, yaitu untuk mendeteksi atau membedakan tumbuhan yang sehat dan tumbuhan yang terserang penyakit;
Berdasarkan Arah Sumbu Kamera ke Permukaan Bumi
Berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, citra foto sanggup dibedakan sebagai berikut:
a. Foto vertikal
Foto vertikalatau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibentuk dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
b. Foto condong
Foto condongatau miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibentuk dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi.
Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi kalau sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua, sebagai berikut.
Berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi, citra foto sanggup dibedakan sebagai berikut:
a. Foto vertikal
Foto vertikalatau foto tegak (orto photograph), yaitu foto yang dibentuk dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
b. Foto condong
Foto condongatau miring (oblique photograph), yaitu foto yang dibentuk dengan sumbu kamera menyudut terhadap garis tegak lurus ke permukaan bumi.
Sudut ini umumnya sebesar 10 derajat atau lebih besar, tetapi kalau sudut condongnya masih berkisar antara 1 – 4 derajat, foto yang dihasilkan masih digolongkan sebagai foto vertikal.
Foto condong dibedakan menjadi menjadi dua, sebagai berikut.
- Foto agak condong (low oblique photograph), yaitu apabila pada foto tampak cakrawalanya.
- Foto sangat condong (high oblique photograph), yaitu apabila cakrawala tidak tergambar pada foto.
Berdasarkan jenis kamera yang digunakan, citra foto dapat dibedakan menjadi 2, yaitu foto tunggal dan foto jamak.
Foto tunggal, yaitu foto yang dibentuk dengan kamera tunggal. Tiap kawasan liputan foto hanya tergambar satu lembar foto.
Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
Foto tunggal, yaitu foto yang dibentuk dengan kamera tunggal. Tiap kawasan liputan foto hanya tergambar satu lembar foto.
Foto jamak, yaitu beberapa foto yang dibuat pada saat yang sama dan menggambarkan daerah liputan yang sama.
Berdasarkan warna yang digunakan, gambaran foto dibedakan menjadi dua, yaitu foto berwarna semu dan foto berwarna asli.
Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan warna aslinya yaitu hijau.
Foto warna orisinil (true color), yaitu foto pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna orisinil lebih mudah penggunaannya karena foto yang tergambar ibarat dengan objek aslinya.
Foto berwarna semu (false color) atau foto infra merah berwarna. Pada foto ini warna objek tidak sama dengan warna foto. Misal, pada foto suatu vegetasi berwarna merah sedangkan warna aslinya yaitu hijau.
Foto warna orisinil (true color), yaitu foto pankromatik berwarna. Dalam foto berwarna orisinil lebih mudah penggunaannya karena foto yang tergambar ibarat dengan objek aslinya.
Berdasarkan wahana yang digunakan, gambaran foto dapat dibagi menjadi foto udara dan foto satelit.
Foto udara, yaitu foto yang dibentuk dari pesawat/balon udara.
Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibentuk dari satelit.
Foto udara, yaitu foto yang dibentuk dari pesawat/balon udara.
Foto satelit atau foto orbital, yaitu foto yang dibentuk dari satelit.
Citra Nonfoto
Citra nonfoto yaitu gambaran suatu objek yang diambil dari satelit dengan memakai sensor. Hasilnya dikenal dengan istilah foto satelit. Citra nonfoto dapat dibedakan sebagai berikut..
Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra nonfoto dibedakan menjadi 2 sebagai berikut.
Citra infra merah termal, yaitu gambaran yang dibentuk dengan spektrum infra merah ther mal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau warnanya.
Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan. Citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan memakai sumber tenaga alamiah.
Citra infra merah termal, yaitu gambaran yang dibentuk dengan spektrum infra merah ther mal. Pengindraan pada spektrum ini berdasarkan pada perbedaan suhu objek dan daya pancarnya pada citra, tercermin dengan adanya perbedaan rona atau warnanya.
Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan spektrum gelombang mikro. Citra radar merupakan hasil pengindraan dengan sistem aktif yaitu dengan sumber tenaga buatan. Citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif yaitu dengan memakai sumber tenaga alamiah.
Berdasarkan sensor yang digunakan, gambaran nonfoto dibedakan menjadi 2, sebagai berikut.
Citra tunggal, yaitu gambaran yang dibentuk dengan sensor tunggal.
Citra multispektral, yaitu gambaran yang dibentuk dengan sensor jamak.
Citra tunggal, yaitu gambaran yang dibentuk dengan sensor tunggal.
Citra multispektral, yaitu gambaran yang dibentuk dengan sensor jamak.
Berdasarkan wahana yang digunakan, gambaran nonfoto dibedakan atas:
1. Citra Dirgantara
Citra dirgantara (Airborne image), yaitu gambaran yang dibentuk dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara).
Contoh: gambaran infra merah thermal, gambaran radar, dan gambaran MSS.
2. Citra Satelit
Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan menurut penggunaannya, sebagai berikut.
Benda yang tergambar pada gambaran sanggup dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai berikut.
Ciri spasial, yaitu ciri yang berkaitan dengan ruang, yang mencakup bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
Ciri spektral, yaitu ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona yaitu tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada gambaran berwarna orisinil tampak cerah.
Ciri temporal, yaitu ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada ketika perekaman, contohnya rekaman sungai ekspresi dominan hujan tampak cerah, sedang pada ekspresi dominan kemarau tampak gelap.
1. Citra Dirgantara
Citra dirgantara (Airborne image), yaitu gambaran yang dibentuk dengan wahana yang beroperasi di udara (dirgantara).
Contoh: gambaran infra merah thermal, gambaran radar, dan gambaran MSS.
2. Citra Satelit
Citra satelit (Satellite/Spaceborne Image), yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar. Citra ini dibedakan menurut penggunaannya, sebagai berikut.
Benda yang tergambar pada gambaran sanggup dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor, yaitu sebagai berikut.
Ciri spasial, yaitu ciri yang berkaitan dengan ruang, yang mencakup bentuk, ukuran, tekstur, pola, situs, bayangan, dan asosiasi.
Ciri spektral, yaitu ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda yang dinyatakan dengan rona dan warna. Rona yaitu tingkat kehitaman atau keabuan suatu gambar objek pada citra. Benda yang banyak memantulkan atau memancarkan tenaga, maka rona pada gambaran berwarna orisinil tampak cerah.
Ciri temporal, yaitu ciri yang terkait dengan umur dan waktu benda pada ketika perekaman, contohnya rekaman sungai ekspresi dominan hujan tampak cerah, sedang pada ekspresi dominan kemarau tampak gelap.
- Citra Satelit untuk pengindraan planet. Contoh Citra Satelit Viking (AS), Citra Satelit Venera (Rusia).
- Citra Satelit untuk pengindraan cuaca. Contoh NOAA (AS) dan Citra Meteor (Rusia).
- Citra Satelit untuk pengindraan sumber daya bumi. Contoh Citra Landsat (AS), Citra Soyuz (Rusia), dan Citra SPOT (Perancis).
- Citra Satelit untuk pengindraan laut. Contoh Citra Seasat (AS) dan Citra MOS (Jepang).
Sumber:
Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM
0 Komentar untuk "Citra Penginderaan Jauh Dan Jenis-Jenis Citra"