Kesimpulan : Apakah Itu Benda Seni? (2)

Seperti yang telah disampaikan pada postingan sebelumnya yakni salah satu cara yang sanggup kita lakukan untuk mempermudah dalam memahami sebuah definisi sebuah benda maka kita cari  antonim dari kata tersebut sehingga sanggup diketahui poin utama yang menjadi pembeda diantara keduanya, sehingga dengan gampang kita menyusun sebuah definisi. Antonim dari seni yaitu bukan seni, sehingga akan terdapat dua golongan benda yakni benda seni dan bukan benda seni.
Sekedar mengingatkan pada postingan sebelumnya disebutkan bahwa suatu benda sanggup dikatakan seni apabila benda tersebut sanggup merangsang salah satu indra insan dan diproses lebih mayoritas melalui instuisi sehingga pikiran dan indra yang lain merasakannya secara imajinatif, arti kata lain dari merasakan secara imajinatif ini sering disebut dengan makna dari sebuah seni.
Sedangkan benda yang bukan seni tidak mayoritas diproses oleh intuisi untuk memahaminya. Benda tersebut merangsang suatu indra untuk diproses oleh intelegensi dan sedikit intuisi kemudian diterjemahkan oleh pikiran dan indra yang lain secara real.

 Dengan demikian maka sanggup disimpulkan bahwa :
“Suatu benda sanggup dikatakan bukan seni apabila benda tersebut merangsang salah satu indra insan dan diproses oleh intelegensi kemudian diterjemahkan oleh pikiran secara real”
Dalam memahami seni tidak hanya membutuhkan intuisi saja terkadang diperlukan juga kecakapan intelegensi terutama untuk seni yang memakai simbol diskursif. Seni yang kental dengan simbol diskursif yaitu seni sastra. Terkadang dalam seni musik, tari, dan teater pun terdapat simbol diskursif. Seni yang mengandung simbol diskursif yaitu yang memuat unsur penggunaan bahasa didalamnya.
Istilah simbol diskursif disampaikan oleh SusanneK. Langer merupakan seorang filsuf yang berasal dari daratan Amerika membuat dua macam cara pembedaan simbol, pertama simbol diskursif (discursive symbol) dan kedua simbol presentasional atau penghadir (presentational symbol).
               Simbol Diskursif yaitu simbol yang cara penangkapannya mempergunakan logika atau intelek, oleh lantaran itu disebut juga simbol nalar, penyampaian hal apa yang akan diungkapkan berlangsung secara berurutan, tidak spontan, simbol dengan logika modern menganalisis pertanyaanpertanyaan. Satu-satunya yang tergolong pada simbol diskursif yaitu bahasa, baik itu bahasa sehari, bahasa filsafat, dan bahasa ilmu, dalam simbol diskursif terkandung suatu struktur yang dibangun oleh kata-kata berdasarkan aturan tata bahasa dan sintaksis, pengabaian terhadap aturan tersebut menyebabkan kalimat kehilangan maknanya atau tak sanggup dipahami.
               Sedangkan pada simbol presentasional merupakan kebalikan dari simbol diskursif, cara pengungkapannya tidak memerlukan intelektual, artinya dengan impulsif menghadirkan apa yang dikembangkannya. Simbol presentasional tidak tergantung kepada aturan yang mengatur korelasi unsur-unsurnya, akan tetapi dengan intuisi atau perasaan. Simbol presentasional sanggup berdiri sendiri sebagai simbol yang penuh, artinya bukan dibangun dari suatu konstruksi atau secara bertahap, melainkan suatu kesatuan yang lingkaran dan utuh, contohnya yaitu kreasi manusia, menyerupai tarian, lukisan, ornamen, dan lain sebagainya, maknanya tidak ditangkap dengan logika, tetapi dengan intuisi langsung.

Related : Kesimpulan : Apakah Itu Benda Seni? (2)

0 Komentar untuk "Kesimpulan : Apakah Itu Benda Seni? (2)"

DUKUNG KAMI

SAWER Ngopi Disini.! Merasa Terbantu Dengan artikel ini? Ayo Traktir Kopi Dengan Cara Berbagi Donasi. Agar Kami Tambah Semangat. Terimakasih :)