Apa itu Routing Dinamis?
Fungsi router dalam jaringan komputer yaitu untuk melaksanakan routing. Routing sendiri terdiri dari beberapa macam. Salah satu macam-macam routing yang sering digunakan dalam jaringan komputer yaitu routing dinamis. Apa itu routing dinamis? Gimana sih cara kerja dari routing dinamis? Berikut ini kami jelaskan mengenai routing dinamis untuk Anda
1. Pengertian Routing Dinamis
Routing dinamis yaitu routing yang dilakukan oleh router dengan cara menciptakan jalur komunikasi data secara otomatis sesuai dengan pengaturan yang dibuat. Jika ada perubahan topologi di dalam jaringan, maka router akan otomatis menciptakan jalur routing yang baru. Routing dinamis ini berada pada lapisan network layer jaringan komputer dalam TCP/IP Protocol Suites.
Routing dinamis merupakan routing protocol yang digunakan untuk menemukan network serta untuk melaksanakan update routing table pada router. Routing dinamis ini lebih gampang dilakukan daripada memakai routing statis dan default. Meskipun begitu, routing jenis ini terdapat perbedaan dalam pemrosesan data di CPU router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan.
2. Keuntungan dan Kerugian Router Dinamis
Jika dibandingkan kelemahan dan kelebihan static routing dengan routing dinamis, maka lebih baik Anda menentukan routing dinamis dalam penerapan di jaringan yang cukup besar. Routing dinamis mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya:
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung pribadi dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.
Sedangkan kerugian routing dinamis yaitu sebagai berikut:
Beban kerja router menjadi lebih berat alasannya selalu memperbarui IP table pada setiap waktu tertentu.
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP table memakan waktu usang alasannya router akan melaksanakan broadcast ke semua router hingga ada IP table yang cocok. Setelah konfigurasi selesai, router harus menunggu beberapa dikala biar setiap router menerima semua alamat IP yang tersedia.
3. Macam – macam Protokol pada Routing Dinamis
Seiring perkembangan sejarah jaringan komputer, sudah banyak macam-macam protokol dalam routing dinamis yang diterapkan dikala ini, diantaranya yaitu sebagai berikut:
RIP (Routing Information Protocol)
RIP merupakan protokol yang menawarkan routing table menurut router yang terhubung langsung. Lalu, router selanjutnya akan menawarkan isu ke router selanjutnya yang terhubung pribadi dengan router tersebut. Adapun isu yang diberikan dalam protokol RIP yaitu : host, network, subnet, dan route default. Oh iya, coba simak dulu pembahasan kami seputar fungsi routing table pada router biar Anda paham maksud dari paragraf ini.
Routing ini memakai algoritma distance vector. Metric yang dilakukan menurut hop count untuk pemilihan jalur terbaik. Jika hop count lebih dari 15, maka paket datagram akan dibuang. Update routing akan dilakukan secara broadcast setiap 30 detik.
RIP terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
RIPv1 (RIP versi 1)
Hanya mendukung routing class-full
Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam data perbaikan routing
Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
Adanya fitur perbaikan routing broadcast
RIPv2 (RIP versi 2)
mendukung routing class-full dan class-less
info subnet dimasukkan dalam data perbaikan routing
mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
perbaikan routing multicast
Secara umum, RIPv2 tidak berbeda jauh dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada isu yang diberikan antar router. Pada RIPv2, isu yang dipertukarkan terdapat autentifikasi. Masih ada persamaan RIPv2 lainnya dengan RIPv1, diantaranya:
Distance Vector Routing Protocol
Metric berupa hop count
Max hop count yaitu 15
Menggunakan port 520
Menjalankan auto summary secara default
Sedangkan perbedaan RIPv2 dengan RIPv1 yaitu sebagai berikut:
Bersifat class-less routing protocol, yang berarti RIPv2 menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIPv2 sanggup mendukung VLSM & CIDR
Mengirimkan paket update & mendapatkan paket update versi 2
Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu 224.0.0.9
Auto Summary sanggup dinonaktifkan
Mendukung fungsi keamanan berupa authentication, yang sanggup mencegah routing update dikirim / diterima dari sumber yang tidak dipercaya
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)
IGRP yaitu sebuah routing protocol yang dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems Inc. Tujuan utama penciptaan IGRP yaitu untuk menyediakan protokol yang berpengaruh untuk routing dalam sistem otonomi. IGRP mempunyai hop maksimum 255, tetapi defaultnya sendiri yaitu 100. IGRP memakai bandwidth dan garis menunda secara default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite Metrik). Protokol routing ini memakai algoritma distance vector. IGRP memakai composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability. Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik.
