Jika kita terbang mengarungi ruang angkasa meninggalkan bumi. Dari suatu kawasan akan sanggup melihat bumi bersama delapan planet lainnya bergerak mengedari matahari. Planet-planet (planetai = pengembara) tersebut mengembara mengitari matahari.
Memang pada awalnya orang percaya bahwa matahari, bulan, planet-planet dan juga bintang beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini dikenal dengan teori geosentris. Tetapi pada periode ke-16, seorang astronom Polandia Nicolaus Copernicus (1473-1543) mengemukakan teori gres yang mengangap bahwa matahari ialah sentra peredaran bumi dan planet-planet, yang dikenal dengan teori Heliosentris.
Teori Heliosentris diperkuat oleh Johannes Kepler (1571-1630) seorang astronom Jerman dengan merumuskan Hukum Kepler yaitu bahwa semua planet mengelilingi matahari dengan orbit atau garis edar berbentuk ellpis dan matahari berada pada salah satu titik apinya (Hukum Kepler I).
Hukum kepler-II berbunyi bahwa planet-planet beredar pada lintasannya mengelilingi matahari sedemikian rupa, sehingga dalam waktu yang sama, garis hubung antara matahari dan planet melukiskan bidang-bidang/petak yang sama luasnya. Sedangkan Hukum Kepler-III menyampaikan bahwa pangkat tiga jarak matahari-planet berbading lurus dengan pangkat dua periode peredaran planet. Gerak planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi.
Nama-nama planet anggota tata surya ialah Merkurius, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Kesembilan planet itu berarak mengitari matahari dengan kecepatan yang berbeda-beda. Merkurius yang paling erat dengan matahari membutuhkan waktu 88 hari untuk mengitari matahari satu kali putaran. Venus mengitari matahari 225 hari dan bumi 365,25 hari atau satu tahun. Mars mengitari matahari membutuhkan waktu 687 hari, Jupiter 11,9 tahun, Saturnus 29,5 tahun, Uranus 84 tahun, Neptunus 164,8 tahun dan Pluto 247,7 tahun. Ukuran planet pun berbeda-beda; ada yang besar dan ada pula yang kecil. Bumi ialah planet kecil jikalau dibandingkan dengan empat planet lainnya. Untuk lebih lengkapnya ditabelkan di bawah ini.
a. Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet yang paling erat dengan matahari, berjarak
58 juta kilometer. Ukurannya paling kecil di antara planet lainnya. Periode rotasinya (berputar pada porosnya) selama 59 hari sedangkan periode mengelilingi matahari (ber-revolusi) selama 88 hari sekali. Karena erat dengan matahari maka suhunya di permukaannya sangat panas. Tidak ada lapisan atmosfer yang melindunginya dan suhu bab yang menghadap matahari antara 450o – 500 o C sedangkan bab lain yang membelakangi matahari mencapai –155o C.
b. Planet Venus
Kecemerlangan planet venus sanggup disaksikan dari bumi dengan mata telanjang sebagai “bintang” senja atau fajar. Jarak Matahari ke planet Venus sekitar 108 juta kilometer. Waktu yang diharapkan untuk mengelilingi matahari (revolusi) ialah 248 hari, sedangkan waktu rotasinya sekitar 243 hari bumi dengan arah putaran searah jarum jam bila dilihat dari kutub utaranya. Makara dari Venus matahari akan terbit dari Barat dan karam di upuk Timur. Planet ini mempunyai atmosfer yang tebal sekali jadi permukaannya tidak terlihat.
c. Planet Bumi
Bumi ialah planet yang cocok untuk kehidupan makhluk hidup. Jika dilihat dari ruang angkasa yang jauh, bumi akan terlihat kebiru-biruan. Jarak planet bumi ke matahari 150 juta kilometer, mempunyai kala rotasi 23 jam 56 menit (dibulatkan 24
jam atau sehari semalam). Revolusinya mengelilingi matahari 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik (atau satu tahun). Memiliki satelit yang terus mengikutinya berjulukan Bulan.
d. Planet Mars
Mars sanggup dilihat dari bumi dengan warna merah. Jaraknya dari matahari sekitar
227 juta kilometer. Mengitari matahari selama 687 hari, sedangkan rotasinya sekitar 24 jam 37 menit Ukuran mars lebih kecil daripada bumi. Keadaan di permukaanya lebih hirau taacuh dari bumi dan di kedua kutubnya terdapat salju yang teramati dari bumi. Memiliki satelit yang mengikuti yaitu Phobos dan Deimos.
