Hubungan Kondisi Fisik Wilayah Geografis Dengan Aktifitas Penduduk


Sebagai Negara kepulauan Indonesia mempunyai keragaman bentuk muka bumi, mulai daratan, sampai lautan. Kondisi yang demikian ini ternyata mempunyai hubungan yang erat dengan aktifitas dengan manusianya sebagai penghuninya. Dimana kondisi social suatu wilayah tidak akan terlepas dari keadaan fisiknya. Satu ciri utama kajian geografis yaitu mengakaji saling hubungan antara unsur fisik dan unsur sosial di permukaan bumi.
Pemanfaatan lingkungan fisik oleh insan pada hakikatnya tergantung pada kondisi lingkungan fisik itu sendiri dan kualitas manusianya. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat kuat pada kegiatan insan untuk megelola dan memanfaatkan kondisi lingkungan fisiknya untuk kesejahteraan hidupnya.

A. Bentuk-Bentuk Dataran dan Aktivitas Penduduk
1. Wilayah dataran tinggi
Dataran tinggi yaitu bentuk muka bumi yang relatif datar yang letaknya di daerah yang tinggi yaitu mempunyai ketinggian antara 700-800 meter di atas permukaan laut. Wilayah yang berada di dataran tinggi : Bandung, Sukabumi, Gya dan Alas.
Aktifitas penduduk alasannya daerah ini beriklim sejuk. Di dataran tinggi kegiatan ekonomi penduduk cenderung dibidang pertanian lahan kering. Ladang pertanian yang dibudidayakan yaitu hortikultura antara lain, sayur-sayuran, buah-buahan dan taman hias.

2. Wilayah pegunungan
Pegunungan merupakan gugusan atau rangkaian gunung yang tinggi dibandingkan daerah sekitarnya. Pegunungan mempunyai ketinggian 500 m di atas permukaan laut.
Aktivitas penduduk di wilayah ini yaitu memafaatkan areal hutan, dibudidaya perkebunan, menyerupai kina, karet dan teh. Penduduk yang bermukim di daerah pegunungan sebagian ada yang bekerja sebagai buruh perkebunan.

3. Wilayah dataran rendah
Dataran rendah yaitu bentuk permukaan bumi yang relative datar dan letaknya di daerah yang rendah mempunyai ketinggian dari 600 m di atas permukaan laut.
Dataran rendah merupakan dataran tempat untuk kosentrasi Penduduk, alasannya itu daerah
dataran redah sangat cocok untuk pemukiman penduduk dengan referensi kosentris. Aktivitas
penduduk terdiri atas banyak sekali jenis, mulai dari pertanian, perikanan, tambak.
Dibidang pertanian, perkebunan dan perikanan sanggup dikembangkan alasannya tersedianya air yang cukup, di samping iklimnya yang menunjang untuk pertumbuhan tumbuhan dataran rendah.
Disamping itu bidang industri dan jasa di dataran rendah sanggup berkembang secara optimal, hal ini sanggup terjadi alasannya ditunjang oleh sarana dan prasarana berupa transportasi jalan raya dan jalan kereta api, pusat pertokoan dan perdagangan serta pendidikan.

4. Wilayah dataran pantai
Dataran pantai yaitu daerah yang letaknya ditepi maritim di mana sejauh air pasang masih sanggup mencapai daratan.
Penduduk yang bertempat tinggal di pantai tidak selalu bermata pencaharian sebagai nelayan. Hal ini tergantung pada kondisi pantainya curam dan terjal tetentu saja akan mencari jalan lain, contohnya sebagi petani, atau pencari sarang burung walet menyerupai contohnya di pantai Karangbolog Gombong. Karena pada pantai yang tebingnya terjal menyulitkan dipakaii sebagai pelabuhan ikan.
Tetapi jikalau pantainya landai justru mata pencahariannya sebagai nelayang penangkap ikan, alasannya pantai yang landai, gelombang maritim tidak terlalu besar, baik dijadikan dermaga tempat berlabuhnya kapal-kapal motor para nelayan.

B. Hubungan Kondisi Geografis Dengan Transportasi
Kegiatan transportasi mempunyai hubungan erat dengan kondisi fisik suatu daerah dan kegiatan ekonomi suatu daerah. Pada daerah dataran tinggi ongkos transportasi relative mahal alasannya medan yang berbukit, tanjakkan, dan banyak berbelok-belok, kuat terhadap pemakaian materi bakar. Tidak jarang pada daerah berbukit dan bergunug menyerupai di Irian Jaya transportasi untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lain tidak lewat daratan, tetapi lebih banyak memakai pesawat terbang. Berbeda dengan di dataran rendah, sarana jalan yang datar dan tidak ada tanjakan, ongkos transportasi relative murah, dan kuat terhadap pertumbuhan ekonomi penduduk.
Karena Indonesia memilki wilayah yang bermacam-macam yang terdiri dari banyak sekali pulau dimana antara pulau yang satu dengan pulau lainnya dipisahkan oleh laut, maka sarana dan prasarana transportasi perlu disikapi secara baik.
Jenis – jenis sarana transportasi yang ada di Indonesia masih ada yang bersifat secara umum dikuasai dan berbeda-beda antara pulau yang satu dengan pulau lainnya.