Pada IGRP, routing dilakukan secara matematik menurut jarak. Untuk itu, sistem IGRP sudah mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan jalur mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan tersebtu diantaranya: load, delay, bandwitdh, realibility. Karena protocol ini diciptakan oleh Cisco, maka di dalam kumpulan perintah dasar Cisco terdapat perintah untuk mengatur protokol ini.
OSPF (Open Short Path First)
OSPF yaitu sebuah routing protocol standar terbuka yang telah diaplikasikan oleh sejumlah vendor jaringan dan dijelaskan di RFC 2328. Jika Anda mempunyai banyak router, dan tidak semuanya yaitu router Cisco, maka Anda tidak sanggup memakai IGRP. jadi pilihan Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika jaringan yang dikelola yaitu jaringan besar, maka OSPF yaitu pilihan satu-satunya. OSPF ini yaitu sesuatu yang disebut route redistribution, yaitu sebuah layanan penerjemah antar routing protocol.
OSPF bekerja dengan sebuah algoritma link-state yang disebut algoritma Dijkstra / SPF. Cara kerja dari protokol ini adalah: Pertama, sebuah “pohon” dengan jalur terpendek akan dibangun. Kemudian, routing table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari “pohon” tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja. Update routing akan dilakukan secara floaded dikala terjadi perubahan topologi jaringan.
EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)
Protokol routing ini memakai algoritma advanced distance vector dan memakai cost load balancing yang tidak sama. Algoritma yang digunakan yaitu kombinasi antara distance vector dan link-state, serta memakai Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek.
Distance vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke jaringan lainnya. Broadcast-broadcast EIGRP di-update setiap 90 detik ke semua router EIGRP yang berdekatan. Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk diterapkan pada jaringan komputer yang besar. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan dilema bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
BGP (Border Gateway Protocol)
BGP merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data. Sebagai routing protocol, BGP mempunyai kemampuan untuk melaksanakan pengumpulan rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam sebuah jaringan. Routing protocol juga niscaya dilengkapi dengan algoritma yang bakir dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol lain yaitu BGP termasuk ke dalam kategori routing protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan “distance vector exterior gateway protocol” yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke jaringan lainnya. Update – update akan dikirim melalui koneksi TCP. Protokol ini biasa digunakan antara ISP dengan ISP dan atau antara client dengan client lainnya. Dalam implementasinya, protokol ini digunakan untuk menciptakan rute dari trafik internet antar autonomous system.
4. Kelebihan dan Kekurangan dari Protokol Routing Dinamis
Apa saja sih kelebihan dan kekurangan dari masing-masing protokol routing dinamis yang telah kami sebut di atas? berikut ini penjelasannya:
Routing Information Protocol (RIP)
Kelebihan
Menggunakan metode “Triggered Update”.
Memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali menawarkan isu routing.
Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara waktu pada timer belum habis, router tetap harus mengirimkan isu routing alasannya dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update).
Mengatur routing memakai RIP tidak rumit dan menawarkan hasil yang cukup sanggup diterima, terlebih kalau jarang terjadi kegagalan link pada jaringan.
Kekurangan
Jumlah host yang terbatas.
tidak mempunyai isu ihwal subnet setiap route.
tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
Ketika pertama kali dijalankan, RIP hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal / localhost) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
Kelebihan
Mendukung hingga 255 hop count
Kekurangan
Jumlah host yang terbatas
Open Shortest Path First (OSPF)
Kelebihan
Tidak menghasilkan routing loop
mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
bisa menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area
Waktu yang diharapkan untuk konvergen lebih cepat.
Kekurangan
Membutuhkan basis data yang besar.
Lebih rumit
Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
Kelebihan
Melakukan konvergensi secara sempurna ketika menghindari loop.
Memerlukan lebih sedikit memori dan proses.
Adanya fitur “loop avoidance”
Kekurangan
Hanya sanggup digunakan untuk Router Cisco
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Kelebihan
Sangat sederhana dalam instalasi
Kekurangan
Sangat terbatas dalam mempergunakan topologi jaringan
Sekian artikel kami kali ini seputar routing dinamis. Semoga aritkel kami sanggup menambah pengetahuan Anda seputar routing dinamis.
0 Komentar untuk "Apasih Routing Dinamis Itu ?"