Di antara Planet Mars dengan Planet yang lebih jauh (yaitu Yupiter) terdapat kumpulan Asteroid. Asteroid berarak terbentang di ruang angkasa menyerupai sabuk di antara planet Mars dengan Planet Yupiter. Terdiri dari pulau-pulau batuan dan logam yang ukurannya bervariasi dengan permukaan yang sangat kasar. Asteroid yang pertama ditemukan ialah Ceres berupa bongkah kerikil yang permukaannya bergigi dan merupakan asteroid terbesar. Sekarang diperkirakan tedapat 30.000 buah yang berukuran besar.
e. Planet Jupiter
Jarak dari matahari sekitar 778 juta kilometer. Beredar mengelilingi matahari selama 12 tahun sekali dan berotasi sekitar 9 jam 50 menit. Jupiter merupakan planet yang paling besar di Tatasurya kita dengan garis tengah 12 kali bumi. Planet ini mempunyai 16 satelit. Empat satelit terbesar ialah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Bagian terbesar bahan Jupiter ialah gas dan bukan padatan menyerupai bumi. Noda merah besar Jupiter di sekitar ekuator merupakan ciri khas paling mencolok.
f. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet paling indah, mempunyai cincin yang simetris berjumlah tiga lapis cincin yang dipisahkan oleh garis batas Cassini. Cincin ini terbentuk dari jutaan partikel lembut yang saling terpisah, dan di luar cincin terdapat 17 buah satelit dengan Titon yang merupakan satelit terbesar. Jarak dari matahari 1430 juta kilometer dan waktu edarnya 29,5 tahun. Rotasinya 10, 02 jam yaitu lebih cepat daripada bumi.
g. Planet Uranus
Planet ketujuh ialah Uranus, jaraknya 2870 juta kilometer dari matahari. Uranus mengedari matahari selama 84 tahun sekali. Uranus mempunyai cincin dan semenjak tahun 1986 jumlah satelitnya ditemukan telah mencapai 15 buah. Rotasinya 17 jam sekali putar dengan arah mundur menyerupai Venus. Di Uranus matahari terbit dari Barat ke Timur.
h. Planet Neptunus
Jarak planet ini dari matahari 4497 juta kilometer dan mempunyai waktu edar selama 165 tahun. Memiliki cincin tipis dengan satelit sebanyak 8 buah dengan rotasi 18 jam 26 menit. Nama satelit utamanya ialah Triton dan Neroid.
i. Planet Pluto
Planet kesembilan dan terjauh dari matahari membutuhkan waktu 248 tahun untuk sekali mengitari matahari. Rotasinya 6 hari 9 jam 17,4 menit. Suhu permukaan Pluto – 238o C, mempunyai satu satelit yang diberi nama Charon.
Planet-planet yang dijelaskan di atas menurut jaraknya sanggup dikelompokkan atas planet inferior planet yaitu Merkurius dan Venus, sedangkan yang jauh dari matahari disebut superior planet yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Perbedaan inferior dan superior dibatasi oleh posisi atau letak planet bumi. Selain pengelompokkan di atas, ada pula pengelompokkan atas dasar planet dalam (inner planet) dan planet luar (outer-planet). Pengelompokkannya dibatasi
oleh asteroid sehingga planet yang termasuk planet dalam ialah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars sedangkan planet luar ialah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Satelit-satelit yang mengikuti planet-planet juga bergerak yaitu (1) berputar pada porosnya (memiliki gerak rotasi), (2) beredar mengelilingi planet yang bersangkutan (gerak revolusi), (3) bersama planet induknya satelit beredar mengelilingi matahari, dan garis edar (orbit lintasan) satelit menyerupai juga lintasan planet yaitu berbentuk ellips.
