Antara Pilihan Dan Hisab

Assalamu’alaikum ......

Segala puji bagi Allah yang telah tetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa alam abadi yaitu negeri abadi, dengan ajal ia membinasakan usia yang panjang.

Untuk saudara - saudaraku, sahabat - temanku, adik - adikku, anak-anakku dan para pembaca artikelku yang sempat singggah di blogku.

Kehidupan di dunia ini hanyalah daerah persinggahan, kelak balasannya kita akan meninggalkan  dunia dengan segala isinya menuju  kehidupan alam abadi yang abadi.

Firman Allah dalam surah Al Mu’minuun, ayat 112 – 114:
“Allah bertanya: Berapa tahunkah lamanya kau tinggal di bumi ?”.
“Mereka menjawab: Kami tinggal di bumi sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”.
“Allah berfirman: Kamu tidak tinggal di bumi melainkan sebentar saja, jikalau kau sesungguhnya mengetahui”.

Sebenarnya banyak insan yang tahu bahwa kehidupan di dunia hanyalah sebentar, tetapi tidak semua orang tahu apa yang harus diperbuat dalam kehidupan yang sebentar ini. Yang paling ancaman yaitu dikala orang itu tahu tetapi tidak mau mengerjakan apa yang harus dikerjakan. Orang itu tahu bahwa sebagai hamba Allah maka ia harus mennghambakan dirinya kepada Allah tapi malah menghambakan diri pada selain Allah. Orang tahu bahwa mancari rezeki haruslah yang halal tapi malah mencari yang tidak halal. Orang tahu bahwa berpakaian haruslah menutup aurat tapi ia malah mempertontonkan uaratnya, dan masih banyak pelanggaran-pelanggaran yang bahwasanya mannusia tahu tetapi ia cenderung untuk melanggarnya.

Bila insan tidak memakai kehidupan dunia untuk mencari status yang baik di alam abadi maka jadilah kehidupan dunia ini bagi insan tersebut sebagai main-main atau senda-gurau, atau sanggup diumpamakan ibarat permainan “Monopoli”.

Firman Allah dalam surah Al An’aam, ayat 32:
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain main-main dan senda-gurau belaka, dan sungguh kampung alam abadi itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidaklah kau memahaminya!”

Firman Allah dalam surah Al Ankabuut, ayat 64:
“Maka tidaklah kehidupan dunia ini melainkan senda-gurau dan main-main. Dan sesungguhnya alam abadi itulah yang bahwasanya kehidupan, jikalau mereka mengetahui”.

Untuk itu mari kita perbaiki diri kita masing-masing. alasannya yaitu apapun yang kita perbuat ada konsekuensinya. Berbuat baik konsekuensinya yaitu menerima daerah di hati oranng lain terlebih lagi di hadapan Allah SWT. Berbuat tidak baik adapula konsekuensinya yaitu tidak disenangi kebanyakkan orang terlebih di hadapan Allah Swt. 

Terkadang muncul beberapa pertanyaan yang harus kita renungkan dan harus kita sendiri yang menjawabnya. Karena sesungguhnya kita tahu jawabannya. 

Mari kita renungkan beberapa pertanyaan dan jawaban di bawah ini :

Mengapa kita harus mencontoh yang tidak baik, padahal yang baik masih seabrek-abrek untuk dicontoh.

Mengapa kita masih tega menyakiti orang lain, padahal masih seabrek-abrek yang sanggup kita lakukan untuk membahagiakan orang lain.

Mengapa kita masih berkata berangasan kepada oranng tua, guru, sahabat dan saudara, padahal masih seabrek perkataan lembut yang belum kita ucapkan

Mengapa kau biarkan auratmu terbuka,  padahal menutup auratmu akan lebih mendatangkan ketenangan dan kesantunan

Mengapa kita masih suka berdusta padahal banyak kebenaran yang belum kita ungkapkan.

Ingat .... ! Apapun pilihan kita untuk berbuat, niscaya akan ada hisabnya.

"Hisablah dirimu sebelum kau dihisab dan timbanglah amal perbuatan 
kamu sebelum amal itu ditimbang."

Firman Allah dalam surah Al-Hasyr : 18

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah

 setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok 

(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha 

Mengetahui apa yang kau kerjakan.” (Al-Hasyr: 18)

Pembuat artikel bukanlah orang baik, tapi sangat ingin berbuat baik.