Kd 3.12 Merancang Dokumen Tahap Pra-Produksi

1. Mengembangkan konsep

Konsep merupakan suatu hal yang penting dan menjadi wangsit dasar dalam pembuatan video klip. Kamu bisa mencari wangsit untuk video klip yang akan kau buat dan membuatkan konsepnya, akan dibentuk menyerupai apa, bertema apa, dan lain sebagainya. Atau kau juga bisa mendapat wangsit dan konsep dari orang–orang lain yang sudah lebih berpengalaman dan terlibat dalam proses pembuatan video klip ini.

2. Menyempurnakan ide

Jika kau sudah mempunyai konsep, jangan batasi ide–ide lain yang masih mungkin muncul. Contohnya jikalau kau mau menciptakan video klip dengan tema vintage, kamu bisa menciptakan konsep dengan sepasang kekasih sedang ada di taman dengan latar sekelilingnya yaitu suasana jaman dahulu, ditambah lagi dengan wangsit menyerupai pertunjukan sirkus atau suplemen lainnya.

3. Mencari dan memilih lokasi

Kamu sudah harus tahu dimana tempat yang sempurna untuk melaksanakan proses pengambilan gambar video klipmu. Jika videomu bertemakan suasana pegunungan, mungkin kawasan menyerupai Puncak bisa dijadikan pilihan. Jika perlu, lakukan survei lokasi terlebih dahulu. Ada beberapa tempat yang membutuhkan izin untuk pengambilan gambar disana, ada baiknya jikalau kau mengurus segala sesuatunya terlebih dahulu supaya tidak ada persoalan ketika hari H.

4. Membuat papan cerita (storyboard)


Papan dongeng merupakan denah gambar-per-gambar sebuah video yang dibentuk untuk mengarahkan adegan video. Jika video musikmu mau memakai sinematik atau efek visual khusus, ada baiknya untuk memasukkannya ke dalam storyboardkamu sebagai acuan. “Potong” setiap adegan dalam storyboardmu, supaya kau tahu pemenggalan yang akan dilakukan ketika melaksanakan syuting. Buat seefisien mungkin dan yang paling penting gampang dimengerti.

5. Mencari aktor dan aktris y

ang tepat

Pilihlah dari beberapa kandidat atau referensi yang kau anggap cocok untuk memerankan setiap huruf yang ada dalam video klipmu. Catat setiap huruf dan kiprah yang dimainkan oleh setiap pemeran dan aktris tersebut biar kau bisa menemukan orang yang benar–benar sesuai. Apalagi jikalau video klip tersebut membawakan sebuah cerita, maka pesan yang ada dalam dongeng dan lagu tersebut harus bisa tersampaikan dengan baik kepada para penontonnya.

6. Mencari kru dan staf pembuatan

video

Jumlah dan posisi para kru ini tentunya tergantung dari ‘besarnya’ skala video klip yang akan kau buat. Makin besar projek pembuatannya, maka tentunya akan membutuhkan lebih banyak kru yang terlibat didalamnya. Beberapa posisi penting yang ada, contohnya seperti: sutradara, videographer, penata cahaya, penata suara, grip (petugas yang mengurusi peralatan syuting), penata busana, kru properti, dan kru kontinuitas. Tentunya jikalau kau merasa sanggup untuk mengisi beberapa posisi sekaligus, akan lebih menghemat anggaran dan jumlah staf yang dibutuhkan.

7. Melakukan proses syuting

Setelah semua persiapan sudah beres, kau bisa memulai syuting untuk video klipmu. Pastikan pengaturan kamera sesuai dengan tempat yang ada, pencahayaan yang sesuai, para pemeran dan aktris pada posisi yang sempurna dan persiapan yang sudah matang, titik yang sempurna untuk memutar rekaman lagunya, dan hal – hal lainnya. Pastikan setiap adegan yang ada pada storyboard dapat diekesekusi dengan baik.

8. Melakukan proses pengeditan


Ini sudah memasuki tahap paska-produksi. Pindahkan semua video yang telah kau buat ke dalam komputer atau laptop yang akan kau buat untuk mengedit. Kemudian kau sanggup mulai mengedit. Ada banyak softwarepengeditan video yang sanggup kau gunakan, menyerupai Adobe Premiere Pro, iMovie dan Final Cut Pro
(untuk Mac), Sony Vegas, dan lain sebagainya. Pada proses ini juga kau sanggup menggabungkan, memotong, menambahkan, dan memberi efek – efek sesuai dengan keinginan.

9. Menggabungkan lagu dengan video

Ini yakni hal yang penting. Hasil editan videomu dengan musik yang ada haruslah sinkron. Sampai pada detail terkecil menyerupai gerak lisan si penyanyi dan ketika perpindahan adegan juga dilarang ada yang kelihatan ‘tidak nyambung’. Jika ada kesalahan ketika pengambilan gambar pun kau harus bisa menyiasati dan ‘mengakalinya’ dengan menawarkan pengalihan, menyerupai sorot adegan lain pada momen tersebut.