Sebagian planet sanggup dilihat dari bumi. Kedudukan atau letak planet dilihat dari bumi terhadap matahari disebut Aspek Planet. Penggambaran kedudukan planet terhadap matahari sanggup digambarkan menyerupai lingkaran orbit-orbit planet dan matahari berada di tengah lingkaran. Lingkaran pertama ialah lintasan Merkurius, kedua lintasan Venus, ketiga lintasan Bumi, keempat lintasan Mars, dan seterusnya.
Beberapa istilah yang perlu dipahami dalam mempelajari aspek planet ialah oposisi, konjungsi, dan elongasi. Kedudukan planet-planet inferior (Merkurius dan Venus) tidak pernah beroposisi atau berelongasi 180 derajat. Venus berelongasi maksimum 48 derajat. Pada dikala kedudukan elongasi barat akan tampak sebagai bintang timur (terlihat pada dini hari), dan pada dikala elongasi timur Venus akan tampak sebagai bintang senja. Adapun planet Merkurius mempunyai elongasi maksimum 28 derajat dan biasanya sangat sukar diamati alasannya ialah pada waktu elongasi timur, planet ini berkedudukan di ufuk barat tidak jauh dari horison dan pada dikala itu langit barat masih terang oleh cahaya senja. Ketika cahaya senja mulai berkurang planet ini telah terbenam memasuki horison.
Posisi konjungsi sebuah planet inferior mengalami dua kali bencana yaitu konjungsi atas dan konjungsi bawah. Konjungsi atas pada dikala berkedudukan di atas matahari sedangkan konjungsi bawah pada dikala berkedudukan di bawah matahari.
Kedudukan planet-planet superior menyerupai Mars, selain mempunyai kedudukan elongasi dan konjungsi, juga ada posisi oposisi. Elongasi planet-planet superior
besarnya dari 0 – 180 derajat, pada dikala elongasi 0 derajat disebut juga sedang konjungsi sedangkan pada dikala elongasi 180 derajat disebut juga dalam posisi oposisi.
Selain planet, anggota tata surya lainnya ialah komet dan meteor. Komet ialah bintang berekor dengan bahan terdiri atas batuan, debu, es, dan gas beku. Benda angkasa ini mengembara di pinggir-pinggir Tatasurya. Komet terdiri dari bab inti (nucleus), selubung (coma), dan ekor (tail). Bagian inti merupakan bab permanen tetapi ketika mendekati matahari benda ini mengalami pemanasan dan terjadi proses penguapan dan sublimasi, kemudian terbentuklah selimut selubung di sekitar bola salju. Semakin erat ke matahari semakin tebal selubung (coma) dan dengan adanya tekanan radiasi dan angin matahari maka terbentuklah semacam ekor yang menjauhi matahari. Semakin menjauhi matahari, ekor komet kembali mengecil. Salah satu komet yang populer ialah Komet Halley yang mengitari matahari dalam waktu 76 tahun dan komet Encke mengitari matahari dalam waktu 3 tahun.
Selain komet, ada juga meteor yaitu benda langit yang masuk ke dalam atmosfer bumi. Karena bergesekan dengan udara, maka suhu meteor naik dan benda itu akan memijar kemudian menguap. Peristiwa pemijaran itulah yang disebut Meteor sedangkan benda yang jatuh tersebut dinamakan meteorid. Tidak kurang dari 20 juta meteorid jatuh memasuki atmosfer bumi setiap harinya. Pada umumnya meteorid habis terbakar di angkasa, tetapi ada juga yang mencapai permukaan bumi dan belum terbakar habis menyerupai di Arizona Amerika Serikat yang bekas kejatuhannya membentuk danau dengan diameter 1200 meter tanggapan meteorit seberat 60.000 ton, di Mbosi (Tanganyika) seberat 25 ton, di Mundrabilla (Australia) sekitar 12 ton, dan lain-lain. Batu yang tersisa dari meteor dan jatuh ke bumi dinamakan meteorit.
