Dunia teknologi semakin tinggi, beban tenaga untuk bekerja sedikit banyak terkurangi.
Media sosial semakin gencar, informasi cepat menyebar.
Tak sanggup terbendung, semua kalangan masyarakat gampang terhubung.
Sejatinya media umum ialah alat untuk mempermudah silaturahmi,
bukan malah jadi ajang saling mencaci, membenci, dan menghakimi.
Tatkala ada sebuah info yang menjadi tenar,
semua jari sibuk menari menuliskan pandangan terbenar.
Yang fanatik terus saja berargumen dengan banyak sekali pujian,
Orang bersebrangan tak mau ketinggalan memperlihatkan makian.
Seluruh kata-kata kotor terus menggelontor ,
Alat vital juga nama binatangpun kencang terdengar.
Persahabatan menjadi permusuhan semakin sering terdengar,
Ini alasannya ialah semua merasa aku paling benar.
Ingat malaikat pencatat kebaikan tidak akan menjadi enggan,
Begitupun malaikat pencatat keburukan tidak akan menjadi segan.
Semua amal niscaya akan terbalaskan, tak ada sedikitpun yang terlewatkan
Apakah saling membenci tidak memiliki daerah untuk berhenti?
Jika ada, mengapa saling membenci malah terus saja menari
Atau memang saling membenci sudah menjadi tradisi?
Semoga itu tidak terjadi,
Semoga bukan ajal yang mengakhiri kebencian.
x
0 Komentar untuk "Dimanakah Ujung Saling Membenci ??"