a. Di Pulau Jawa
Sarana transportasi sungai di Jawa arif balig cukup akal ini sudah tidak banyak digunakan karena, sungai di Jawa relative pendek-pendek. Disamping itu di Jawa sudah dikembangkan transportasi darat, alasannya prasarana angkutan sudah maju disbanding pulau-pulau lain, menyerupai jalan raya, jalan tol, jalan kereta api. Demikian pula sarana transportasi udara di pulau Jawa sudah berkembang sebagai alternative dari transportasi darat.

b. Di Pulau Sumatera
Di wilayah timur Sumatera yang berawa-rawa dan mempunyai banyak sungai-sungai panjang dikembangkan alat angkutan air berupa bahtera dan sampan. Untuk transportasi antar pulau-pulau kecil digunakan speedboad dan jel foil. Makara alat transportasi yang secara umum dikuasai yaitu angkutang sungai.

c. Di Pulau Kalimantan
Kondisi geografis di pulau Kalimantan memilki banyak sungai-sungai besar dan panjang-panjang. Pembangunan jalan raya antar propinsi belum berkembang. Oleh alasannya itu sesuai dengan kondisi fisiknya maka prasarana transportasi yang berkembang di sana yaitu sungai, alat transportasi yang secara umum dikuasai bahtera dan sampan.

d. Di Sulawesi, Maluku dan Papua
Transportasi yang dikembangkan di Sulawesi, Maluku dan Papua sesuai kondisi fisiknya secara umum dikuasai memakai pelayaran pantai dan feri.
d. Di Sulawesi, Maluku dan Papua

Aktivitas transportasi merupakan salah satu faktor penting dari aktifitas ekonomi yang harus memperhatikan kondisi fisik suatu wilayah. Dan tersedianya sarana dan prasarana transportasi menjadi sumber pembangunan suatu daerah, alasannya dengan adanya transportasi maka akan terjadi kegiatan ekonomi yang bagus. Manusia dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tidak sanggup dilepaskan dari jasa transportasi untuk pengangkutan barang dan orang. Disamping itu, alasannya pengetahuan dan keterampilan insan tidak selalu sama pada tiap daerah, maka diharapkan transportasi untuk memindahkan seseorang dari satu tempat ke tempat yang kain dalam rangka transfer of knowledge ( Morlok, 1998)

C. PERAN SERTA KOTA SEBAGAI BAGIAN DARI SISTEM EKONOMI
Kota yaitu suatu sistem jaringan kehidupan insan yang ditandai dengan adanya kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen, dan materialistis. Kota yaitu bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami daqn non alami dengan tanda-tanda pemusatan penduduk yang cukup padat dan besar dengan corak kehidupan yang bersifat heterogen dan meterialis dengan daerah belakangnya.
Pengertian kota sanggup ditijau dari segi morfologinya. Kenampakan kota secara morfologi yaitu kenamapakan-kenampakan tertentu yang mempunyai ciri khas fisikal sebuah kota sanggup diartikan pula bahwa kota merupakan sebagai suatu daerah tertentu dengan karakteristik tata guna lahan non agraris, sebagian besar tertutup oleh bangunan yang bersifat non reidental maupun residental (secara umu building coverage lebih banyak daripada vegetation coveragesett).


Pengertian kota yang lain sanggup diartikan sebagai suatu daerah yang mempunyai tanda-tanda pemusatan penduduk yang merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, kultur yang terdapat di daerag tersebut dengan adanya efek timbal balik dari daerah-daerah lainnya. Kota merupakan suatu sistem jaringan kehidupan insan yang ditandai dengan kepadatan penduduk dan diwarnai dengan trata sosial, ekonomi yang heterogen, dan berorientasi pada materialistik.


Kota mempunyai peranan dalam pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran suatu negara. Terdapat dua cara untuk menganalisa kiprah kota : 1. jago sejarah, geografi, dan arkeologi membahas kota sebagai tempat kelahiran peradaban dan sebaga sumber inovasi. Ada juga yang membahas kiprah ekonomi kota sebagai tempat perjuangan yang memberi kehidupan kepada penduduk, 2. jago ekonomi perkotaan bukan menganalisa bebrapa kiprah yang menguntungkan, tetapi memperhatikan banyak sekali intangan jawaban kegiatan kota dalam pertumbuhan ekonomi sepetrti kemacetan lau lintas, pencemaran dan sebagainya.


Kedua pendekatan mengenai kiprah kota tersebut di atas yang aktif dan pasif menyebabkan hal penting bagi perencana kota yaitu memberi kiprah : mengusahakan untuk memajukan kegiatan konomi kota, atau untuk menguragi rintangan yang diakibatkan oleh kota, atau kedua-duanya.