Memang pada awalnya orang percaya bahwa matahari, bulan, planet-planet dan juga bintang beredar mengelilingi bumi. Pendapat ini dikenal dengan teori geosentris. Tetapi pada periode ke-16, seorang astronom Polandia Nicolaus Copernicus (1473-1543) mengemukakan teori gres yang mengangap bahwa matahari ialah sentra peredaran bumi dan planet-planet, yang dikenal dengan teori Heliosentris.
Teori Heliosentris diperkuat oleh Johannes Kepler (1571-1630) seorang astronom Jerman dengan merumuskan Hukum Kepler yaitu bahwa semua planet mengelilingi matahari dengan orbit atau garis edar berbentuk ellpis dan matahari berada pada salah satu titik apinya (Hukum Kepler I).
Hukum kepler-II berbunyi bahwa planet-planet beredar pada lintasannya mengelilingi matahari sedemikian rupa, sehingga dalam waktu yang sama, garis hubung antara matahari dan planet melukiskan bidang-bidang/petak yang sama luasnya. Sedangkan Hukum Kepler-III menyampaikan bahwa pangkat tiga jarak matahari-planet berbading lurus dengan pangkat dua periode peredaran planet. Gerak planet mengelilingi matahari disebut gerak revolusi.
Nama-nama planet anggota tata surya ialah Merkurius, Venus, Earth, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Kesembilan planet itu berarak mengitari matahari dengan kecepatan yang berbeda-beda. Merkurius yang paling erat dengan matahari membutuhkan waktu 88 hari untuk mengitari matahari satu kali putaran. Venus mengitari matahari 225 hari dan bumi 365,25 hari atau satu tahun. Mars mengitari matahari membutuhkan waktu 687 hari, Jupiter 11,9 tahun, Saturnus 29,5 tahun, Uranus 84 tahun, Neptunus 164,8 tahun dan Pluto 247,7 tahun. Ukuran planet pun berbeda-beda; ada yang besar dan ada pula yang kecil. Bumi ialah planet kecil jikalau dibandingkan dengan empat planet lainnya. Untuk lebih lengkapnya ditabelkan di bawah ini.
a. Planet Merkurius
Planet merkurius merupakan planet yang paling erat dengan matahari, berjarak
58 juta kilometer. Ukurannya paling kecil di antara planet lainnya. Periode rotasinya (berputar pada porosnya) selama 59 hari sedangkan periode mengelilingi matahari (ber-revolusi) selama 88 hari sekali. Karena erat dengan matahari maka suhunya di permukaannya sangat panas. Tidak ada lapisan atmosfer yang melindunginya dan suhu bab yang menghadap matahari antara 450o – 500 o C sedangkan bab lain yang membelakangi matahari mencapai –155o C.
b. Planet Venus
Kecemerlangan planet venus sanggup disaksikan dari bumi dengan mata telanjang sebagai “bintang” senja atau fajar. Jarak Matahari ke planet Venus sekitar 108 juta kilometer. Waktu yang diharapkan untuk mengelilingi matahari (revolusi) ialah 248 hari, sedangkan waktu rotasinya sekitar 243 hari bumi dengan arah putaran searah jarum jam bila dilihat dari kutub utaranya. Makara dari Venus matahari akan terbit dari Barat dan karam di upuk Timur. Planet ini mempunyai atmosfer yang tebal sekali jadi permukaannya tidak terlihat.
c. Planet Bumi
Bumi ialah planet yang cocok untuk kehidupan makhluk hidup. Jika dilihat dari ruang angkasa yang jauh, bumi akan terlihat kebiru-biruan. Jarak planet bumi ke matahari 150 juta kilometer, mempunyai kala rotasi 23 jam 56 menit (dibulatkan 24
jam atau sehari semalam). Revolusinya mengelilingi matahari 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik (atau satu tahun). Memiliki satelit yang terus mengikutinya berjulukan Bulan.
d. Planet Mars
Mars sanggup dilihat dari bumi dengan warna merah. Jaraknya dari matahari sekitar
227 juta kilometer. Mengitari matahari selama 687 hari, sedangkan rotasinya sekitar 24 jam 37 menit Ukuran mars lebih kecil daripada bumi. Keadaan di permukaanya lebih hirau taacuh dari bumi dan di kedua kutubnya terdapat salju yang teramati dari bumi. Memiliki satelit yang mengikuti yaitu Phobos dan Deimos.
