10 Imbas Faktual Dan Negatif Globalisasi

Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia memiliki dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak kasatmata dan negatif. Dampak kasatmata globalisasi, antara lain sebagai berikut.

A). Dampak Positif Globalisasi :

1. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, memiliki jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
2. Kemajuan teknologi mengakibatkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga menciptakan produksi dalam negeri bisa bersaing di pasar internasional.
3. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik. 
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik. 
5. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri. 
6. Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia. 
7. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi). 
8. Mudah memperoleh gosip dan ilmu pengetahuan. 
9. Berkembangnya turisme dan pariwisata. 
10. Meningkatkan pembangunan negara.

B). Dampak Negatif Globalisasi :

1. Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
2. Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, contohnya sakit,kecelakaan, atau petaka hanya ditangani oleh segelintir orang. 
3. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia. 
4. Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang. 
5. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri. 
6. Menghambat pertumbuhan sektor industri. 
7. Terjadinya perilaku mementingkan diri sendiri (individualisme) 
8. Adanya perilaku sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. 
9. Timbulnya perilaku bergaya hidup glamor dan boros alasannya status seseorang di dalam masyarakat diukur menurut kekayaannya. 
10. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara

Sumber : http://asrilrahmatp.blogspot.com