Pendahuluan
- Mengkonfigurasi default router atau default network.
- Mengerti bagaimana router memakai layer 2 dan 3
- Menggunakan perintah ping untuk testing konektivitas
- Menggunakan perintah telnet untuk verifikasi layer aplikasi antara station asal dan tujuan
- Troubleshoot dengan testing secara sequencial layer OSI
- Menggunakan perintah show interfaces untuk konfirmasi dilema layer 1 dan layer 2
- Menggunakan perintah show ip route dan show ip protocol untuk mengidentifikasi routing
- Menggunakan perintah show cdp untuk mengidentifikasi konetivitas layer 2
- Menggunakan perintah traceroute untuk mengidentifikasi jalur paket antar jaringan
- Menggunakan perintah show controllers serial untuk memastikan kabel terhubung
- Menggunakan dasar perintah debug untuk memonitor acara router
1. Testing table routing
1.1 Perintah show ip route
Perintah show ip route dipakai untuk menampilkan isi dari table routing.
Table ini berisi entri semua jaringan dan subnetwork yang diketahui. Berikut
ini yaitu beberapa perintah pelengkap yang sanggup dipakai dengan
perintah show ip route:
- show ip route connected
- show ip route address
- show ip route rip
- show ip route igrp
- show ip route static
- Routing statis – admin secara manual mendefinisikan jalur-jalur ke satu atau lebih jaringan tujuan
- Routing dinamis – router-router mengikuti hukum yang didefinisikan oleh protokol routing untuk pertukaran isu routing dan pemilihan jalur terbaik Secara manajemen mendefinisikan jalur-jalur sanggup dikatakan statis alasannya yaitu mereka tidak berubah hingga admin jaringan secara manual memprogram perubahan. Jalur-jalur dipelajari dari router-router lain secara dinamis alasannya yaitu mereka berubah secara otomatis sebagai update dari router-router yang terhubung eksklusif dengan isu baru.
Testing jaringan dan troubleshooting yaitu pekerjaan admin jaringan yang
paling banyak memakan waktu. Karena itu harus dilakukan secara efisien,misalnya menurut logika, order dan dokumentasi yang baik. Jika tidak,kalau menghadapi dilema yang sama dan admin jaringan akan usang untuk proses identifikasi masalah.
Masalah yang paling sering dihadapi yaitu dilema routing. Banyak tool yang sanggup dipakai untuk pemeriksaan dan menuntaskan dilema routing.Diharapkan sesudah mengikuti modul ini Anda akan mampu:
Menggunakan perintah show ip route untuk mendapatkan informasit tentangrouting.
- Mengerti bagaimana router memakai layer 2 dan 3
- Menggunakan perintah ping untuk testing konektivitas
- Menggunakan perintah telnet untuk verifikasi layer aplikasi antara station asal dan tujuan
- Troubleshoot dengan testing secara sequencial layer OSI
- Menggunakan perintah show interfaces untuk konfirmasi dilema layer 1 dan layer 2
- Menggunakan perintah show ip route dan show ip protocol untuk mengidentifikasi routing
- Menggunakan perintah show cdp untuk mengidentifikasi konetivitas layer 2
- Menggunakan perintah traceroute untuk mengidentifikasi jalur paket antar jaringan
- Menggunakan perintah show controllers serial untuk memastikan kabel terhubung
- Menggunakan dasar perintah debug untuk memonitor acara router
1. Testing table routing
1.1 Perintah show ip route
Perintah show ip route dipakai untuk menampilkan isi dari table routing.
Table ini berisi entri semua jaringan dan subnetwork yang diketahui. Berikut
ini yaitu beberapa perintah pelengkap yang sanggup dipakai dengan
perintah show ip route:
- show ip route connected
- show ip route address
- show ip route rip
- show ip route igrp
- show ip route static
Ketika RTA mendapatkan paket yang ditujukan ke 192.168.4.46, tampilannya menyerupai prefix 192.168.4.0/24 pada table routingnya. RTA lalu mem-forward paket keluar interface Ethernet0 menurut entri table routing. Jika RTA mendapatkan paket yang ditujukan untuk 10.3.21.5, ia mengirim paket tersebut keluar interface Serial 0.
Contoh table routing ditunjukkan oleh empat jalur jaringan yang terhubung langsung. Jalur-jalur ini diberi label “C”. RTA membuang paket-paket yang ditujukan untuk jaringan yang tidak terdaftar di dalam table routing. Table routing untuk RTA akan berisi lebih jalur-jalur sebelum ia sanggup mem-forward ke tujuan yang lain. Ada dua cara penambahan jalur-jalur baru:
- Routing statis – admin secara manual mendefinisikan jalur-jalur ke satu atau lebih jaringan tujuan
- Routing dinamis – router-router mengikuti hukum yang didefinisikan oleh protokol routing untuk pertukaran isu routing dan pemilihan jalur terbaik Secara manajemen mendefinisikan jalur-jalur sanggup dikatakan statis alasannya yaitu mereka tidak berubah hingga admin jaringan secara manual memprogram perubahan. Jalur-jalur dipelajari dari router-router lain secara dinamis alasannya yaitu mereka berubah secara otomatis sebagai update dari router-router yang terhubung eksklusif dengan isu baru.
0 Komentar untuk "Dasar Troubleshooting Router"