Di antara Planet Mars dengan Planet yang lebih jauh (yaitu Yupiter) terdapat kumpulan Asteroid. Asteroid berarak terbentang di ruang angkasa menyerupai sabuk di antara planet Mars dengan Planet Yupiter. Terdiri dari pulau-pulau batuan dan logam yang ukurannya bervariasi dengan permukaan yang sangat kasar. Asteroid yang pertama ditemukan ialah Ceres berupa bongkah kerikil yang permukaannya bergigi dan merupakan asteroid terbesar. Sekarang diperkirakan tedapat 30.000 buah yang berukuran besar.
e. Planet Jupiter
Jarak dari matahari sekitar 778 juta kilometer. Beredar mengelilingi matahari selama 12 tahun sekali dan berotasi sekitar 9 jam 50 menit. Jupiter merupakan planet yang paling besar di Tatasurya kita dengan garis tengah 12 kali bumi. Planet ini mempunyai 16 satelit. Empat satelit terbesar ialah Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Bagian terbesar bahan Jupiter ialah gas dan bukan padatan menyerupai bumi. Noda merah besar Jupiter di sekitar ekuator merupakan ciri khas paling mencolok.
f. Planet Saturnus
Saturnus merupakan planet paling indah, mempunyai cincin yang simetris berjumlah tiga lapis cincin yang dipisahkan oleh garis batas Cassini. Cincin ini terbentuk dari jutaan partikel lembut yang saling terpisah, dan di luar cincin terdapat 17 buah satelit dengan Titon yang merupakan satelit terbesar. Jarak dari matahari 1430 juta kilometer dan waktu edarnya 29,5 tahun. Rotasinya 10, 02 jam yaitu lebih cepat daripada bumi.
g. Planet Uranus
Planet ketujuh ialah Uranus, jaraknya 2870 juta kilometer dari matahari. Uranus mengedari matahari selama 84 tahun sekali. Uranus mempunyai cincin dan semenjak tahun 1986 jumlah satelitnya ditemukan telah mencapai 15 buah. Rotasinya 17 jam sekali putar dengan arah mundur menyerupai Venus. Di Uranus matahari terbit dari Barat ke Timur.
h. Planet Neptunus
Jarak planet ini dari matahari 4497 juta kilometer dan mempunyai waktu edar selama 165 tahun. Memiliki cincin tipis dengan satelit sebanyak 8 buah dengan rotasi 18 jam 26 menit. Nama satelit utamanya ialah Triton dan Neroid.
i. Planet Pluto
Planet kesembilan dan terjauh dari matahari membutuhkan waktu 248 tahun untuk sekali mengitari matahari. Rotasinya 6 hari 9 jam 17,4 menit. Suhu permukaan Pluto – 238o C, mempunyai satu satelit yang diberi nama Charon.
Planet-planet yang dijelaskan di atas menurut jaraknya sanggup dikelompokkan atas planet inferior planet yaitu Merkurius dan Venus, sedangkan yang jauh dari matahari disebut superior planet yaitu Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Perbedaan inferior dan superior dibatasi oleh posisi atau letak planet bumi. Selain pengelompokkan di atas, ada pula pengelompokkan atas dasar planet dalam (inner planet) dan planet luar (outer-planet). Pengelompokkannya dibatasi
oleh asteroid sehingga planet yang termasuk planet dalam ialah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars sedangkan planet luar ialah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Satelit-satelit yang mengikuti planet-planet juga bergerak yaitu (1) berputar pada porosnya (memiliki gerak rotasi), (2) beredar mengelilingi planet yang bersangkutan (gerak revolusi), (3) bersama planet induknya satelit beredar mengelilingi matahari, dan garis edar (orbit lintasan) satelit menyerupai juga lintasan planet yaitu berbentuk ellips.
