Hari Pertama Masuk Sekolah: Persiapan Mental Anak
Tak terasa si buah hati sudah tumbuh besar dan tiba waktunya untuk berguru di sekolah demi masa depannya. Padahal rasanya gres kemarin ia berguru merangkak dan berbicara.
Perilaku anak menyambut hari pertamanya di sekolah memang berbeda-beda. Ada yang semangat dan girang, namun ada juga yang takut, rewel, malas atau malu. Sikap tersebut sangatlah wajar, terutama lantaran mereka dihadapkan dengan dunia gres yang masih gila bagi mereka.
Disinilah tugas Anda sebagai orang renta diperlukan. Charles E. Schaefer, Ph.D. dari Pusat Pelayanan Psikologi Farleigh Dickinson University pun memperlihatkan beberapa tips yang akan membantu Anda menyemangati si buah hati dalam melawan rasa khawatir dan cemasnya, menyerupai dikutip dari mykidsbookbee.
1. Beri klarifikasi wacana sekolah
Beberapa anak sering merasa cemas dan takut yang berlebihan menjelang hari pertamanya di sekolah. Sebenarnya mereka hanya butuh klarifikasi dan pengertian. Ceritakanlah hal-hal yang akan ia temui di sekolah. Katakan padanya bahwa berguru itu menyenangkan, guru-gurunya baik, ruangan kelasnya nyaman, dan banyak sobat gres yang akan ia dapatkan.
2. Ceritakan aktivitas seru di sekolah
Sekolah gres sama artinya dengan planet gila bagi anak-anak. Mereka hanya belum mencobanya, yang harus Anda lakukan yaitu menceritakan dengan spesifik betapa serunya aktivitas di sekolah. Usahakan menyampaikan kalimat semenarik mungkin, jangan katakan kalimat umum menyerupai "Kamu akan berguru dan banyak main di sekolah".
Jelaskanlah lebih rinci seperti, "Sekolah sangat seru dan menyenangkan. Semua anak akan masuk kelas, meletakkan tasnya di tempatnya masing-masing, kemudian guru akan menjelaskan pelajaran menyerupai membaca, berhitung, bernyanyi dan kau juga akan bermain bersama teman-teman".
3. Jangan katakan waktu padanya
Anak-anak belum sanggup mengerti pentingnya belajar, yang mereka tahu hanyalah bermain. Ketika mulai masuk kelas, mereka pun menanyakan kapan dijemput atau kapan sekolah akan berakhir.
Untuk menjawabnya, sebaiknya hindari menyampaikan waktu yang harus ia tempuh untuk berguru di kelas, menyerupai "Ibu akan menjemputmu 3 jam lagi", atau bahkan "Kamu akan berada di sini sebentar saja". Perkataan menyerupai itu cukup angker bagi mereka.
Lebih baik katakan yang bergotong-royong tanpa menyebutkan berapa usang waktunya di kelas, menyerupai "Kamu akan bahagia bersama teman-temanmu sampai-sampai tak terasa ibu tiba untuk menjemputmu lagi".
4. Informasikan keberadaan Anda
Saat memasuki kelas dan berpisah dengan orang renta yang mengantar yaitu ketika yang sulit bagi anak-anak. Mereka sering cemas dan membayangkan dirinya dalam ancaman lantaran ayah-ibunya tak ada.
Sebagian anak lainnya justru mencemaskan keselamatan orangtuanya. Untuk itu orangtua perlu menjelaskan keberadaan dirinya sesudah selesai mengantar anak. Beri ia gosip yang detail seperti, "Ayah akan pergi ke kantor sesudah mengantarkanmu ke sekolah" atau "Ibu akan pergi ke pasar untuk belanja".
5. Berikan dorongan positif
Seorang anak yang ketakutan akan mengekspresikan ketakutannya dengan banyak sekali perilaku, menyerupai mengisap jempol, ngompol, merengek-rengek, cemberut, murka tanpa sebab, atau mungkin menarik diri dari lingkungan.
Menyikapi sikap menyerupai itu, sebaiknya tahan emosi Anda. Jangan mengatakan, "Kamu dihentikan ngompol lagi, gurumu dan teman-temanmu niscaya tidak suka dengan kebiasanmu itu".
Yang ia butuhkan hanyalah dorongan kasatmata dan kata-kata yang menenteramkan, menyerupai "Ibu tahu jika kau tidak akan mengisap jempolmu lagi, kau kan sudah besar."
Nah, sudah siap kan mengantarnya sekolah?
Semoga Bermanfaat..
0 Komentar untuk "Hari Pertama Masuk Sekolah: Persiapan Mental Anak"