10. Melakukan sentuhan terakhir

dan mempublikasikannya

Jika sudah selesai dengan pengeditan, sentuhan final yang bisa diberikan biasanya berupa menawarkan credit terhadap pihak – pihak yang sudah ikut terlibat dalam pembuatan video tersebut. Selain itu, kau juga bisa bertanya pada andal yang sudah berpengalaman dibidangnya. Setelah kau merasa cukup puas, kau sanggup mempublikasikannya, entah untuk kepentingan komersil ataupun pada media sosial seperti Youtube.
4.12 Membuat dokumen tahap pra-produksi
  1. ANALISIS IDE CERITA
    Sebelum menciptakan dongeng film, kita harus memilih tujuan pembuatan film. Hanya sebagai hiburan, mengangkat fenomena, pembelajaran/pendidikan, dokumenter, ataukah memberikan pesan moral tertentu. Hal ini sangat perlu biar pembuatan film lebih terfokus, terarah dan sesuai. Jika tujuan telah ditentukan maka semua detail dongeng dan pembuatan film akan terlihat dan lebih mudah. Jika perlu diadakan observasi dan pengumpulan data dan faktanya. Bisa dengan membaca buku, artikel atau bertanya pribadi kepada sumbernya. Ide film sanggup diperoleh dari banyak sekali macam sumber antara lain:
  • Pengalaman pribadi penulis yang menghebohkan.
  • Percakapan atau aktifitas sehari-hari yang menarik untuk difilmkan.
  • Cerita rakyat atau dongeng.
  • Biografi seorang populer atau berjasa.
  • Adaptasi dari dongeng di komik, cerpen, atau novel.
  • Dari kajian musik, dll
  1. MENYIAPKAN NASKAH SKENARIO
    Jika penulis naskah sulit mengarang suatu cerita, maka sanggup mengambil dongeng dari cerpen, novel ataupun film yang sudah ada dengan diberi pembiasaan yang lain. Setelah naskah disusun maka perlu diadakan Breakdown naskah. Breakdown naskah dilakukan untuk mempelajari rincian dongeng yang akan dibentuk film. C. MEREKRUT PEKERJA FILM ( CREW )
  • Menyeleksi kru dari tiap departemen.
  • Menentukan kru dari hasil show reel ( report produksi).
  • Menetapkan komposisi kru menurut anggaran.
  • Menyusun tim produksi.
  1. Tim Non Artistik yang mencakup :
  • Producer
  • Executive Producer
  • Line Producer
  • Production Manager dan Unit Manager
  1. Tim Artistik yang meliputi
  • Sutradara, Asisten Sutradara dan Pencatat Skrip
  • Penata Kamera, Asisten Kamera dan Still Photo
  • Penata Artistik, Penata Rias dan Busana
  • Penata Lampu
  • Penata Suara da Penata Musik
  • Penata Editing
  1. MENYUSUN JADWAL DAN BUDGETING
    Jadwal atau working schedule disusun secara rinci dan detail, kapan, siapa saja , biaya dan peralatan apa saja yang diperlukan, dimana serta batas waktunya. Termasuk kegiatan pengambilan gambar juga, scene dan shot keberapa yang harus diambil kapan dan dimana serta artisnya siapa. Lokasi sangat memilih kegiatan pengambilan gambar. Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika menyusun alokasi biaya:
  • Penggandaan naskah skenario film untuk kru dan pemain.
  • Penyediaan kaset video.
  • Penyediaan CD blank sejumlah yang diinginkan.
  • Penyediaan property, kostum, make-up.
  • Honor untuk pemain, konsumsi.
  • Akomodasi dan transportasi.
  • Menyewa alat jikalau tidak tersedia.
  1. HUNTING LOKASI
    Memilih dan mencari lokasi/setting pengambilan gambar sesuai naskah. Untuk pengambilan gambar di tempat umum biasanya memerlukan surat ijin tertentu. Akan sangat mengganggu jalannya shooting jikalau tiba-tiba diusir dipertengahan pengambilan gambar alasannya yakni tidak mempunyai ijin. Dalam hunting lokasi perlu diperhatikan banyak sekali resiko menyerupai akomodasi, transportasi, keamanan ketika shooting, tersedianya sumber listrik, dll. Setting yang telah ditentukan skenario harus betul-betul layak dan tidak menyulitkan pada ketika produksi. Jika biaya produksi kecil, maka tidak perlu tempat yang jauh dan memakan banyak biaya.
    F. MENYIAPKAN KOSTUM DAN PROPERTY
    Memilih dan mencari pakaian yang akan dikenakan tokoh dongeng beserta propertinya. Kostum sanggup diperoleh dengan mendatangkan desainer khusus ataupun cukup membeli atau menyewa namun diadaptasi dengan dongeng skenario. Kelengkapan produksi menjadi tanggung jawab tim property dan artistik.
  2. MENYIAPKAN PERALATAN
    Untuk mendapat hasil film/video yang baik maka diharapkan peralatan yang lengkap dan berkualitas. Peralatan yang diharapkan (dalam film minimalis) :
  • Clipboard.
  • Proyektor.
  • Lampu.
  • Kabel Roll.
  • TV Monitor.
  • Kamera video S-VHS atau Handycam.
  • Pita/Tape.
  • Mikrophone clip-on wireless.
  • Tripod Kamera.
  • Tripod Lampu.
  1. CASTING PEMAIN
Memilih dan mencari pemain yang memerankan tokoh dalam dongeng film. Dapat dipilih pribadi ataupun dicasting terlebih dahulu. Casting sanggup diumumkan secara luas atau cukup diberitahu lewat rekan-rekan saja. Pemilihan pemain selain diperhatikan dari segi kemampuannya juga dari segi budget/pembiayaan yang dimiliki.

Related : Kd 3.12 Merancang Dokumen Tahap Pra-Produksi

0 Komentar untuk "Kd 3.12 Merancang Dokumen Tahap Pra-Produksi"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)