Sebagian planet sanggup dilihat dari bumi. Kedudukan atau letak planet dilihat dari bumi terhadap matahari disebut Aspek Planet. Penggambaran kedudukan planet terhadap matahari sanggup digambarkan menyerupai lingkaran orbit-orbit planet dan matahari berada di tengah lingkaran. Lingkaran pertama ialah lintasan Merkurius, kedua lintasan Venus, ketiga lintasan Bumi, keempat lintasan Mars, dan seterusnya.
Beberapa istilah yang perlu dipahami dalam mempelajari aspek planet ialah oposisi, konjungsi, dan elongasi. Kedudukan planet-planet inferior (Merkurius dan Venus) tidak pernah beroposisi atau berelongasi 180 derajat. Venus berelongasi maksimum 48 derajat. Pada dikala kedudukan elongasi barat akan tampak sebagai bintang timur (terlihat pada dini hari), dan pada dikala elongasi timur Venus akan tampak sebagai bintang senja. Adapun planet Merkurius mempunyai elongasi maksimum 28 derajat dan biasanya sangat sukar diamati alasannya ialah pada waktu elongasi timur, planet ini berkedudukan di ufuk barat tidak jauh dari horison dan pada dikala itu langit barat masih terang oleh cahaya senja. Ketika cahaya senja mulai berkurang planet ini telah terbenam memasuki horison.
Posisi konjungsi sebuah planet inferior mengalami dua kali bencana yaitu konjungsi atas dan konjungsi bawah. Konjungsi atas pada dikala berkedudukan di atas matahari sedangkan konjungsi bawah pada dikala berkedudukan di bawah matahari.
Kedudukan planet-planet superior menyerupai Mars, selain mempunyai kedudukan elongasi dan konjungsi, juga ada posisi oposisi. Elongasi planet-planet superior
besarnya dari 0 – 180 derajat, pada dikala elongasi 0 derajat disebut juga sedang konjungsi sedangkan pada dikala elongasi 180 derajat disebut juga dalam posisi oposisi.
Selain planet, anggota tata surya lainnya ialah komet dan meteor. Komet ialah bintang berekor dengan bahan terdiri atas batuan, debu, es, dan gas beku. Benda angkasa ini mengembara di pinggir-pinggir Tatasurya. Komet terdiri dari bab inti (nucleus), selubung (coma), dan ekor (tail). Bagian inti merupakan bab permanen tetapi ketika mendekati matahari benda ini mengalami pemanasan dan terjadi proses penguapan dan sublimasi, kemudian terbentuklah selimut selubung di sekitar bola salju. Semakin erat ke matahari semakin tebal selubung (coma) dan dengan adanya tekanan radiasi dan angin matahari maka terbentuklah semacam ekor yang menjauhi matahari. Semakin menjauhi matahari, ekor komet kembali mengecil. Salah satu komet yang populer ialah Komet Halley yang mengitari matahari dalam waktu 76 tahun dan komet Encke mengitari matahari dalam waktu 3 tahun.
Selain komet, ada juga meteor yaitu benda langit yang masuk ke dalam atmosfer bumi. Karena bergesekan dengan udara, maka suhu meteor naik dan benda itu akan memijar kemudian menguap. Peristiwa pemijaran itulah yang disebut Meteor sedangkan benda yang jatuh tersebut dinamakan meteorid. Tidak kurang dari 20 juta meteorid jatuh memasuki atmosfer bumi setiap harinya. Pada umumnya meteorid habis terbakar di angkasa, tetapi ada juga yang mencapai permukaan bumi dan belum terbakar habis menyerupai di Arizona Amerika Serikat yang bekas kejatuhannya membentuk danau dengan diameter 1200 meter tanggapan meteorit seberat 60.000 ton, di Mbosi (Tanganyika) seberat 25 ton, di Mundrabilla (Australia) sekitar 12 ton, dan lain-lain. Batu yang tersisa dari meteor dan jatuh ke bumi dinamakan meteorit.
0 Komentar untuk "Planet Tata Surya: Ukuran, Keterangan Dan Gambarnya"