Nasihat Supaya Tidak Praktis Membenci -, Jangan sakiti hatimu dengan kebencian, lantaran setiap kebencian yang kita tanamkan akan menjadi duri mematikan bagi hati, apabila duri-duri itu semakin banyak dan mewabah, maka akan menciptakan hatimu terluka dan sakit. Dan ketika hati merasa sakit, maka seluruh anggota tubuh pun akan merasa sakit juga. Selain menjadi duri yang mematikan bagi hati, kebencian juga merupakan sumber dari kehancuran amal perbuatan.
Tatkala ada kebencian di dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan berusaha untuk merealisasikan kebenciannya tersebut. Dia tidak akan mengenal mana yang dihentikan mana yang tidak, yang terpenting bagi ia pada ketika itu ada bagaimana ia bisa merealisasikan kebenciannya itu.
Mengapa banyak orang merasa sakit hati? Karena mereka tidak benar-benar mengikhlaskan apa yang sedang ataupun sudah terjadi. Mungkin hari ini kamu masih baik-baik saja, selagi kamu bisa berdamai dengan perasaan dan kamu tulus memaafkan. Berbeda lagi ketika kamu tidak tulus mendapatkan apa yang terjadi, maka kamu juga akan sama dengan orang-orang yang tulus yakni niscaya kamu akan merasa sakit hati.
Tidak akan mendapatkan kebahagiaan ketika di dalam hatimu masih ada perilaku tidak mendapatkan terhadap apa yang menimpa dirimu. Alasannya sederhana sekali, kebahagiaan itu problem perasaan bukan problem indera pendengaran ataupun penglihatan. Tetapi terkadang mulut berucap tulus tapi hati berkata tidak. Dan duri tetaplah duri yang sewaktu-waktu bisa menyakiti. Dan justru yang pertama kali akan terluka yaitu kamu yang menyimpannya.
Buanglah duri yang kamu simpan, jikalau tak ingin suatu hari nanti hatimu terluka. Cabut dan lepaskan, kemudian berbahagia kembali. Mulailah untuk membebaskan hatimu dari belenggu tersebut dan pasrahkan segalanya pada yang mempunyai hati kita yaitu Allah Swt. Biarkan Allah berjalan dengan hukumnya dan mengadili siapapun yang menyakitimu, tapi kita tiada berhak mengadili siapapun walau nyatanya ia melukai kita. Cukup Allah saja Pengadilan Terbaik itu.
Jangan pernah sakiti hati dengan hal apapun yang akan menjadikannya ladang amarah maupun menyimpan segala kekesalan. Karena jikalau itu kamu lakukan, justru dirimulah yang menyakiti hati sendiri bukan orang lain.
Mulai hari ini marilah kita bebaskan diri kita dari kebencian, kekecewaan, amarah, dan emosi yang meledak-ledak. Karena jikalau hal itu tak bisa kita kendalikan dengan baik, maka setan yang akan menguasai kita. Sungguh indahnya hidup dan kehidupan yaitu ketika kita bisa saling memaafkan, menasehati dalam kebaikan dan saling menyayangi dan menyayangi karena-Nya.
Tatkala ada kebencian di dalam diri seseorang, maka orang tersebut akan berusaha untuk merealisasikan kebenciannya tersebut. Dia tidak akan mengenal mana yang dihentikan mana yang tidak, yang terpenting bagi ia pada ketika itu ada bagaimana ia bisa merealisasikan kebenciannya itu.
Mengapa banyak orang merasa sakit hati? Karena mereka tidak benar-benar mengikhlaskan apa yang sedang ataupun sudah terjadi. Mungkin hari ini kamu masih baik-baik saja, selagi kamu bisa berdamai dengan perasaan dan kamu tulus memaafkan. Berbeda lagi ketika kamu tidak tulus mendapatkan apa yang terjadi, maka kamu juga akan sama dengan orang-orang yang tulus yakni niscaya kamu akan merasa sakit hati.
Tidak akan mendapatkan kebahagiaan ketika di dalam hatimu masih ada perilaku tidak mendapatkan terhadap apa yang menimpa dirimu. Alasannya sederhana sekali, kebahagiaan itu problem perasaan bukan problem indera pendengaran ataupun penglihatan. Tetapi terkadang mulut berucap tulus tapi hati berkata tidak. Dan duri tetaplah duri yang sewaktu-waktu bisa menyakiti. Dan justru yang pertama kali akan terluka yaitu kamu yang menyimpannya.
Buanglah duri yang kamu simpan, jikalau tak ingin suatu hari nanti hatimu terluka. Cabut dan lepaskan, kemudian berbahagia kembali. Mulailah untuk membebaskan hatimu dari belenggu tersebut dan pasrahkan segalanya pada yang mempunyai hati kita yaitu Allah Swt. Biarkan Allah berjalan dengan hukumnya dan mengadili siapapun yang menyakitimu, tapi kita tiada berhak mengadili siapapun walau nyatanya ia melukai kita. Cukup Allah saja Pengadilan Terbaik itu.
Jangan pernah sakiti hati dengan hal apapun yang akan menjadikannya ladang amarah maupun menyimpan segala kekesalan. Karena jikalau itu kamu lakukan, justru dirimulah yang menyakiti hati sendiri bukan orang lain.
Mulai hari ini marilah kita bebaskan diri kita dari kebencian, kekecewaan, amarah, dan emosi yang meledak-ledak. Karena jikalau hal itu tak bisa kita kendalikan dengan baik, maka setan yang akan menguasai kita. Sungguh indahnya hidup dan kehidupan yaitu ketika kita bisa saling memaafkan, menasehati dalam kebaikan dan saling menyayangi dan menyayangi karena-Nya.
0 Komentar untuk "Nasihat Semoga Tidak Gampang Membenci"