Kota-kota di Asia yang dipengaruhi oleh globalisasi mulai bersaing untuk menarik modal dalam negeri dan luar negeri, yang membuat kesempatan kerja dan membangkit pendapatan, dengan meyediakan lingkungan yang menarik bagi investasi yang dihbungkan dengan : hukum perpajakan, kebijaksanaan ekonomi, prasarana dan pelayanan, dan kestabilan politik. Penyediaan lingkungan untuk menarik investasi itu antara lain dilakukan Indonesia dengan menyediakan lahan untuk daerah industri di banyak sekali propinsi di Indonesia pada tahun 1990.


Dengan trsedianya teknologi gosip yang maju dan globalisasi ekonomi, maka para investor sanggup dengan gampang untuk memindahkan modalnya dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain untuk menginvestasikan uangnya dalam banyak sekali usaha, contohnya perumahan, industri, pabrik dan sebagainya.
Kota dilihat dari segi ekonomi menonjolkan adanya pusat-pusat perdagangan menyerupai pasar, mall, swalayan, pabrik-pabrik dan adanya sarana prasarana yang menunjang menyerupai hotel, penginapan, rumah sewa, bank, stasiun, terminal, bandar udara dan sebagainya yang banyak sanggup memasukkan uang bagi kota yang sanggup dipergunakan untuk pembiayan pemeliharaan kota. Di perkotaan mata pencaharian penduduk sanggup dikategorikan bermata pencaharian non agraris dan sangat bervariasi menyerupai manufaktur, kepegawaian, jasa dan perdagangan. Ruang kerja yang terbentuk sebagian besar tertutup dalam arti ada di dalam ruangan meskipun tidak semua. Di kota ada banyak sekali perjuangan dengan banyak sekali spesialisasi sehingga akan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Sehingga akan banyak dijumpai banyak sekali toko-toko dan tempat perjuangan atau produksi di dalam kota. Biasanya penduduk di perkotaan mempunyai tempat tinggal yang tidak menyatu atau tidak berdekatan dengan tempat bekerja.


Kota sebagai pusat perdaganga sanggup dijelaskan bahwa sebetulnya sudah menjadi sifat umum dari kota-kota tetapi tidak semua kota didominasi oleh kegiatan perdagangan. Ada yang hanya merupakan kebutuhan sehari-hari warga kota, ada yang merupakan mediator bagi perdagangan nasional ataupun internasional tang sering disebut entrepot.


Kota sebagai pusat produksi biasanya terletak dikelilingi oleh daerah-daerah pengahasil bumi atau hasil tambang, sehingga sanggup terjadi dua macam kota yaitu kota-kota penghasil materi mentah dan kota-kota yang mengubah materi mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi seutuhnya. Di daerah-daerah ini sanggup timbul daerah-daerah dengan kota-kota industri, di mana pusat-pusat tersebut dihubungkan dengan jalur transportasi antara kota dengan kota dan antara kota dengan daerah dibelakangnya atau hinterland-nya. 

ANALISIS
Geografi ekonomi mempelajari aktifitas ekonomi dari sudut pandang geografi dan jikalau dipantau dari pendekatan geografi ekonomi secara keseluruhan wilayah indonesia telah melaksanakan segala aktifitas ekonomi berdasarkan pendekatan yang ada, tetapi jikalau dilihat satu persatu prinsipgeografi ekonomi belumlah dijalankan secara tepat di republik ini. 

KESIMPULAN
Dari semua yang ada sanggup diketahui bahwa Indonesia merupakan negara yanng sangat kuat dari sisi geografi untuk segala jenis kegiatan ekonomi. Kota dan desa juga kuat besar terhadap aktifitas ekonomi Indonesia. Segala jenis aktifitas ekonomi harus dikaitkan dengan kondisi fisik wilayah geografisnya. Artinya bahwa jikalau inngin merencanakan suatu kegiatan ekonomi, maka harus memperhatikan faktor lingkungan sekitar, menyerupai di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah aktifitas ekonominya yaitu pertanian dan perkebunan (dataran tinggi terdapat peertanian hortikultura),di daerah pesisir aktifitas ekonminya nelayan,dan lain – lain. Transportasi juga harus diperhatikan dalam kegiatan ekonomi, alasannya transportasi merupakan faktor pendukung aktifitas ekonomi yang harus memperhatikan kondisi fisik daerahnya dan insan dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya tidak sanggup dilepaskan dari jasa transportasi untuk pengangkkutan barang dan orang. Tetapi jikalau dipantau dari pendekatan geografi ekonomi secara keseluruhan wilayah indonesia telah melaksanakan segala aktifitas ekonomi berdasarkan pendekatan yang ada, tetapi jikalau dilihat satu persatu prinsipgeografi ekonomi belumlah dijalankan secara tepat di republik ini.
 



Related : Hubungan Kondisi Fisik Wilayah Geografis Dengan Aktifitas Penduduk

0 Komentar untuk "Hubungan Kondisi Fisik Wilayah Geografis Dengan Aktifitas Penduduk"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)